Acara Yoga Massal di Candi Prambanan

Candi Prambanan di Jawa Tengah (Sumber foto: wikimedia.org)
Pada hari Minggu 5 Februari 2017, jam 06.00 pagi sampai selesai, akan ada acara massal Yoga di Kompleks Candi Hindu Prambanan (Jawa), secara gratis. Acara ini merupakan sebuah kerjasama antara PHDI Yogyakarta, Bimas Hindu DIY dan Panitia Nyepi.

300 Alumni Tiongkok Peringati 15 Tahun Organisasi Buddhis Mangala

Sabtu (14/1), Organisasi Buddhis Maṅgala (OBM) memperingati 15 tahun kiprahnya, mewartakan buddhazine.com. Perayaan digelar di Restoran Ekaria, Jakarta. Perayaan yang berbentuk reuni akbar ini dihadiri oleh Bhikkhu Dhammasubho, Bhikkhu Kamsai Sumano, Bhikkhu Saddhanyano, Bhiksu Bhadrapala, dan para anggota Sangha lainnya, serta lebih dari 300 alumni yang pernah menuntut ilmu di Tiongkok. Salah satu acara penting pada malam tersebut adalah live testimony, di mana para anggota Sangha diundang naik ke atas panggung untuk menceritakan pengalamannya bersama Organisasi Buddhis Maṅgala. Sebagian dari mereka yang merupakan alumni OBM menceritakan kisah mereka, dari pelajar awam yang merantau ke negeri orang, mengenal dan mempelajari Buddha Dhamma, hingga pada akhirnya meninggalkan keduniawian dan menjadi bhikkhu. Selain itu, anggota Sangha lainnya juga turut menceritakan pengalaman tak terlupakan sewaktu berkesempatan mengunjungi Tiongkok untuk bertemu dan memberikan wejangan Dhamma kepada para anggota OBM. Sesi live testimony tersebut diiringi dengan tawa canda para hadirin yang seolah hanyut dalam memori masa lalu nan indah dan tak terlupakan. Pada kesempatan tersebut, Bhiksu Bhadrapala yang merupakan pembina Organisasi Buddhis Maṅgala berharap para anggota OBM senantiasa hidup berbahagia, menemukan makna hidup yang sesungguhnya dalam Dhamma dan tetap terus mengembangkan Dhamma setelah kembali ke tanah air.
 Organisasi Buddhis Maṅgala (OBM) didirikan pada tahun 2001 oleh enam pelajar Buddhis yang tengah menimba ilmu di Beijing, Tiongkok (OBM adalah organisasi lintas aliran Buddha, - catatan oleh Dr. Igor Popov). Di tengah perantauan, semangat untuk tetap mendalami Buddha Dhamma yang mereka miliki terus berkobar dan mendapat dukungan dari orang-orang sekitar. Setelah 15 tahun berkarya, OBM saat ini telah berdiri di berbagai kota, yakni Beijing, Shanghai, Xiamen, Guangzhou, Nanjing, Ningbo, Chongqing, Suzhou, dan Jakarta. OBM sampai saat ini masih terus melebarkan sayapnya guna menyebarkan ajaran Dhamma di muka bumi.

Imlek di Bogor Dimeriahkan Parade Seni dan Budaya

Perayaan Imlek 2568 di Kota Bogor akan dimeriahkan dengan penyelenggaraan Cap Go Meh (CGM) Bogor Street Festival berupa parade kesenian dan budaya pada Jumat dan Sabtu (10-11/2), mengikut netralitas.com. Festival budaya atau kerap juga disebut pesta rakyat Cap Go Meh kali ini akan didominasi seni dan budaya Jawa Barat. Walikota Bogor Bima Arya mengatakan pesta rakyat Cap Go Meh (CGM) Bogor Street Festival bukan hanya sekadar ritual keagamaan. Pesta rakyat CGM merupakan simbol keberagaman dan pluralisme yang ada di Kota Bogor yang sudah mengakar dari masa ke masa, dari generasi ke generasi. "Yang membedakan acara ini adalah rangkaian acara yang menampilkan berbagai macam jenis kebudayaan dan juga ada harapan-harapan dari semua agama yang ada di sini. Kegiatan ini menjadi momentum yang sangat tepat di saat bangsa tengah diuji persoalan keberagaman dan kemudian menjadi sensitif,’’ujar Bima Arya dalam temu media di Bogor, Rabu (25/1). Menurut Bima, dalam pesta rakyat inilah warga Bogor disatukan melalui penampilan berbagai kebudayaan yang sangat kuat tentang indahnya kebersamaan dalam keberagaman. Keberagaman itu, lanjutnya, diturunkan dalam rangkaian kegiatan seperti atraksi hiburan dan kebudayaan. Bahkan ia berharap pada pesta rakyat kali ini ada penampilan kolaborasi antara marawis dengan paduan suara gereja. “Ini yang akan menjadikan acara ini berbeda dengan yang lain,”kata Walokota Bogor.
 Ketua Panitia Pesta Rakyat CGM Bogor Street Festival 2017, Arifin Himawan memperkirakan, perayaan Cap Go Meh akan menyedot perhatian sekitar 100.000 pengunjung, baik wisatawan lokal, nusantara dan mancanegara. Para pengunjung nantinya akan disuguhi beragam atraksi beragam kebudayaan. Agar perayaan tahun ini berjalan tertib dan nyaman, panitia bersama Pemerintah Kota Bogor akan menyiapkan barikade sepanjang 250 meter. Barikade tersebut berbentuk pagar besi yang dimulai dari Lawang Suryakencana sampai Jalan Rangga Gading.

Siswa Sekolah Negeri Keluhkan Tidak Ada Guru Agama Kristen

Sejumlah siswa beragama Kristen SD Negeri 008 Paladangan Serangge Tiga, Kecamatan Batang Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau, mengeluh bahwa guru agama Kristen belum ada di sekolah mereka. Seperti dilansir di netralitas.com, siswa-siswa itu menceritakan, bahwa untuk mengisi nilai agama di rapor mereka harus meminta nilai dari pendeta dari gereja masing-masing. Jadi, tidak ada mata pelajaran formal agama Kristen di sekolahan, padahal menjadi salah satu yang menentukan nilai di rapor setiap siswa. Risky Fernando Sianipar kelas V salah satu siswa SD Negeri 008 Peladangan berharap pihak sekolah memfasilitasi tenaga pendidik guru agama Kristen. "Di sekolah kami tak ada guru agama Kristen, saya berharap supaya ada guru agama Kristen dan kami dapat belajar agama Kristen di sekolah," ujarnya Senin (23/1). Nehsya Panjaitan siswa kelas 2 SD Negeri 008 juga mengakui bahwa mereka tak punya guru agama Kristen. "Kami tak pernah belajar agama Kristen di sekolah. Padahal sekolah kami sekolah negeri," katanya.
 Ditemui di kantornya, Senin (23/1) Hasrianto, SPd Kepala Sekolah SD Negeri 008 menyatakan bahwa ia membenarkan guru agama Kristen belum ada hingga kini. "Saat ini guru agama Kristen tak ada. Saya rasa guru agama Kristen tak begitu penting, prioritas saya adalah mencari guru olahraga,”ujarnya. Ditambahkannya, jikalau dirinya mengutamakan guru agama Kristen sementara guru olahraga tak ada, maka dinas pendidikan bisa menertawai kepala sekolah. "Kalau saya mengutamakan guru agama Kristen daripada guru olahraga misalnya, dinas pendidikan nanti bisa menertawakan saya. Siswa beragama kristen tercatat 36 orang, 26 Protestan dan 10 Katolik," katanya.
 Sementara itu penjelasan dari Pdt. Lasria Panjaitan menyatakan bahwa siswa Kristen yang memperoleh nilai dari Gereja Bethel Indonesia sebanyak 20 orang. Sedangkan Ny.Pendeta Lamhot Manalu menjelaskan dari GPDI (Gereja Pentakosta Di Indonesia) siswa Kristen 7 orang dan dari HKBP berjumlah 24 orang.

Mayoritas Suku Dayak Beragama Islam

Salah satu pengurus Dewan Masjid Provinsi Kalimantan Barat, Haji Leno (64 tahun), mengakui, sebagian besar Suku Dayak di Kalimantan, baik di Indonesia maupun di Malaysia, beragama Islam, mewartakan netralitas.com (sejumlah suku-sukunya beragama Hindu, Kristen dan Buddha, - catatan oleh Dr. Igor Popov). “Kalau masih ada oknum menuding orang Dayak kafir, sama saja melecehkan dan mendiskreditkan Umat Islam itu sendiri,” kata Leno di Pontianak, Senin (23/1).
 Hal itu dikemukakan Leno menanggapi cemarah Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Majelis Ulama Indonesia (DPP MUI), Tengku Zulkarnain yang sudah tersebar di youtube, dengan mengatakan Suku Dayak tidak layak masuk surga, karena selalu kompok kafir derajatnya lebih rendah dari binatang. Menurut Leno, apapun yang diucapkan Tengku Zulkanain sama sekali tidak bisa dibenarkan, karena terbukti telah menebar sikap kebencian, permusuhan dan fitnah terhadap pihak yang di luar Agama Islam. Tim Advokasi dan Konsultasi Hukum Majelis Adat Dayak Provinsi Kalimantan Barat, Yohanes Nenes, mengatakan, tetap menuntut polisi melakukan pemeriksaan terhadap Tengku Zulkarnain, karena selaku tokoh agama tidak bisa menunjukkan diri sebagai figur pengayom antar kelompok masyarakat. Dikatakan Yohanes Nenes, saat ini terus dilakukan upaya melengkapi berkas atas tudingan penistaan, setelah Tengku Zulkanain resmi dilaporkan ke penyidik Polisi Daerah Kalimantan Barat di Pontianak, Selasa, 17 Januari 2017.

Sensasi Maulid Khas Aceh di Kuala Lumpur

Tanggal 15 Januari, sudah masuk pertengahan bulan Rabiulakhir. Perayaan Maulidur Rasul masih banyak diadakan di berbagai wilayah di Aceh. Karena memang kebiasaannya Kenduri Maulid akan berlangsung sampai sebulan setelah Rabiulawal berakhir. Kondisi ini ternyata juga diteruskan oleh masyarakat Aceh yang menetap di Kuala Lumpur. Siang tadi, saya berkesempatan ikut merasakan kemeriahan perayaan tersebut.
 Berdasarkan netralitas.com, Maulidur Rasul Akbar diadakan setiap tahun oleh Komunitas Masyarakat Aceh Malaysia. Seluruh masyarakat Aceh yang ada di sekitar Kuala Lumpur, umumnya, tidak melepaskan peluang hadir memeriahkannya. Tidak terkecuali kami sekeluarga. Sedikit berjalan kaki menuju deretan kemah yang lumayan panjang. Hampir seluruh Lorong Raja Bot tersebut dipenuhi meja-meja dengan kursi yang ditata dan disusun seperti layaknya kenduri di kampung nenek saya di Pidie. Deretan botol air mineral dan tisu disusun rapi di setiap meja. Pemandangan lain yang mengagumkan adalah antrian panjang di semua meja hidangan bagian lelaki. Bahasa Aceh mulai berseliweran di telinga. Seperti pulang kampung jadinya. Hahahha. Kami terus berjalan menuju panggung utama. Bukan untuk duduk di kursi VIP lho...hahhaha. Tapi, meja hidangan untuk perempuan adanya di samping panggung utama. Hahhah. Antrian di bagian perempuan tidak sepanjang di bagian lelaki. Hanya dalam masa beberapa menit saya dan Azizah sudah mendapatkan hidangan mantap khas Kenduri Maulid di Aceh. Gule Boh Panah atau Gulai Nangka. Walaupun isinya bukan nangka...hahhah, tapi namanya tetap lebih mantap kalau disebut Gulai Nangka. Nangkanya diganti kentang. Bahan utama lain adalah daging lembu. Bau harumnya sudah menggoda selera, menggugat iman, melupakan niat untuk kurus sejenak. Hahhaha. Menurut info yang diberikan panitia, chefnya didatangkan khusus dari Padang Tiji, Pidie, Aceh. Patutlah rasanya memang sebijik macam kat Aceh...gitulah kalau Upin Ipin bilang. Menunya sederhana, tapi luar biasa rasanya. Apalagi feel rindu kampung dan sudah lama sekali tidak merasakan mood maulid di kampung, jadinya semua rasa, sedaaap di mulut. Walaupun cuma nasi putih dan kuah boh panah. Ditambah dua potong semangka. Nikmatnya luar biasa. Dari cerita beberapa orang yang duduk semeja, mereka bilang, menu kali ini sedikit, biasanya macam-macam ada. No problemlah menunya sedikit, bagi saya ini sudah nikmat yang luar biasa. Terima kasih Tuhan, untuk kesempatan ini. Sambil menghabiskan hidangan, di pentas utama telah berlangsung pembukaan program. Diawali bacaan doa, dilanjutkan pembacaan ayat-ayat suci Al Qur'an. Sepatah dua kata dari Ketua Komunitas Masyarakat Aceh Malaysia, Tuan Haji Mansur Usman, juga dari Dubes KBRI-KL, Herman Prayitno, dan diakhiri ucapan peresmian oleh Datuk Johari Abd Gani, Ahli Parlimen Titiwangsa, sekaligus Menteri Keuangan Kedua Malaysia. Kami mengikuti program sampai peresmian saja, karena harus segera pulang.

Masjid Terkena Dampak Tol Soroja, Mulai Dibangun

Bupati Bandung Dadang M Naser beserta Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa meletakkan batu pertama pembangunan mesjid Nurul Falah dan Al Amanah di Kampung Pasirmalang Desa/Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Selasa (24/1), mewartakan republika.co.id. Kedua masjid tersebut direlokasi karena terkena dampak pembangunan Tol Soreang-Pasirkoja (Soroja). 
 Sekda Provinsi Jabar Iwa Karniwa mengaku, dengan pembangunan tol, maka perekonomian masyarakat di Bandung selatan akan meningkat ribuan kali.  "Kami berterima kasih kepada warga Margaasih, jamaah Nurul Falah dan Al Amanah yang mendukung pembangunan Tol Soroja dan mau bersabar sampai proses pembangunan masjid barunya," ujarnya. Menurutnya, pembangunan dua mesjid tersebut diharapkan membuat dakwah berjalan lebih baik serta meningkatkan aktivitas dakwah dan keagamaan di Margaasih. Selain itu, jarak tempuh Soreang-Bandung lebih cepat hanya 10 menit. Direncanakan, kata Iwa, pada April mendatang, Tol Soroja dengan panjang 10,57 Km penghubung Soreang-Bandung sudah bisa diujicoba. Selain itu, ke depan diharapkan akan mendorong pembangunan jalur Ciwidey-Cianjur Selatan. Dirinya pun mengingatkan agar jalan Tol Soroja tidak menimbulkan bottle neck karena jalan lain tidak dibangun. Oleh karena itu, pihaknya akan melebarkan jalur Ciwidey ke Cianjur Selatan. 

Hari Raya Hindu Tamil “Thaipusam” Masuk Kalender Event Pariwisata Sumut

Perayaan “Thaipusam,” ritual agama Hindu dalam rangka menghormati Dewa Murugan atau Dewa Subramaniam, yang diselenggarakan setiap tahun diharapkan dapat dimasukkan dalam kalender event pariwisata Sumatera Utara (Sumut), mewartakan lintasmedan.com. “Kami berharap Pemprov Sumut dapat memasukkan kegiatan ritual yang rutin dilakukan setiap tahun oleh umat Hindu tersebut, ke dalam kalender event pariwisata,” kata Wakil Ketua Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Sumut Manogren, di Medan. Harapan tersebut disampaikan Manogren bersama segenap pengurus PHDI Sumut saat melakukan audiensi ke Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi. Selama ini, menurut dia, setiap tahun ribuan umat Hindu di Sumut berangkat keluar negeri di antaranya ke Malaysia untuk mengikuti perayaan Thaipusam, karena ritual keagamaan itu belum pernah digelar dalam skala besar di Sumut. Jika perayaan serupa digelar di Indonesia, pihaknya menyatakan optimistis akan cukup banyak umat Hindu dari mancanegara yang datang untuk mengikuti ritual keagamaan tersebut. Kedatangan umat Hindu dari berbagai negara itu, kata Manogren, dipastikan akan ikut memberi kontribusi secara siginifikan bagi perolehan devisa dari sektor pariwisata. Karena itu, lanjut dia, pengurus PHDI Sumut pada 9 Februari 2017 akan menggelar perayaan Thaipusam di Medan. “Pada perayaan nanti akan dipertunjukan sebuah kereta kencana yang berusia 122 tahun,” ujarnya. Ia memperkirakan, pada perayaan Thaipusam di Medan akan dihadiri ribuan umat Hindu di Sumut dan dari sejumlah negara.

Kemenag Harap Perguruan Tinggi Islam Perkaya Literasi Moderasi

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta agar Perguruan Tinggi Keagamaan Islam lebih aktif dan progressif dalam melahirkan literasi moderasi, mewartakan kemenag.go.id. Bahkan tidak hanya literasi, Tridharma perguruan tinggi di PTKIN juga diminta agar lebih diarahkan pada semangat untuk mengawal moderasi. Hal ini disampaikan Menag Lukman saat memberikan kuliah umum di IAIN Sutan Amai Gorontalo yang bertajuk Pengautan PTKIN Merespons Isu-Isu Radikalisme dan Intoleransi. Hadir dalam kesempatan ini, Rektor IAIN Sultan Amai Kasim Yahiji, Bupati Gorontalo Nerlon Pamolangi, serta Sedtijen Bimas Islam Muhammadiyah Amin dan Direktur Pembinaan Haji dan Umrah. Dua nama terakhir adalah bagian dari keluarga besar IAIN Gorontalo.

Deretan Daerah yang Menolak Kehadiran FPI

Pendiri Front Pembela Islam, Rizieq Shihab, kemarin mengunjungi Pondok Pesantren Romlah Asshomadiyyah di Desa Cilongok, Kecamatan Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah. Namun, beberapa hari sebelum Rizieq datang, warga Banyumas dari lintas elemen menyatakan menolak kehadirannya. Aksi penolakan ini menambah daftar panjang deretan daerah yang sebelumnya menolak Rizieq Shihab. Dari penelusuran Okezone, paling tidak, di tiga pulau besar Indonesia, ada daerah-daerah yang pernah menyatakan menolak kehadiran ormas dan pimpinannya itu. Bahkan, di Kalimantan, Suku Dayak pernah mendeklarasikan perang apabila Rizieq Shihab menginjakkan kaki di Bumi Borneo tersebut. Berikut daerah-daerah yang pernah menolak kedatangan Rizieq Shihab dan FPI: Banyumas, Purwakarta, Demak, Tulungagung, Padang, Palangkaraya, Samarinda.

Para Ormas Muslim Bali tolak Front Pembela Islam (FPI)

Organisasi masyarakat (Ormas) Muslim dan lintas Agama di Bali (Baladika Bali, kelompok antar etnis Badan Musyawarah Masyarakat Sunda (Bammus), Gerakan Pemuda (GP) Anshor, Ikawangi, Nahdlatul Ulama Bali, perwakilan masyarakat Pasundan Bali, Masyarakat Muslim Serangan (Rodhat, Pasukan Perang Bugis), dan Perwakilan masyarakat Muslim Ubung Kaja, dan beberapa elemen lainnya) menyatukan tekad dalam apel Kebhinekaan NKRI di Lapangan Niti Praja Lumintang Denpasar, untuk menolak Front Pembela Islam (FPI), Minggu, kabarnya antaranews.com. Koordinator pemuda Ansor Perwakilan Bali, Amron mengatakan, umat lintas agama di Bali sejak ratusan tahun silam hidup harmonis, rukun berdampingan satu sama lainnya. Semua pihak lintas agama bertekad untuk lebih memantapkan kerukunan yang selama ini di Bali tidak pernah menimbulkan konflik. "Kerukunan dan keharmonisan itu dapat dilihat jika salah satu umat beragama sedang merayakan hari besar keagamaan, misalnya Idul Fitri, Nyepi, Natal ataupun Imlek kami selalu bahu membahu untuk mengamankan peraayaan keagamaan tersebut," ujar Amron seusai mengikuti apel Kebhinekaan tersebut. Ia mengaku pihaknya menolak keberadaan FPI dengan alasan organisasi itu bisa merusak keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Balai Basarah Hindu di Katingan Kalimantan Rampung

Berdasar laman kemenag.go.id, Kasi Bimas Hindu Kantor Kementerian Agama Kabupaten Katingan Maya Mulyono meninjau langsung Balai Basarah Antang Bajela Bulau di Desa Tumbang Pangka, Kecamatan Sanaman Mantikei, Kabupaten Katingan, pada 8 Januari tahun ini. Bangunan ini merupakan tempat ibadah umat Hindu Kaharingan. Rumah ibadah ini mendapat bantuan rehab dari Kantor Kementerian Agama Katingan pada tahun 2016 lalu. "Ya proses rehabnya sudah tuntas dan hasilnya cukup memuaskan, semoga umat kita semakin rajin dan konsen dalam beribadah," ucap Maya Mulyono. Dikatakan, bangunan dapat direhab dengan baik dan tepat waktu berkat kerja sama panitia pembangunan serta umat Hindu Kaharingan yang ada di desa itu. "Saya ucapkan selamat kepada umat Hindu Kaharingan di Desa Tumbang Pangka. Semoga makin giat beribadah dan semakin konsentrasi," ucapnya.

Kemenag Dukung Pertemuan Ulama Tarekat se-ASEAN

Kementerian Agama mendukung rencana pertemuan Ulama Tarekat se-ASEAN yang akan diselenggarakan oleh Dewan Ulama Tarekat Indonesia (DUTI). Dukungan ini disampaikan Menag Lukman Hakim Saifuddin saat menerima rombongan DUTI yang dipimpin oleh Tengku Syeikh Muhammad Ali Ar-Rabbani yang juga Mursyid Tarekat Qodiriyah Hanafiyah, di Jakarta. Mengikut laman kemenag.go.id, pertemuan Ulama Tarekat ini akan diselenggarakan di Ponpes Tasawuf Rabbni, Desa Koto Sani Kecamatan Sepuluh Koto Singkarak Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat pada 1 - 2 April 2017 mendatang. "Apa yang dilakukan oleh para Ulama Tarekat ini sangat sejalan dengan visi dan misi Kemenag. Sebagai perwakilan dari Pemerintah, sudah menjadi kewajiban Kemenag untuk mendukung kegiatan mulia ini, minimal Pemerintah memfasilitasi. Kami, Kementerian Agama mendukung pertemuan ini," terang Menag, Jumat (20/01). "Kegiatan ini sangat penting. Untuk itu, jika diijinkan, kami akan menyampaikan ke Bapak Presiden. Tapi semua tergantung Panjenengan semua," imbuh Menag.
 Menurut Tengku Syeikh Muhammad Ali Ar-Rabbani, pertemuan ini merupakan perkembangan dari pertemuan sebelumnya yakni pertemuan Ulama Tarekat se Sumatera Barat yang menghasilkan DUTI. Dalam kegiatan yang akan mengangkat tema: Cinta Agama, Bela Negara tersebut, beberapa Ulama Tarekat dari Brunei Darussalam, Malaysia, dan Singapura juga telah menyatakan kesediaannya untuk hadir. "Saat ini kami masih menunggu konfirmasi dari Ulama Tarekat di Filiphina dan Thailand," terangnya. "InsyaAllah nanti akan kita deklarasikan Dewan Ulama Tarekat se-ASEAN. Ketua Jatman Habib Lutfi bin Yahya juga bersedia hadir," imbuh Syeikh Ar-Rabbani.
 Dalam silaturahim tersebut, didiskusikan sejarah perjalan para Ulama Tarekat dari Maroko Afrika Barat, Russia, China, India hingga Nusantara.

Tujuh Agama Peringati Haul Gus Dur

Ratusan umat dari tujuh agama di Kabupaten Tegal memperingati Haul ke-7 KH Abdurrahman Wahid atau biasa disapa Gus Durdi Gedung Korpri Slawi, Kamis (19/1) malam, mewartakan suaramerdeka.com. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Forum Silahturahmi Nusantara (FSN) itu, dimaksudkan untuk menyatukan umat beragama di kabupaten tersebut. Hadir dalam kegiatan ini, putri Gus dur, Inayah Wahid, Romo Fran Magnis Suseno dan KH Ahmad Muwafiq (Gus Muwafiq) dari Yogyakarta. Kegiatan juga diwarnai dengan talk show dari tujuh orang pemuka agama dan kepercayaan. Mereka antara lain, pemuka agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Kong Hu Cu dan Kejawen Manages (Manages adalah salah satu kelompok baru dari kepercayaan Kebatinan yang cenderung ajaran dari Majapahit, - catatan oleh Dr. Igor Popov).
 Dalam talk show itu, mereka serentak menyatakan bahwa Gus Durmerupakan satu-satunya Presiden RI yang berhasil menyatukan berbagai agama dan kepercayaan di Indonesia. Ketujuh tokoh agama ini, sangat berterima kasih kepada Presiden ke-4 itu. ”Gus Dur adalah bagian dari bapak kami. Kami tidak dianggap sebelah mata,” kata salah satu pemuka agama dari Kejawen Maneges, Rosa.
 Begitu pula dengan salah satu Romo Yatno. Pihaknya juga sangat menjunjung tinggi nama Gus Dur. Tanpa disatukan oleh Gus Dur, menurutnya, umat beragama di Indonesia mungkin tidak akan bisa menyatu. ”Berbeda itu indah, tapi kalau membedakan itu jahat,” ujar Romo Yatno.
 Antara lain, tari nusantara gemilang, tari maneges, pencak silat pagar nusa NU, tari merak dari agama Hindu, tari golek tirto kencono dari agama Budha dan penampilan barongsai dari agama Kong Hu Cu. Dalam pementasan itu, ada yang membuat para penonton terpukau. Paduan suara dari Gereja Katolik berkolaborasi dengan grup musik pemuda NU melantunkan lagu Tombo Ati.

Menag Harap SBSN Bisa Digunakan Bangun Madrasah

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berharap agar dana yang bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ke depan, bisa digunakan juga untuk membangun madrasah. Harapan ini disampaikan Menag saat rapat kerja dengan Komisi VIII di Gedung DPR RI Jakarta, memberitahu laman kemenag.go.id. Lukman menjelaskan, bahwa Kementerian Agama memperoleh penghargaan dari Kementerian Keuangan sebagai lembaga dengan andil terbesar dalam SBSN. Hal ini tidak terlepas dari kebijakan Kementerian Agama untuk menempatkan tidak kurang dari Rp 35 triliun dana Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) atau dana haji dalam skema SBSN.
 Kementerian Agama terus menggalakkan program pembangunan infrastruktur dengan dana yang bersumber dari SBSN. Pada tahun 2016 misalnya, Kemenag telah membangun 181 Balai Nikah dan Manasik Haji KUA. Pada tahun ini, rencananya akan kembali dibangun lebih dari 250 Balai Nikah dan Manasik Haji KUA. Pembangunan sarana dan prasarana pelayanan juga terus dilakukan oleh Kementerian Agama di Asrama Haji Embarkasi dan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Negeri. Ke depan, diharapkan dana SBSN juga bisa digunakan untuk membangun madrasah di seantero Nusantara.

