Puncak Ritual Mayat Berjalan Suku Toraja

Ritual Manene merupakan tradisi unik. Ritual ini dilakukan untuk mengganti baju jenazah yang usianya mencapai puluhan hingga ratusan tahun. Mengikut laman sindonews.com, ritual ini hanya ada di Toraja, Sulawesi Selatan. Ritual Manene hanya dilakukan oleh warga Dusun Rante Tanga Tondok, Desa Pangala, Kecamatan Rindingallo, Kabupaten Toraja Utara. Ritual dilakukan, pada Selasa 30 Agustus 2016. Ritual ini merupakan tradisi yang langka, karena hanya dapat ditemukan pada suku Roraja yang ada di Roraja Utara. Dalam ritual kali ini, sebanyak 16 jenazah atau mayat yang sudah berusia puluhan tahun, bahkan ratusan tahun dikeluarkan dari patane atau liang batu (kuburan batu khas suku Toraja). Kemudian, ke-16 jenazah yang terdiri dari dua rumpun keluarga, yaitu rumpun keluarga Nek Kendek sebanyak 13 jenazah, dan rumpun keluarga Nek Sulu sebanyak tiga jenazah dimandikan. Puncak ritual adat unik mengganti baju jenazah dan mayat berjalan ini berlangsung hari ini, Rabu 31 Agustus 2016 yang akan lebih sangat memukau mata para pemirsa, melihat keunikan adat istiadat yang ada di Indonesia.

Kementerian Agama soroti kekurangan perempuan ulama

Belakangan ini, jumlah perempuan yang menjadi ulama dirasa makin berkurang. Kementerian Agama memberi perhatian khusus terhadap kelangkaan itu dan berupaya meningkatkan jumlahnya, memberitahu antaranews.com. Salah satu tokoh perempuan ulama intelektual yang berpengaruh pada masanya adalah almarhumah Prof Dr Zakiah Daradjat. Pembaruan pola pendidikan madrasah dia lakukan dan hasilnya masih berlangsung hingga kini. "Salah satu upaya yang dilakukan Kementerian Agama adalah memberikan beasiswa strata dua ilmu Al Quran khusus bagi para calon ulama perempuan," kata Menteri Agama, Lukman Saifuddin, dalam pernyataan, di Jakarta, Sabtu. Dia nyatakan itu pada wisuda ke-17 dan dies natalis ke-39 IIQ, di Pesantren Takhassus Al Quran IIQ, Pamulang, Tangerang Selatan, Sabtu. IIQ satu-satunya lembaga pendidikan tinggi Islam swasta di Indonesia untuk tingkat S-1 yang secara khusus mendidik kaum perempuan dengan konsentrasi pada bidang ilmu-ilmu Al Quran, khususnya tahfiz, tafsir, rasm, dan qiraat. Menurut dia, tahun ini Kementerian Agama akan memberikan beasiswa S-2 khusus bagi kaderisasi ulama perempuan yang ditempatkan di kampus IIQ Jakarta. Program S-2 ini menggunakan format kelas internasional dengan bahasa pengantar bahasa Arab. Pada kesempatan itu dia juga meresmikan pembukaan program doktor di Institut Ilmu Al Quran yang mengambil konsentrasi pada bidang kajian ilmu Al Quran, khususnya qiraat, rasm, dan tahfiz. Pada bagian lain, dia bersyukur saat ini minat umat Islam di Indonesia untuk belajar Al Quran semakin meningkat. Berbagai metode baru belajar Al Quran muncul yang didukung berbagai aplikasi teknologi modern, serta banyak sekali program tahfidz Al Quran. 

Imigrasi Imbau Buddhis Indonesia Waspadai Bhiksu Palsu

Sesuai dengan laman Bhagavant.com, sebuah imbauan agar mewaspadai keberadaan para bhiksu palsu, disampaikan oleh Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Barat kepada masyarakat khususnya umat Buddha yang tinggal di Indonesia. Imbauan untuk berhati-hati dengan adanya orang yang mengaku sebagai bhiksu yang datang ke rumah atau toko untuk mengemis, disampaikan oleh pihak imigrasi Jakarta Barat setelah menangkap dua orang warga negara Republik Rakyat Tiongkok, yaitu Yao Xianhua (51) dan Hu Qiyan (57) pada Kamis (18/8/2016). “Imbauan ke masyarakat sendiri, kita sudah sampaikan kemarin melalui suhu yang dari (Vihara) Ekayana supaya masyarakat Buddha hati-hati. Surat edaran dari Kementerian Agama, pemerintah sudah mengimbau terkait bhiksu palsu,” kata Syamsul Effendi Sitorus, Kepala Bidang Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian (Wasdakim) Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Barat, Selasa (23/8/2016). Yao Xianhua dan Hu Qiyan yang menyerupai bhiksu ditangkap saat petugas imigrasi melakukan operasi rutin. Yao Xianhua yang pertama kali tertangkap tangan meminta-minta uang atau mengemis di Unit Layanan Paspor Angke Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Barat, mengaku biasanya mengemis dengan rekannya bernama Qiyan. Akhirnya Qiyan juga ditangkap dari tempat penginapan mereka di sebuah hotel di Pintu Besar, Jakarta Barat. Keduanya mengaku sebagai bhiksu dari Vihara Ekayana Arama, Tanjung Duren, Jakarta Barat. Namun, setelah dicek dengan dibantu dari pihak Vihara Ekayana Arama, keduanya bukan bhiksu dari Vihara Ekayana Arama bahkan bukan seorang bhiksu. Syamsul mengatakan, keduanya adalah bhiksu palsu karena masih kurang memahami pengetahuan tentang Agama Buddha. Mereka hanya bermodal tasbih, buku agama berbahasa Mandarin dan kitab-kitab untuk menarik perhatian masyarakat. Dalam kasus ini, pihak imigrasi mengamankan sejumlah barang bukti seperti jubah bhiksu, buku dan kitab, mangkuk kayu, uang sejumlah 9.120 Yuan, 280 dolar Hongkong, serta 240.000 rupiah.

Kedubes RI untuk Malaysia Siap Promosi Wisata Halal Indonesia

Kedutaan Besar (Kedubes) Republik Indonesia untuk Malaysia menyatakan siap mempromosikan wisata halal Indonesia di negeri jiran mengingat potensi besar pasar Muslim yang bisa digarap dan dioptimalkan. Mengikut laman Republika.co.id, Duta Besar RI untuk Malaysia Herman Prayitno dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (28/8), menjelaskan pihaknya siap mengambil bagian untuk mendistribusikan dan mempromosikan wisata halal Indonesia di Malaysia.
 "Salah satu yang pernah kami lakukan yakni kami telah mempromosikan Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada April 2016 sebagai destinasi halal terbaik bagi wisatawan Malaysia," katanya. Menurut dia, jumlah wisatawan Muslim  terus meningkat dari waktu ke waktu. Pada 2014 tercatat pengeluaran pasar Muslim global mencapai 11 persen dari total pengeluaran wisatawan global secara keseluruhan yang mencapai 142 miliar dolar AS. Ke depan, jumlah itu diproyeksikan naik dua kali lipat pada 2020 dengan jumlah 233 miliar dolar AS atau 13 persen dari total pengeluaran global. "Dari sisi nilai, dibandingkan segmen yang lain di dunia, pasar Muslim menempati posisi ketiga terbesar setelah Cina dan Amerika Serikat dengan 160 miliar dolar AS dan 142 miliar dolar AS," katanya. Ia melihat pertumbuhan signifikan jumlah wisatawan dari Timur Tengah ke Asia Tenggara terutama ke Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Singapura."Saya berharap pelaku industri pariwisata di Indonesia dapat berkolaborasi dengan pelaku industri wisata di Malaysia untuk memasarkan paket wisata dari dua destinasi wisata di kedua negara kepada wisatawan Muslim global," katanya.

Ulang Tahun ke-80 Gereja Sidang-Sidang Jemaat Allah (GSSJA) di Indonesia

Pada tahun ini, Gereja Sidang-Sidang Jemaat Allah (GSSJA) di Indonesia genap 80 tahun. Gereja ini adalah salah satu kelompok Protestan Pentakosta yang bersifat gembira (ekstatis) dengan glossolalia atau bahasa lidah. Mereka cenderung ke gaya hidup Kristen konservatif. Punya asosiasi dengan World Assemblies of God Fellowship (pusat non-formal di Springfield, Missouri AS) yang gereja-gereja Protestan dan Pentakosta terbesar di Dunia.
 Umat di Indonesia tumbuh dari misi beberapa orang Amerika dari Bethel Temple Seatle (US) di Kalimantan, Ambon dan Sumatra sejak Th 1936, tetapi kelak dari Th 1946 hingga 1951 misi itu dipindah di bawah gereja Amerika lain, y.i. Division of Foreign Mission of the American General Council of the American Assemblies of God dan dinamakan Bethel Indies Zending, dan pada Th 1951 menjadi sebagai "the Assemblies of God in Indonesia" yang berpusat di Jakarta.

Rapat koordinasi bersama tokoh agama Buddha di Kementerian Agama

Sekretaris Jendral Kementerian Agama Nur Syam menyampaikan apresiasi saat memimpin rapat koordinasi bersama tokoh agama Buddha pada 10/8 di Gedung Kementerian Agama Jl. MH. Tamrin Lantai 3 Jakarta, memberitahu laman kemenag.go.id. Acara yang di ikuti sekitar 90 orang sekaligus pembubaran panitia Dharmasanti Waisak 2560 BE 2016 terkesan santai dan istimewa karena di hadiri  Sekjen KASI YM. Bhikkhu Jayamedho, DPP WALUBI Siti Hartati Murdaya, para ketua majelis yang tergabung dalam WALUBI, DPP MBI, DPP MAGABUDHI, PP Hikmahbudhi, pejabat eselon III dan IV di lingkungan Ditjen Bimas Buddha.
 Dalam pengarahannya Sekjen Kemenag Nur Syam yang didampingi Sesditjen Caliadi dan DPP WALUBI Arief Harsono menyampaikan Visi dan Misi Kementerian agama yaitu meningkatkan pemahaman keagamaan dan meningkatkan kwalitas Tri Kerukunan hidup beragama. Masih menjadi PR besar bagi kita semua dalam memahami perbedaan namun bagaimana membangun kerukunan secara harmonis. Bangsa yang besar adalah bangsa yang pernah jatuh dan bangkit kembali, sebagai salah satu pendewasaan dan pelajaran bagi kita untuk menata kehidupan ini dengan melakukan sesuatu di masa yang akan datang tegasnya. Sambil mengutip kalimat Hasyim Muzadi yaitu" dalam membangun kerukunan hendaknya yang sama jangan dibeda-bedakan, yang beda jangan di samakan". Nur Syam menegaskan bahwa setiap agama pasti berbeda seperti dalam sebutan Tuhan, tata cara ritual dan upacara maupun kitab sucinya. Jadi prinsipnya kita harus menghormati perbedaan agar terjalin kehidupan yang harmonis sambil mencontohkan perbedaan di Muhamadiyah dan NU. Di akhir pengarahan Nur syam berpesan agar serapan Ditjen Bimas Buddha harus meningkat karena itu merupakan roh/spirit bagi Ditjen Bimas Buddha. Terutama transparansi tidak hanya APBN namun Non APBN, ikuti mekanisme sesuai regulasi yang ada agar akuntabilitas dan akuntabel dapat tercapai.

HNW Ajak Umat Islam Bali Jaga Kebersamaan

Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid mengajak komunitas Islam di Bali untuk menjaga kebersamaan dengan komunitas lainnya, kabarnya laman khazanah.republika.co.id. Dengan kebersamaan itulah, maka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika tetap terjaga. "Semangat kebersamaan itu perlu dijaga. Dan itulah NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Ini menjadi modal yang harus dijaga," kata Hidayat Nur Wahid dalam pertemuan dengan tokoh masyarakat dan komunitas muslim di Bali, Kamis (11/8). Menurut Hidayat, kebersamaan itu sudah ada sejak pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Dalam BPUPKI, ada kebersamaan para tokoh dari berbagai kelompok dan golongan seperti dari NU, Muhammadiyah, dan lainnya. "Semua berkiprah memperjuangkan Indonesia merdeka. Semangat kebersamaan ini perlu dijaga," ujarnya. Hidayat juga menceritakan kebersamaan yang dicontohkan Nabi Muhammad, ketika di Madinah dengan membuat Piagam Madinah. Dengan Piagam Madinah, umat Islam yang menjadi mayoritas hidup berdampingan dengan masyarakat non-Muslim yang minoritas. Oleh karena itu, ia meminta para tokoh dan komunitas muslim untuk menghadirkan Islam yang nyaman dan tidak mengganggu. "Kehadiran umat Islam harus memberi manfaat. Islam yang rahmatan lil alamin," ucapnya. Hidayat menambahkan, secara sosial umat Islam di Bali harus memberi manfaat dan secara politik komunitas umat Islam menjalin komunikasi dan saling mendukung. Perlu komunikasi di antara komunitas muslim sehingga menjadi kuat. ''Dengan demikian umat Islam memiliki posisi tawar," katanya. 
 Pertemuan di Hotel Inna Bali, Denpasar pada Kamis (11/8) antara lain dihadiri KH Hasan Ali (penasihat MUI Bali), Taufik As'ad (Ketua MUI Bali), Maman Supratman (Ketua IPHI Bali), dan Soenmandjaja (wakil ketua Badan Pengkajian MPR).

