Mgr Andreas Sol, misionaris sejati Keuskupan Amboina, pada pagi meninggal dunia

Setelah bertahan dalam sakit, akhirnya Mgr Andreas Petrus Cornelius Sol MSC meninggal dunia, di pagi hari 26 Maret 2016, sekitar pukul 7.20 waktu Ambon, memberitahu laman penakatolik.com. Berita meninggalnya Mgr Sol, yang diangkat menjadi Uskup Koajutor Keuskupan Amboina 10 Desember 1963, ditahbiskan Uskup 25 Februari 1964, dan memangku jabatan Uskup Amboina sejak 15 Januari 1965 hingga pensiun tahun 1994 itu menghiasi berbagai media sosial pagi hari ini. “Mgr Sol dipanggil Tuhan hari Sabtu Suci, hari Yesus berada di dalam makam. Yesus turun ke tempat penantian, sebelum bangkit pada hari ketiga. Allah Bapa yang berbelas kasih menentukan hari Sabtu Suci tahun 2016 sebagai saat dipanggil kembali hamba-Nya yang rendah hati Mgr Sol dalam usia lebih dari 100 tahun. Peristiwa ini untuk saya pribadi memberikan sukacita iman sepertinya Tuhan mau berbicara sesuatu untuk memberikan pesan bahwa Mgr Sol meninggal setelah Yesus wafat kemarin,” tulis Pastor Albertus Sujoko MSC dari Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng dalam sebuah milis.
 Mgr Sol secara resmi menjadi anggota Kongregasi MSC (Misionaris Hati Kudus Yesus. - Nota kami) ketika mengikrarkan kaul-kaul kebiaraannya 21 September 1935 atau 80 tahun lalu. “Suatu usia sangat panjang sebagai biarawan! Dalam ukuran manusiawi, mencapai usia 80 tahun saja hanya dialami sedikit orang, apalagi mencapai usia berkaul kebiaraan selama 80 tahun! Juga, suatu hal langka ialah mencapai usia tahbisan imam ke-75, dan tahbisan Uskup ke-51,” tulis Pastor Mangkey. Mgr Andreas Sol lahir di Amsterdam-Sloten, Belanda, 19 Oktober 1915, dari pasangan Cornelius Johannes Sol dan Maria Anna Elisabeth Ruhe. Tanggal 20 Oktober 1915, ia dibaptis di Gereja Paroki Nicolaas en Barbara, Amsterdam. Ia masuk seminari menengah MSC di Driehuis sejak 1931 hingga 1934 dan novisiat MSC di Berg en Dal, 20 September 1934, dan mengikrarkan kaul (profesi) membiara pertama, 21 September 1935, dan kaul kekal, 21 September 1938. Mgr Sol menjalani kuliah filsafat di Arnhem dan teologi di Seminari Tinggi MSC di Stein dan ditahbiskan imam 10 Agustus 1940. Kemudian beliau berpraktek pastoral di Arnhem sejak 1941 hingga 1942. Tahun 1942 hingga 1946, beliau menjadi guru di Seminari Senengah Driehuis. Sebagai imam muda, Andreas Sol memilih berkarya di Brasil, sehingga ia giat mempelajari bahasa Portugis, tetapi beliau batal diberangkatkan ke sana karena pecah Perang Dunia II. Setelah perang mereda dia ditawari bertugas di Indonesia, penugasan yang diterimanya dengan penuh ketaatan. Beliau tiba di Maluku 5 Oktober 1946. Mgr Jacobus Grent MSC, yang saat itu Vikaris Apostolik Amboina, mengangkat imam muda Andreas Sol MSC menjadi Pastor Paroki Hollat-Haar, Kei Besar, yang dijalani hingga  1949. Tahun 1950 hingga 1959 beliau dipercaya sebagai Pemimpin (Superior) Daerah MSC Maluku dan sekaligus sebagai pengurus persekolahan Katolik di Langgur. Tahun 1960 hingga 1963 beliau menjabat Administrator Provinsial MSC Indonesia yang berkedudukan di Jakarta. Tanggal 10 Desember 1963 Vatikan mengangkat Pastor Andreas Sol menjadi Uskup Koadjutor keuskupan Amboina dan ditahbiskan Uskup 25 Februari 1964. Tanggal 15 Januari 1965 beliau menggantikan Mgr Jacobus Grent MSC sebagai Uskup Amboina hingga masa pensiun tahun 1994 saat Mgr Petrus Canisius Mandagi MSC menggantikannya. Meski pensiun, Mgr Sol menjalani masa senja dengan tetap aktif berkarya dengan membangun dan mengatur Perpustakaan Rumphius di Ambon hingga menerima penghargaan dari Perpustakaan Nasional. Selain itu Mgr Sol membantu beasiswa anak-anak sekolah.
Uskup Sol merayakan HUT ke-50, baik HUT kelahiran, HUT sebagai biarawan MSC, HUT sebagai Imam, bahkan HUT tahbisan Episkopat, semuanya di tanah Maluku tanggal 25 Februari 2014. “Angka ini hendak mengatakan kepada kita bahwa Bapa Uskup Sol adalah misionaris sejati yang mau mengabdikan seluruh hidupnya untuk umat Keuskupan Amboina,” kata Wakil Propinsial MSC Indonesia Pastor Albertus Jamlean MSC di Biara Hati Kudus Batu Gantung, Ambon, hari itu. Tanggal 19 Oktober 2015 di Ambon, Mgr Sol masih merayakan HUT ke-100 dengan ingatan yang masih baik, tulis Pastor Mangkey.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar