Dubes Myanmar: dengan menggunakan agama, Rohingya kata bahwa warga Buddha menganiaya mereka

Dua hari terakhir  Kedutaan Besar Myanmar di Jakarta didatangi sejumlah organisasi masyarakat.  Mereka menyatakan peduli pada etnis minoritas Rohingya. Duta Besar Myanmar  untuk Indonesia, Aung Too, mengatakan dirinya menghormati kebebasan demokrasi di Indonesia.  Meskipun selama dua hari, pengeras suara nyaring terdengar di depan kedutaannya. "Saya berkelakar dengan rekan di sini, ini yang Presiden Joko Widodo sebut sebagai suara berisik (noise) demokrasi," kata Aung Too saat dihubungi lewat pesan Whatsapp oleh Tempo.co, Jumat, 25 November 2016 sore. Dia membantah negaranya telah melakukan penganiayaan terhadap Rohingya. Kepada Tempo, dia menuturkan apa yang sebenarnya terjadi di negerinya. 

Gubernur Lampung Minta Naikkan Status IAIN Radin Intan ke Universitas Islam

Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo meminta Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menaikkan status Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Radin Intan menjadi Universitas Islam Negeri (UIN). Mengikut laman rakyatku.com, sebagai bukti dukungan atas peningkatan status itu, Pemerintah Provinsi Lampung siap menghibahkan lahan 50-100 hektare. Permintaan tersebut disampaikan Ridho di depan Menteri Agama pada pembukaan Konferensi Studi Islam Internasional (Annual International Confrence On Islamic Studies/AICIS) ke-16 di Ballroom Novotel Lampung. Menurut Ridho peningkatan status IAIN Radin Intan membawa dampak positif bagi Lampung. "Status UIN nantinya akan memberikan efek yang baik bagi perkembangan pendidikan agama di Lampung. Untuk itu Pemprov siap mendukung untuk lebih memajukan UIN, kami hibahkan lahan 50-100 hektare,” kata Ridho yang disambut tepuk tangan peserta. Ridho menekankan sebagai pemeluk Islam terbesar, harus diimbangi dengan penduduk beragama yang berkualitas. Sehingga Islam Indonesia bisa bermanfaat dan mempunyai andil dalam perubahan dunia yang lebih baik. "Islam harus menjadi rahamatan lil alamin atau menjadi rahmat untuk masyarakat sekitarnya salah satunya menghidupkan ajaran agama di lingkungan sekitar,” kata Ridho. Ridho yang pernah tercatat sebagai gubernur termuda di Indonesia itu, mengaku prihatin dengan citra  Lampung, dengan kejahatan begal. Namun belakangan citra tersebut mulai teratasi oleh penegak hukum. Namun langkah penegakan hukum itu, juga seharusnya bisa dicegah melalui kegiatan keagamaan. "Kita lawan kejahatan, bukan orangnya yang dihabisi tapi kejahatannya, lewat ajaran agama. Sehingga bisa hijrah ke arah yang lebih baik. Keinginan saya pesantren dan perguruan tinggi agama tidak hanya menjadi menara gading namun juga bisa menjadi rahmat untuk wilayah sekitarnya," ujar Gubernur. Untuk itu, Ridho siap mendukung kegiatan mahasiswa dan santri masuk desa, untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan masyarakat. “emprov siap menanggung biaya hidup santri dan mahasiswa yang terjun ke desa, agar mereka bisa pula menghidupi masjid dan memberi pengaruh positif di tengah masyarakat,” kata Ridho yang juga alumnus Universitas Padjadjaran Bandung itu. Pada kesempataan itu, Ridho juga kembali mengharapan Menteri Agama menaikkan status Bandara Radin Intan II dari embarkasi antara menjadi embarkasi haji penuh. Permintaan itu untuk menyambut peningkatan status Bandara Radin Intan II menjadi bandara internasional pada 2017. “Selain itu Pak Menteri, Bandara Radin Intan II terus kami perjuangkan pembangunannya. Sebentar lagi akan menjadi Bandara Internasional. Kami mohon dukungan dan rekomendasi agar Lampung bisa menjadi embarkasi haji penuh. Pemprov siap menghibahkan tanah untuk asrama haji, sehingga bisa menjadi embarkasi haji," ujar Ridho. Dengan menjadi embarkasi haji langsung, jemaah haji asal Lampung tidak lagi harus melalui Jakarta dan bergabung dengan kelompok terbang (kloter) Jakarta. Selama ini, seluruh jemaah haji Lampung harus terbang ke Jakarta yang membuat ada ongkos transit daerah (OTD). Menurut Ridho, Lampung layak memiliki embarkasi haji sendiri mengingat jumlah jemaah haji dan umroh tiap tahun bertambah. 

Kementerian Agama Luncurkan Program 100 Doktor Pendidikan Agama Buddha

Untuk pertama kalinya, konferensi internasional ATBU (Association of Theravada Buddhist Universities) digelar di Indonesia. Konferensi yang bertema “Buddhism in Contemporary World Challenges and Opportunities” ini digelar di grand ballroom Hotel Artos, Magelang, Jawa Tengah tanggal 11-14 November 2016, mewartakan buddhazine.com. Konferensi ini dihadiri peserta dari 18 negara, yakni Indonesia, Nepal, Vietnam, Pakistan, Laos, Kamboja, Sri Lanka, Thailand, Myanmar, Belanda, Inggris, Amerika Serikat, Brazil, Hongkong, Singapura, Malaysia, Bhutan, dan India. “Acara ini akan menghadirkan 100 dosen dan peneliti Buddhis dari seluruh dunia,” ujar Bhikkhu Ditthisampanno, ketua panitia dalam pembukaan acara, Jumat (11/11). Dalam acara ini sekaligus diresmikan program beasiswa 100 Doktor Pendidikan Agama Buddha. Program ini juga yang menjadi titik penting dalam acara konferensi ini. “Kami menyambut baik program 100 Doktor Pendidikan Agama Buddha yang diadakan oleh Kementerian Agama,” kata Bhante yang juga Ketua STIAB Smaratungga, Boyolali. Sementara itu Nur Syam, Sekjen Kementerian Agama RI yang juga Plt. Dirjen Bimas Buddha berharap konferensi ini dapat mengembalikan peradaban pendidikan Buddhis di Indonesia seperti pada zaman Sriwijaya yang terkenal dengan Universitas Nalanda-nya yang berkelas dunia. “Pendidikan merupakan kunci membangun bangsa, oleh karena itu pendidikan harus dibangun dengan baik. Kami berharap, dengan adanya konferensi ini dapat mengembalikan kejayaan pendidikan Buddhis seperti pada zaman Sriwijaya,” katanya. Melalui konferensi ini pula, Nur Syam berharap dapat menciptakan akademisi dan intelektual-intelektual Buddhis yang berkualitas sehingga dapat meningkatkan kualitas perguruan tinggi Buddhis. “Dengan dosen-dosen yang berkualitas, akan dapat mencetak sarjana Buddhis PTAB yang berkualitas internasional pula,” harapnya. Oleh sebab itu pada hari yang bersamaan, Kemenag secara resmi meluncurkan program 100 Doktor Pendidikan Agama Buddha baru dalam lima tahun ke depan. Untuk mencapai target ini, Kementerian Agama akan mengirim 20 mahasiswa Buddhis untuk menempuh program doktoral di dalam dan luar negeri.
 Nur menambahkan, di Indonesia telah berdiri 14 lembaga Pendidikan Tinggi Agama Buddha, dengan dua di antaranya berstatus negeri, sedangkan sisanya swasta. Dengan program 100 Doktor Pendidikan Agama Buddha ini, setidaknya ada empat harapan besar yang ingin dicapai oleh Kemenag dalam meningkatkan pendidikan Buddha.

Dugaan Penghinaan Lambang Negara oleh Imam Besar FPI Dilimpahkan ke Polda Jabar

Kabareskrim Polri Komjen Ari Dono Sukmanto mengungkapkan pihaknya melimpahkan laporan polisi terhadap Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab. Seperti diwartakan di okezone.com, laporan tersebut kini ditangani oleh Polda Jawa Barat. Habib Rizieq Shihab dilaporkan oleh Sukmawati Soekarnoputri, putri sulung presiden pertama RI Soekarno, terkait dugaan pelecehan terhadap Pancasila.
 "Ya kan itu hanya kecil-kecil, hanya masalah yang kita anggap polsek, polres, bisa (menangani). Jadi Habib Rizieq lokusnya (wilayah kejadian) dalam video di belakangnya ada Gedung Sate (di Bandung), jadi kita limpahkan ke Polda Jabar," kata Ari di Kompleks Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (23/11/2016). Sukmawati melaporkan Habib Rizieq ke Bareskrim pada 27 Oktober 2016. Diduga ia menyebut “Pancasila Soekarno ketuhanan ada di pan***, sedang Pancasila Piagam Jakarta ketuhanan ada di kepala”. Pernyataan itu diketahui pelapor ada di Jawa Barat dan sudah beredar dua tahun lalu. Dalam laporannya, Sukmawati menuding Habib Rizieq melanggar Pasal 154a KUHP tentang Penodaan Lambang Negara. 

Anand Ashram menyelenggarakan Program Acara Sindhi Mehfil secara berkala di Jakarta, Bali dan Jogja

Masyarakat Sindh yang berada dalam wilayah Pakistan adalah masyarakat yang memiliki kultur budaya yang sangat luhur dimana spiritualitas menjadi warna dalam kehidupan sehari-hari. Spiritualitas yang cair yang diekspresikan melalu tarian dan lagu sebagai sebuah apresiasi dari rasa bersyukur dan juga sekaligus sebagai sebuah media untuk menumbuhkan keceriaan cinta kasih dalam diri. Itulah mengapa Yayasan Anand Ashram, diberitakan di lamannya anandashram.or.id, menyelenggarakan Program Acara Sindhi Mehfil secara berkala di Jakarta, Bali dan Jogja. Pada kesempatan kali ini Sindhi Mehfil diadakan pada 15 Oktober 2016 di One Earth Retreat Centre, Ciawi, Bogor. Turut pula dihadiri oleh Mr. Rohit Babbar, SS (Direktur Jawaharlal Nehru Indian Cultural Centre (JNICC) dan Teman-Teman dari JNICC yang turut mempersembahkan lagu dan tarian.

Gereja-gereja di Papua Dukung RI Berdialog dengan ULMWP

Gereja-gereja di Papua mendukung Indonesia mengadakan dialog dengan gerakan pro penentuan nasib sendiri di Papua, yakni United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) dengan dimediasi oleh pihak ketiga yang netral. Hal ini disampaikan oleh Pendeta Socratez Yoman, Ketua Umum Badan Pelayan Pusat Persekutuan Gereja-gereja Baptis Papua, dalam pertemuan tokoh-tokoh agama di Papua dengan Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Brian McFeeters, di SwissBell Hotel, Jayapura, pada hari Rabu malam (16/11). Pada kesempatan itu selain tokoh gereja, tokoh ulama dari Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah turut hadir, dan menyampaikan pendapat kepada wakil duta besar. Dalam keterangannya kepada satuharapan.com, Socratez mengatakan ia menyampaikan pendirian gereja-gereja di Papua kepada wakil dubes AS, yakni meminta pemerintah Indonesia berdialog dengan ULMWP, yang menurut dia adalah payung politik resmi rakyat Papua. "ULMWP itu lembaga resmi yang dibentuk dan didukung oleh seluruh rakyat dan bangsa Papua dan diakui oleh masyarakat internasional," kata dia. "Gereja-gereja di Papua, terutama GKI di Tanah Papua, Gereja Kingmi, GIDI dan Baptis mendorong pemerintah Indonesia berunding dengan ULMWP yang dimediasi pihak ketiga yang lebih netral," kata Socratez.

50 pastor hadiri 50 tahun Keuskupan Jayapura

Sebanyak 50 orang pastor dikabarkan di indonesia.ucanews.com menghadiri puncak peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-50 Keuskupan Jayapura yang dipusatkan di Kota Jayapura, Provinsi Papua, pada Jumat (18/11). “Bahkan, tak hanya lima puluh pastor yang hadir, namun panitia memastikan bahwa ribuan umat Katolik di Kota Jayapura dan sekitarnya juga akan menghadiri momentum akbar itu,” ujar Antonius Ama Bolen, koordinator seksi acara HUT ke-50 Keuskupan Jayapura, ketika dikonfirmasi dari Jayapura, Kamis. Antonius mengatakan puncak peringatan itu akan diawali dengan ibadah misa syukur yang difokuskan di Gedung Olahraga (GOR) Cenderawasih APO, Jayapura, Jumat pagi sekitar pukul 09.00 WIT. Tema peringatan HUT Gereja Katolik tahun ini yakni “Kokoh Diatas Iman Yang Berakar Dalam Budaya, Melangkah Keluar Menginjili Dunia.” “Sebelum ibadah, ada tarian-tarian untuk menjemput para pastor dan umat katolik yang nantinya hadir dalam acara peringatan itu,” ujarnya, seperti dilansir Antara. “Maksud dan tujuan perarakan dan penjemputan bertujuan untuk memeriahkan Perayaan 50 Tahun Hirarki Keuskupan Jayapura,” tambahnya. Selain itu, digelar penyerahan kitab suci dan pelepasan balon HUT ke-50 Hirarkhi Keuskupan Jayapura, kemudian dilanjutkan dengan misa syukur bersama.

Umat Batak Beragama Parmalim Berdoa untuk Indonesia

Seruan Kebhinekaan di Indonesia terus menggema. Tidak hanya di kota Jakarta, Medan maupun provinsi lainnya, kecintaan atas perdamaian Indonesia juga didoakan ratusan Parmalim, sebuah komunitas yang tidak memiliki agama di Desa Huta Tinggi, Kecamatan Laguboti, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Sumatera Utara (Sumut), menyiarkan Beritasatu.com. (Parmalim adalah agama asli orang Batak Toba dengan unsur-unsur agama Hindu, - catatan oleh Dr. Igor Popov.)
 Penganut Parmalim tersebut berdoa di dalam gedung yang dijadikan tempat sakral, persisnya di depan foto yang dianggap sebagai Raja Mulia, murid setia Sisingamangaraja I sampai XII. Prosesi ritual doa ini berlangsung khidmad, dan dengan menggunakan Bahasa Batak. Doa bersama dari komunitas Parmalim itu dipimpin Sabar Simanjuntak sebagai pimpinan. "Kami sangat prihatin melihat kondisi bangsa ini yang berada di ambang perpecahan. Apalagi, konflik itu karena ditengarai persoalan agama. Kami mendoakan agar bangsa ini hidup dengan rukun, damai dan kembali bersatu dengan menolak perpecahan," ujar Sabar Simanjutak seusai melaksanakan doa bersama dengan ratusan warga di Desa Huta Tinggi, Kecamatan Laguboti, akhir pekan lalu.
 Berdasarkan data, komunitas Parmalin yang Bertuhankan Debata Mulajadi Nabolon, saat ini berjumlah 1.334 kepala keluarga. Jumlah itu meliputii 5.555 jiwa yang tersebar di 20 provinsi di Indonesia. Dalam melakukan ritual, komunitas ini memajangkan patung tiga ekor ayam berwarna putih, hitam, dan merah. Ada makna dari tiga warna ayam tertentu tersebut. Ayam putih melambangkan kesucian atau halimun, hitam sebagai lambang kerajaan tua atau simbol bumi maupun alam semesta dan ayam merah melambangkan kekuatan atau berkuasa penuh yaitu Tuhan yang disembah.
Upacara Parmalim (sumber foto: medanbisnisdaily.com)

10 Artis yang Pindah Agama

Pindah keyakinan tentunya akan selalu menjadi pro dan kontra dari berbagai pihak. Bahkan pihak keluarga dan juga sanak saudara. Agama adalah hal yang bisa dibilang sensitif dan juga mengikat. Maka dari itu, pihak yang berpinah keyakinan atau agama akan menjadi sorotan publik. Nah rupanya, ada beberapa artis yang ternyata sempat berpindah agama. Siapa saja? Berikut artis yang sempat berpindah keyakinan.
1. Rianty Cartwright
a
tribunews.com
Setelah menggelar pernikahannya pada 17 September 2015 lalu, Rianty dikabarkan berpindah agama dari Islam ke Kristen. Diketahui suami dari Rianty adalah penyanyi bernama Cas.
2. Lukman Sardi
a
kompas.com
Lukman Sardi adalah artis yang secara terang-terangan mengakui jika dirinya berpindah keyakinan. Ia mengakui jika dirinya menjadi seorang nasrani seperti istrinya dengan mengunggah sebuah video ke YouTube. Kabar ini pun membuat banyak fans kecewa dengan Lukman Sardi yang kerap memerankan film yang berhubungan dengan islam.
3. Nafa Urbach
a
tribunnews.com
Saat menjalin hubungan dengan Primus Yustito, ternyata Nafa Urbach sempat menjadi seorang muallaf. Namun hubungannya dengan suami Jihan Fahira ini harus kandas dalam waktu empat tahun. Kemudian, Nafa Urbach rupanya kembali memeluk agama kristen saat dirinya menjalin hubungan dengan suaminya Zack Lee. Hal ini juga menbuat heboh netizen, apalagi saat itu Nafa tengah mencapai puncak kepopulerannya.
4. Melly Goeslaw
a
kompas.com
Istri dari Anto Hoed, Melly Goeslaw ini rupanya sempat berpindah agama sebelum menikah. Melly resmi menjadi seorang muallaf saat dekat dengan suaminya tersebut. Kini penyanyi dan pencipta lagu ini telah mengenakan hijab sebagai tanda ketaataannya.

5. Christian Sugiono
a
kompas.com
Dilihat dari nama awalnya saja, Christian Sugiono adalah seorang Kristian. Rupanya hubungannya dengan Titi Kamal selama 8 tahun yang diwarnai dengan putus nyambung ini membuat Christian Sugiono pindah agama. Kini keduanya sama-sama berkeyakinan sama dan telah menggelar pernikahannya.
6. Tamara Bleszynski
a
kompas.com

Ucapan dua kalimat syahadat sempat dilantunkan oleh artis cantik Tamara Bleszynski sebelum dipersunting oleh Teuku Rafly Pasha. Sebelumnya, Tamara merupakan pemeluk agama Kristen yang kini berpindah keyakinan menjadi Islam. Namun sayang, hubungan Tamara dan Teuku Rafly Pasha harus kandas.
7. Angelina Sondakh
a
kompas.com

Artis sekaligus terpidana kasus korupsi, Angelina Sondakh juga merupakan seorang muallaf. Awalnya Angelina merupakan pemeluk agama Kristen Protestan yang kemudian pindah menjadi Islam. Hal itu mengalami pertimbangan yang cukup panjang yakni selama satu tahun. Seiman dengan Aji Massaid, rupanya membuat keduanya mantap menuju ke pelaminan. Bahkan pernikahan keduanya telah dikarunia seorang putera.
8. Pinkan Mambo
a
kompas.com

Mantan personil Duo Ratu ini juga memilih untuk merubah keyakinannya. Keputusannya untuk menjadi seorang Nasrani ini diambilnya setelah bercerai dengan Sandy, dan mengikuti kekasihnya kala itu memang bergama Kristen.
9. Willy Dozan
a
viva.co.id

Aktor laga yang populer pada tahun 90an, Willy Dozan dulunya adalah penganut Nasrani. Namun menjelang pernikahannya dengan Betharia Sonata, ia menjadi seorang muallaf. Sayangnya pernikahan keduanya harus kandas pada tahun 2002 yang lalu.
10. Bella Saphira
a
kompas.com

Kabar berpindah keyakinan Bella Saphira ini sempat membuat heboh publik kala itu. Bella Saphira resmi menjadi seorang muallaf pada bulan Ramadhan 2013. Hal ini dilakukan Bella menjelang pernikannya dengan seorang TNI.
Berdasar laman tribunnews.com

Seminar antaragama Khonghucu, Buddha dan Hindu

Hari ini, 20 Nopember, sedang berlangsun seminar antaragama Khonghucu, Buddha dan Hindu "Melalui Dharma Tingkatkan Moralitas Generasi Muda dalam Kehidupan Bermasyarakat" sama pemimpin organisasinya Matakin, MAGABUDHI dan PHDI di Universitas Negeri Jakarta.

Patung Buddha di Vihara Tanjung Balai Pecinan Digusur Karena Dianggap Menghina Agama Islamis


Para pengurus Vihara Tri Ratna yang terletak di jalan Asahan No. 153, Tanjung Balai, Sumatera Utara yang terletak di daerah Pecinan akhirnya harus menerima kenyataan atas penggusuran rupang (patung) Buddha. Rupang Buddha terpaksa harus di gusur karena di anggap telah melecehkan dan menghina Agama Mayoritas setempat.
Sebagaimana yang telah diberitakan oleh Tribunnews.com, dikatakan bahwa Wali Kota Tanjung Balai M Syahrial SH MH bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Tanjung Balai, Ketua FKUB, Ketua MUI serta Ketua Yayasan Vihara Tri Ratna telah menyepakati untuk memindahkan patung Budha Amitabha ke lokasi yang telah ditentukan. Sesuai surat pernyataan yang dibuat Pek Tjhong Li alias Akun, selaku Ketua Yayasan Vihara Tri Ratna Tanjung Balai mengatakan, demi terciptanya suasana kondusif dan hubungan harmonis di antara umat beragama di Kota Tanjung Balai. “Karena itu, dengan ini kami (Yayasan Vihara Tri Ratna) menyatakan bersedia memindahkan posisi patung Buddha Amitabha ke tempat yang telah disepakati.” kata Pek Tjhong. “Pernyataan penurunan patung telah kami sampaikan dihadapan unsur Forkominda Tanjungbalai pada 1 September 2016 lalu di pendopo rumah dinas wali kota. Dengan pemindahan rupang (patung) yang disucikan umat Buddha itu diharapkan tidak ada lagi pertentangan yang bisa menimbulkan perpecahan atau gesekan di tengah-tengah masyarakat, khususnya antar pemeluk agama.” ujarnya.
 Vihara Tri Ratna di daerah Pecinan Tanjung Balai yang merupakan salah satu tempat berkumpulnya WNI keluarga Etnis Tionghoa Totok di anggap telah mengancam keamanan dan ketertiban serta meresahkan dan menggangu kenyamanan masyarakat lainnya. Vihara dan Kelenteng di Tanjung Balai sebagai Tempat Ibadah Agama Tionghoa (TIAT) di anggap telah menghina dan merendahkan derajat masyarakat lainnya karena dijadikan sebagai tempat berkumpulnya Etnis Tionghoa serta mengajarkan Agama Tionghoa kepada Etnis Tionghoa. Selain itu juga karena banyaknya keluhan dari masyarakat lain akan bentuk arsitektur bangunan di daerah Pecinan yang di nilai telah melecehkan harga diri Etnis Pribumi dan umat beragama lain karena tidak sesuai dengan norma dan nuansa Timur Tengah. Untuk saat ini rupang Buddha Amitabha yang terkena penggusuran terpaksa diungsikan sementara waktu ke tempat pelataran parkir mobil di samping bangunan Vihara sambil menunggu tempat lainnya untuk dipindahkan secara permanen. Sebagai informasi, bahwa Vihara Tri Ratna yang terletak di daerah Pecinan Kota Tanjung Balai merupakan satu-satunya Vihara yang berfungsi sebagai salah satu tempat berkumpulnya sekitar 2.000 orang WNI keluarga Etnis Tionghoa Totok. Vihara Tri Ratna terletak di tengah kota daerah Pecinan Tanjung Balai persisnya di Jalan Asahan Tanjung Balai, Sumatera Utara. Didirikan sejak tahun 2006 dengan luas bangunan 1.432 meter persegi yang terdiri dari 4 lantai. Vihara tersebut dibangun dengan IMB yang dikeluarkan oleh Walikota dengan No. 648/237/K/2006. Di atas lantai 4 Vihara tersebut didirikan Patung Buddha Amitabha dengan tinggi 6 meter yang diresmikan sejak tanggal 8 November 2009. Patung Buddha tersebut merupakan satu kesatuan dengan Vihara Tri Ratna.
 Sampai saat ini, masih belum jelas informasinya apakah seluruh bangunan Kelenteng dan Vihara yang terletak di daerah Pecinan Kota Tanjung Balai Sumatera Utara juga harus ikut di bongkar paksa, dirubuhkan serta ditutup dan digusur ke tempat lain karena dianggap menggangu kenyamanan dan menghina Etnis Pribumi. Sebagai catatan, peristiwa penggusuran Rupang Buddha ini berkaitan dengan peristiwa pembakaran dan pengrusakan terhadap 11 Vihara dan Kelenteng Tempat Ibadah Agama Tionghoa (TIAT) serta 2 gedung yayasan sosial di daerah Pecinan Tanjung Balai pada tanggal 29 Juli 2016, sebagaimana yang telah diberitakan oleh BBC Indonesia.
Sumber: tionghoa.info

100 Persen Sekolah di Purwakarta Kini Miliki Ruang Ibadah Seluruh Agama

Ruang kelas SD dan SMP di Kabupaten Purwakarta kini tidak hanya akan 100 % memiliki satu toilet di setiap kelas, tapi juga memiliki fasilitas ibadah bagi seluruh pelajar muslim maupun non muslim, memberitahu news.detik.com. Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi mengatakan, pembuatan ruang ibadah tersebut tidak hanya akan memfasilitasi pelajar di Purwakarta yang mayoritas beragama Islam namun juga memfasilitasi pelajar yang beragama kristen, katolik, budha, dan hindu. Nantinya ruangan tersebut akan digunakan sebagai tempat pelajar melaksanakan ritual ibadah seperti halnya salat Dhuha yang diwajibkan bagi mereka yang beragama islam. "Walaupun di sekolah itu hanya ada satu siswa yang non muslim, kita akan fasilitasi dan memberikan hak yang sama," jelas Dedi saat melihat pilot project ruang ibadah di SMPN 1 Purwakarta, Selasa (1/11/2016). Selain menyiapkan ruang ibadah, nantinya mereka yang minoritas pun akan didampingi oleh para guru atau pemuka agama sesuai dengan agama atau kepercayaan yang mereka anut. Dedi mengatakan saat ini pihaknya masih mendata berapa ruang ibadah yang diperlukan bagi para pelajar di Kabupaten Purwakarta. Pasalnya tidak semua sekolah terdapat pelajar yang beragama non muslim. "Seluruh sekolah yang memiliki pelajar dengan keanekaragaman agama akan kita siapkan tempat ibadah. Meski kita beranekaragam (agama), kita sebenarnya bisa tetap bersatu dan saling bertoleransi," ucapnya. Dari pantauan detikcom di SMPN 1 Purwakarta terdapat ruang khusus bagi pelajar non muslim mulai dari protestan, katholik, budha, hingga hindu. Sementara bagi pelajar muslim tetap menjalankan ibadah di masjid yang sudah ada dan di dalam kelas masing-masing. Saat jam istirahat tiba seluruh pelajar muslim maupun non muslim bersama-sama mengerjakan ibadah. Pelajar muslim menjalankan program pemerintah yang mewajibkan menjalankan salat Dhuha di masjid dan ruang kelas masing-masing, sementara pelajar lainnya menjalankan ibadah serupa di ruang kelas yang telah dipersiapkan lengkap dengan berbagai atribut keagamaan. Selain mengunjungi SMPN 1 Purwakarta, Bupati Dedi berkunjung ke SD-SMP Yos Sudarso (Gereja Salib Suci) yang berada di Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Purwakarta Kota, Kabupaten Purwakarta. Di sekolah kristen ini terdapat lima orang siswa beragama islam, dan pihak sekolah telah membuat musala untuk beribadah.

Mengapa 'tak banyak suara' untuk Intan dan korban bom gereja Samarinda?

Linimasa dipenuhi ungkapan duka, sedih, dan marah setelah bom meledak di pelataran Gereja Oikumene, Sengkotek, Samarinda Kalimantan Timur, Minggu (13/11) lalu. Mengikut ungkapan Bbc.com, sebagian bahkan mempertanyakan mengapa penolakan atas 'aksi teror yang mengatasnamakan agama' itu tidak kencang disuarakan seperti dugaan penistaan agama baru-baru ini.
Empat balita mengalami luka bakar akibat ledakan bom molotov, satu di antaranya Intan Olivia Marbun berusia dua tahun, meninggal dunia Senin (14/11) akibat luka bakar yang diderita hampir di seluruh tubuhnya. "Sayangnya, dokter tidak bisa menyelamatkan korban... dia meninggal pagi ini," kata Fajar Setiawan kepada AFP. Suasana duka menyelimuti media sosial hari ini, sebagian menggunakan tagar 'RIP Intan' untuk mengungkapkan kesedihan. "Duka yang mendalam," kata satu pengguna Twitter. "Kamu enggak salah apa-apa nak, istirahatlah dengan tenang. Maafkan kami. Maafkan kami. Maaf," kata yang lain. "Turut berduka cita untuk Intan Olivia, anak kecil lugu tanpa dosa yang jadi korban kebiadaban orang yang mengaku membela agama," kicau Abi Hasantoso. Terduga pelaku, yang menggunakan kaos bertuliskan 'Jihad, way of life' ketika ditangkap, tercatat pernah melakukan aksi teror sebelumnya termasuk kasus bom buku di Jakarta pada 2011 lalu, kata polisi.
 Presiden Joko Widodo dengan tegas mengatakan kasus bom Samarinda 'harus diusut secara tuntas' dan meminta kepolisian melakukan 'penegakan hukum yang tegas'. Dan, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj menyatakan pihaknya 'mengutuk keras peristiwa kekerasan oleh dan atas nama apapun'. Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam sejumlah laporan juga menyatakan mengutuk aksi teror yang 'bertentangan dengan nilai-nilai ajaran agama dan nilai-nilai Pancasila.
 Namun di balik duka itu, banyak orang di media sosial mempertanyakan mengapa perlawanan atas aksi teror itu tidak banyak bergaung di media sosial. Sebagian bahkan membandingkannya dengan suara-suara yang riuh berkomentar tentang kasus dugaan penistaan agama dengan terlapor Basuki Tjahaja Purnama, yang menuai aksi turun ke jalan melibatkan puluhan ribu orang. "Yang kencang bela agama kebanyakan anteng-anteng saja ketika bom molotov di gereja yang menewaskan anak kecil di Samarinda, bahkan cenderung sinis," kata satu pengguna Twitter. Ezki Suyanto bertanya, "Bapak-bapak MUI, Bapak-bapak FPI, Bapak-bapak NU, Bapak-bapak Muhammadyah, Ibu-ibu khilafah, maukah mendoakan Intan yang wafat korban bom Samarinda atas nama Islam?"