51 Nama Jadi Kandidat Ketum PHDI Pusat

DPN Perhimpunan Pemuda Hindu (Peradah) Indonesia bekerjasama dengan Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) serta Media Hindu melakukan survei kepada umat Hindu di seluruh Indonesia mengenai sosok calon Ketua Umum Parisadha Hindu Dharma Indonesia (Ketum PHDI) Pusat. Hasil survei memunculkan 51 nama sebagai kandidat Ketum. Mengikut laman nusabali.com, mereka melakukan survei itu, lantaran ingin memberikan kontribusi kepada PHDI. Sebab, saat ini jumlah umat Hindu menurun. Mereka yang pindah agama rata-rata adalah umat Hindu ekonomi lemah. Sayang dengan kejadian itu, peran PHDI tidak terlalu maximal dalam menangani permasalahan penurunan pemeluk agama Hindu. Justru, mereka melemparnya kepada kaum muda Hindu. “Melihat itu, saya sendih karena mereka yang pindah agama adalah umat yang ekonominya lemah. Kami sebagai anak muda jengah dan melaporkannya ke PHDI. Namun PHDI melemparkan kepada kami, karena kami dinilai sebagai anak muda yang harus ikut berperan pula. Padahal untuk mencari dana operasional saja, kami harus pontang panting,” tegas Sures. Dengan kejadian itu, lanjut Sures, saatnya menyelamatkan PHDI agar lebih berperan aktif lagi. “Dengan begitu, PHDI menjadi hebat, pemuda kuat dan Hindu bisa jaya. Kami berharap, nantinya yang terpilih dan bersedia memimpin PHDI dapat melibatkan kaum muda pula lantaran kami ingin memberi kontribusi juga kepada PHDI. Jangan seperti saat ini, untuk audensi dengan Ketum PHDI Pusat saja sulit,” imbuh Sures. Hasil survei dibacakan oleh Presidium KMHDI  Betharia. Dari 51 nama tersebut, terdapat nama Ketum PHDI Pusat saat ini, Sang Nyoman Suwisma. Betharia menyatakan, nama-nama yang disebut 1 sampai 51 tidak berdasarkan hasil jumlah perolehan suara di survei. “Dari responden yang ada hanya 10,6 persen tidak tahu harus mencalonkan siapa,” ucap Betharia. Selain nama Suwisma, muncul sejumlah nama politisi Senayan. Mereka adalah senator Gede Pasek Suardika dan Arya Wedakarna. Kemudian tokoh-tokoh Bali yang tak asing lagi di Jakarta seperti Erlangga Mantik, Putra Astaman, mantan KSAU Ida Bagus Putu Dunia, mantan Sekjen PHDI Pusat Nengah Dana, mantan Dirjen Bimas Hindu Ida Bagus Yudha Triguna, Dewa Suratnaya dan Ngakan Putu Putra.

Jamaah Muslim Ahmadiyah Indonesia (JMAI) genap 90 tahun

Saat ini, Jamaah Muslim Ahmadiyah Indonesia (JMAI) berulang tahun yang ke-90. JMAI adalah ormas Islam Ahmadi yang didirikan pada th 1926 sebagai "Komite Pentjari Haq Penolak Soebhat" di Padang, Sumatera Barat, dan pada tanggal 27/07 1927 menjadi Jemaat Ahmadiyah Padang (didaftar di th 1953). Kini pusat badan se-Indonesia bertempat di Jakarta. Muslim Ahmadi adalah sebuah aliran baru dalam Islam yang didirikan Mirza Ghulam Ahmad (1835-1908) dari Punjab (India), dihormati oleh pengikut sebagai Nabi baru dan Mahdi.

Liputan Bethel Temple Fellowship 2016

Pada tanggal 21-23 Juni 2016 diadakan acara 2016 Bethel Fellowship International Ministers Conference (para misionarisnya mendirikan Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) pada th 1920-an, - nota Dr. Igor Popov) yang diadakan di Bethel Chapel Church, 23010 66th Ave West, Mountlake Terrace, WA 98043, USA. Tema yang diangkat adalah: "The Lord Almighty Reigns", memberitahu laman gpdi.or.id.
 Saat Closing Ceremony diadakan acara tambahan, yaitu HUT GPdI ke 95 tahun + HUT GPdI Seattle ke 19 tahun (gembala Pdt. Johanis Suwuh). President Bethel Fellowship : Mr. Floyd Earlywine, sedangkan jadwal Conference terlampir. Fellowship dihadiri oleh peserta (sudah termasuk istri pendeta) yang berasal dari Indonesia: Papua = 5 orang, Manado = 4 orang, Surabaya = 1 orang, Pare-Jatim = 1 orang, Tegal = 3 orang, Bekasi = 2 orang, Pontianak = 1 orang. Dari Pendeta GPdI yang berdomisili di USA: New York = 2 orang, New Jersey = 2 orang, Indiana = 1 orang, Los Angeles = 4 orang, San Francisco dan sekitarnya = 8 orang, Sacramento = 3 orang, Arizona = 2 orang, Seattle = 4 orang. Total 46 orang belum termasuk Jemaat lainnya. Peserta dari Bethel dan tamu (orang Amerika) =  sekitar 40 orang. Lunch dan Dinner selama acara, disediakan oleh Jemaat GPdI Seattle, berlangsung di Gereja. Puji Tuhan cuaca sangat bagus, sejuk dan tidak hujan. Peserta sempat mengunjungi Gedung bekas Bethel Temple di Downtown Seattle serta object wisata lainnya sekitar Seattle.

Amuk massa di Tanjung Balai, vihara dan kelenteng dibakar

Tujuh orang terduga penjarah diperiksa terkait kerusuhan bermula dari permintaan seorang perempuan kepada seorang imam untuk mengecilkan pengeras suara mesjid, dalang dan pelaku masih dicari. Pembakaran-pembakaran itu mulai meletus Jumat (29/7) menjelang tengah malam, sekitar pukul 23.00. "Ada enam vihara dan kelenteng yang diserang beberapa ratus warga. Namun kebanyakan, pembakarannya dilakukan pada alat-alat persembahyangan, dan bangunannya sendiri tidak terbakar habis," kata juru bicara Kepolisian daerah Sumatera Utara, Kombes Rina Sari Ginting kepada Ging Ginanjar dari BBC Indonesia (bbc.com). Ditanya mengapa massa bisa leluasa mengamuk dan seakan polisi membiarkan, Rina Ginting menjawab, "Kami masih sedang mendalami, namun tidak betul polisi membiarkan." "Saat itu sebetulnya sedang berlangsung dialog, namun massa di luar bergerak sendiri. Mereka bergerak cepat, kami berusaha meminta mereka untuk membubarkan diri dan tidak melakukan kekerasan. Dan jumlah polisi sangat terbatas." "Kami terus mendalami, dan menyelidiki siapa pelaku-pelakunya, siapa dalangnya. Mereka pasti ditindak, karena ini merupakan perbuatan pidana," tegasnya. Adapun tujuh orang yang sudah 'diamankan' dan masih diinterogasi, terkait dugaan penjarahan saat kejadian, bukan pada tindakan perusakan dan pembakaran. Ditambahkannya, amukan orang-orang yang sebagian adalah anak muda itu berlangsung beberapa jam, dan mulai membubarkan diri sekitar pukul 04.30. "Namun bakar-bakarannya sendiri, tak berlangsung lama, karena yang dibakar adalah barang-barang persembahyangan. Misalnya dupa, gaharu, lilin, minyak dan kertas, patung Budha, gong., dan perabotan seperti meja, kursi, lampu, lampion. Bangunan-bangunannya sendiri, terbakar sedikit." Disebutkannya, ketegangan bermula menjelang shalat Isya, setelah Meliana, seorang perempuan Tionghoa berusia 41 tahun yang meminta agar pengurus mesjid Al Maksum di lingkungannya mengecilkan volume pengeras suaranya. Sesudah shalat Isya, sekitar pukul 20.00 sejumlah jemaah dan pengurus mesjid mendatangi rumah Meliana. Lalu atas prakarsa Kepala Lingkungan, Meliana dan suaminya dibahwa ke kantor lurah. Namun suasana memanas, Meliana dan suaminya kemudian 'diamankan' ke Polsek Tanjung Balai Selatan. "Di kantor Polsek lalu dilakukan pembicaraan yang melibatkan Camat, Kepala Lingkungan, tokoh masyarakat, Ketua MUI, dan Ketua FPI setempat," kata Rina Ginting. Ia mengaku belum tahu, mengapa FPI dilibatkan. "Tapi di luar, massa mulai banyak berkumpul, dengan banyak mahasiswa, mereka melakukan pula orasi-orasi. Tapi kami bisa menghimbah mereka dan mereka pun membubarkan diri.' Namun katanya, dua jam kemudian massa berkumpul lagi, kemungkinan akibat pesan di media sosial. Mereka lalu mendatangi rumah Meliana dan bermaksud membakarnya namun dicegah oleh warga sekitar. Sesudah itu, massa yang semakin banyak dan semakin panas bergerak menuju Vihara Juanda yg berjarak sekitar 500 meter dan berupaya utk membakarnya tapi dihadang oleh para petugas Polres Tanjung Balau. massa yang marah lalu melempar vihara itu dengan batu. "Lalu massa bergerak ke tempt lain, yang ternyata melakukan pembakaran di beberapa vihara dan kelenteng, yang jaraknya berdekatan" papar Rina Ginting pula. Disebutkannya tercatat pembakaran dan perusakan terjadi pada setidaknya enam vihara dan sejumlah kelenteng dan beberapa bangunan lain, serta sejumlah kendaraan.

HUT ke-160 Ordo Santa Ursula di Nusantara

Telah 160 tahun berkarya di Nusantara Ordo Katolik Santa Ursula (OSU) yang dikenal sebagai Ursulin. Tarekat ini adalah persaudaraan antarsuster kebiaraan aktif yang didirikan pada 1535 di Brescia, Italia oleh St. Angela Merici dan mengutamakan pendidikan anak perempuan. Di Indonesia para suster tiba pada 7 Pebruari 1856 dari Belanda dan Belgia dan mendirikan susteran Groot Kloster dan pada 1859 biara keduanya Klein Klooster di Jakarta dan membuka sekolah asrama. 5 suster dari kelompok pertama meninggal karena penyakit kolera dan typhus. Kemudian Ordo mendirikan susteran serta sekolah selain Jakarta di Surabaya, Malang, Bandung, Madiun, Solo, Ende (Flores), Atambua (Timor), Timuka (Nugini).

Rapat Karakasanghasabha (Dewan Pimpinan) Sangha Theravada Indonesia


Sesuai dengan laman samaggi-phala.or.id, Dewan Pimpinan Sangha Theravada Indonesia (STI) telah mengesahkan Program pelaksanaan kegiatan Th 2016 – 2017. Karakasanghasabha (Dewan Pimpinan) II/2016 Sangha Theravada Indonesia berapat pada tanggal 16-17 Juni 2016 di Vihara Bodhigiri Balerejo, Wlingi, Kabupaten Blitar, dan terdiri dari 6 bhikkhu Karakasanghasabha (Dewan Pimpinan), 14 bhikkhu Padesanayaka (Ketua Bhikkhu Daerah Pembinaan Provinsi), serta peninjau rapat yang terdiri dari 1 bhikkhu Ketua Dewan Sesepuh (Theranayaka), 1 bhikkhu Ketua Dewan Kehormatan (Adhikarananayaka), dan 5 bhikkhu. Theravada adalah salah satu aliran agama Buddha.