Kongres Asosiasi Pendeta Indonesia, Ajak Para Pendeta Menyuarakan Suara Kenabian

Asosiasi Pendeta Indonesia (API) mengadakan Kongres Nasional ke-3 dengan mengangkat tema “Jadilah Agen Perubahan” dan sub tema ‘Usahakan dan Berdoalah Untuk Kesejahteraan’, mewartakan reformata.com. Kongres API ini berlangsung selama tiga hari dari tanggal 8 hingga 11 November, bertempat di sebuah hotel di Jl. Letjen R. Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat (11/8). Ketua Umum API, Pdt. Dr. Tjahjadi Nugroho, MA dalam sambutannya mengajak para pendeta untuk terus menyuarakan Suara Kenabian di tengah Bangsa.

Sidang Tahunan KWI 2016

Sidang tahunan KWI 2016 dengan tema: Membedah dan Mencegah Mentalitas serta Prilaku Koruptif. Acara dengan agenda mendengarkan laporan Komisi dan lembaga serta menelaah bersama seruan menyongsong Pilkada, Seruan lawan korupsi dan Pesan Natal Bersama PGI dan KWI 2016, mewartakan ucanews.com. Sidang yang berlangsung selama 11 hari, sudah dimulai 31 Oktober 2016. Memasuki hari kedelapan sidang tahunan, ada dua agenda utama yang dibahas yakni pembahasan Misale Romawi dan draf Pesan Natal bersama serta seruan menyambut Pilkada. Setelah mendapat persetujuan dari peserta sidang maka pemilihan yang berlangsung secara tertutup dimulai, dan  Romo Siprianus Hormat terpilih sebagai sekretaris eksekutif KWI menggantikan Romo YR Edy Purwanto.

Menteri Agama Enggan Tanggapi Fatwa MUI Soal Ahok

Menteri Agama Lukman Hakim menolak berkomentar mengenai fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait dugaan penistaan agama oleh Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Fatwa MUI dianggap memicu aksi besar pada 4 November lalu. "Mohon maaf saya tentu tidak masuk ke wilayah seperti itu, saya bukan ahli agama, saya bukan ulama, saya umara," kata Lukman saat ditemui usai menghadiri Munas Lembaga Dakwah Islam Indonesia di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (8/11), memberitahu cnnindonesia.com. Lukman mengatakan, pihak yang berwenang membicarakan fatwa MUI adalah ahli agama atau para ulama. Sebagai Menteri Agama, Lukman mengatakan, dirinya hanya sekadar memfasilitasi kehidupan keagamaan agar berjalan dengan baik. "Tapi apakah itu penafsiran yang seperti apa, apakah yang benar atau yang apa dan seterusnya, itu para ahli, para ulama yang nanti akan menjelaskan," kata Lukman.
 MUI mengeluarkan fatwa bahwa Ahok telah menistakan agama. Saat melakukan kunjungan kerja di Kepulauan Seribu, Ahok menyinggung surat Al-Maidah ayat 51 dan dikaitkan dengan Pilkada DKI Jakarta. MUI menilai pernyataan Ahok merupakan penghinaan terhadap Alquran dan ulama. Lukman meminta kepada semua pihak untuk menunggu hasil pengungkapan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok oleh aparat penegak hukum. Saat ini kepolisian tengah menindaklanjuti proses penyelidikan perkara.

HUT ke-20 Rahmania Foundation

Pada tgl 1 November 1996 muncul salah satu yayasan dana Islam, Rahmania Foundation, lantaran hari ini genap 20 tahun kedermawanannya. Yayasan didirikan untuk pembantu dengan mengirimkan zakat serta sedekah, memberikan dukungan bagi anak-anak dan pendidikan termasuk dalam bahasa Inggris. wilayah pelayanan terutama mencakupi Ibu kota dan Aceh dan Maluku.