Saksi Eks Gafatar: Kami Taat Hukum

Sidang terhadap tiga petinggi Eks Gafatar, yakni Mahful Muis Tumanurung, Abdussalam (alias Ahmad Mushaddeq) dan Andry Cahya, kembali digelar yang kedelapan kalinya Kamis (29/12/2016) lalu, mewartakan laman icrp-online.org. Persidangan mendatangkan saksi Rio Putra selaku mantan Bendahara Gafatar Daerah Jawa Tengah. Dalam persidangan, terungkap bahwa tidak ada instruksi makar seperti yang selama ini didakwakan. Dalam persidangan, petinggi eks gafatar membantah tuduhan makar dan isu pelatihan pasukan bersenjata di dalam hutan serta pembelian senjata untuk persiapan perang. Hal tersebut di kuatkan dengan pernyataan saksi, Rio Putra, yang dihadirkan. Kasus ini bermula dari penolakan oknum masyarakat di Kabupaten Mempawah terhadap warga Eks Gafatar. Ditengarai, terdapat isu penyebaran aliran sesat serta pembentukan pemerintahan bayangan. Hal ini berakibat kepada dipulangkannya secara paksa ribuan warga Eks Gafatar ke kampung halamannya masing-masing, dan kerugian atas aset dan kepemilikan pribadi warga Eks Gafatar. Gangguan psikologis dan tekanan mental pun menimpa warga Eks Gafatar akibat trauma yang ditimbulkan. Dakwaan atas tuduhan permufakatan makar tersebut muncul disebabkan banyaknya elemen-elemen dalam pemerintahan yang diadopsi oleh organisasi Eks Gafatar atau NKTN dalam menjalankan roda organisasinya. Seperti penggunaan istilah Presiden, Wakil Presiden dan Gubernur yang diakui oleh sebagian anggotanya hanya sebatas ungkapan peningkatan gengsi pribadi semata. Sejalan dengan hal tersebut, persidangan lanjutan Desember 2016 memfokuskan kepada dugaan pola permufakatan makar di dalam program kedaulatan pangan yang digagas oleh anggota NKTN.

Jamaah Muslimin (Hizbullah) Adakan Seminar Kesehatan

Ratusan orang se-Jabodetabek menghadiri seminar kesehatan yang diadakan Majelis Taklim dan Tarbiyah Jamaah Muslimin (Hizbullah) yang diselenggarakan di Masjid At-Taqwa, Cileungsi, Bogor, Ahad (8/1). Bersumberkan mirajnews.com, acara yang mengambil tema “Menjadi Dokter Di Rumah Sendiri,” menghadirkan tiga pemateri yaitu Dirut Klinik Sehat, Agus Rahmadi, Staf Ahli Rumah Sakit Pusat Pertamina / RSPP Jakarta, Joko Wiyono dan Imaamul Muslimin Yakhsyallah Mansur. Ketua Panitia Wahyudi KS mengatakan tema yang diambil untuk menyadarkan masyarakat agar kembali kepada pengobatan herbal dan mengikuti prilaku Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. “Kita harus berhati-hati dan menyadari bahwa pengobatan yang beredar di masyarakat banyak mengandung babi, alkohol, narkoba dan insulin dari sisa orang mati,” katanya. Karenanya dia meminta agar masyarakat bisa cerdas mengambil jalan untuk pengobatan dengan tidak bergantung pada obat yang notabanenya memiliki kandungan yang diharamkan Allah Subahana Wa Ta’ala. Namun dia yang juga praktisi herbalis mengatakan pula tidak menyalahkan medis dan tidak membenarkan herbal seratus persen. “Karena ada di mana keadaan yang memang suatu saat kita menggunakan medis, ketika herbal belum bisa mengobatinya,” tegasnya. Dalam kesempaatan yang sama Joko Wiyono, Staf Ahli RSPP Jakarta mengatakan memperhatikan makanan yang halal dan baik menjadi salah satu cara kita terhindar dari penyakit. “Kita hendaknya memperhatikan makan halal dan toyyib yang bisa menjadi pencegah dari berbagai penyakit,” kata Joko Wiyono. Sementara itu, Dirut Klinik Sehat, Agus Rahmadi menambahkan dengan mengikuti prilaku Rasulullah Shallallahu ‘alahi Wasallam bisa menjadi pengobatan. 

Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) akhirnya memiliki logo resmi

Mengikut laman resmi mirifica.net, didesain oleh Tim Dokumentasi dan Penerangan (Dokpen) KWI, logo ini diluncurkan 1 Januari lalu. Berikut logonya:
Seperti halnya logo lain, setiap teks dan gambar memiliki makna. Berikut penjelasan atribut logonya:
Salib melambangkan Yesus Kristus dan pengorbanan-Nya di atas kayu salib. Tongkat adalah lambang penggembalaan uskup. skup melambangkan tugas dan tanggung jawab yang harus diemban oleh para uskup. Dengan mengenakan atribut keuskupan maka secara simbolis, para uskup telah menerima tanggung jawab sebagai gembala umat Allah di dunia ini. Tiang-tiang cahaya melambangkan kasih Kristus yang menyinari perjalanan/perjuangan para uskup dalam menjalankan karya-karya keuskupan demi memuliakan Nama Allah. Sementara bingkai lingkaran melambangkan persatuan para uskup di Indonesia dalam menjalankan karya keuskupannya. Teks “KWI” melambangkan Konferensi Waligereja Indonesia sebagai wadah persatuan para uskup dalam menjalankan tugasnya. Warna Putih melambangkan kemurnian, kesucian, dan kelahiran. Warna Kuning adalah simbol cahaya dan kemurnian. Warna ini juga melambangkan kebahagiaan. Dalam logo ini, warna kuning dipakai untuk melambangkan cahaya kasih Kristus. Warna Biru menandakan langit biru atau udara yang memberi hidup dan sering menandakan harapan atau kesehatan yang baik. Warna Cokelat adalah warna kesederhanaan (‘earth color‘) atau down to earth.

12 Syarat Poligami di Pengadilan Agama Yogya

Selembar kertas berisi belasan poin persyaratan poligami berkop Pengadilan Agama Yogyakarta menjadi perbincangan di media sosial. Pihak pengadilan menjelaskan kertas tersebut bukan selebaran yang sengaja disebar. "Jadi kalau selebaran, bukan. Kita tidak pernah menyebar-nyebar info itu ya. Itu adalah informasi bagi orang yang misalnya ke sini menanyakan soal itu, lalu kita beri itu (informasi syarat) agar tidak (ada yang) lupa," jelas Wakil Panitera Pengadilan Agama Yogyakarta Mokhammad Udiyono. Hal ini disampaikan Udiyono kepada detik.com di kantornya, Jalan Ipda Tut Haryono, Yogyakarta, Kamis (5/1/2017).
 Udiyono menjelaskan memang terdapat 12 syarat untuk mengajukan permohonan poligami ke Pengadilan Agama Yogyakarta. Syarat-syarat tersebut adalah:
1. Permohonan (rangkap 8) 
2. Surat pengantar dari RT-RW-kelurahan pemohon
3. Fotokopi KTP pemohon yang dileges dan diberi meterai Rp 6.000
4. Fotokopi KTP calon istri yang dileges dan diberi meterai Rp 6.000
5. Fotokopi buku nikah pemohon yang dileges dan diberi meterai Rp 6.000
6. Surat keterangan status calon istri 
a. Janda: Cerai: Akta cerai dileges bermeterai Rp 6.000
Mati: Akta kematian dileges bermeterai Rp 6.000
b. Perawan: Keterangan dari RT-RW-Kelurahan
7. Surat keterangan penghasilan pemohon diketahui kelurahan 
8. Surat pernyataan kesediaan istri untuk dimadu, bermeterai Rp 6.000
9. Surat pernyataan kesediaan calon istri menjadi istri kedua, bermeterai Rp 6.000
10. Surat pernyataan berlaku adil pemohon, bermeterai Rp 6.000
11. Daftar harta gono-gini dengan istri I, diketahui kelurahan 
12. Bea panjar perkara
 Udiyono melanjutkan syarat-syarat itu nantinya akan menjadi bukti dalam persidangan. Nantinya hakim memutuskan apakah pemohon diizinkan untuk menikah lagi atau tidak. "Surat putusan itu nantinya untuk mengurus pernikahan di KUA," tuturnya. Dia tak bisa memastikan apakah syarat itu berlaku secara nasional. Namun, pada umumnya, persyaratan tersebut menjadi bukti persidangan yang akan menentukan diterima atau tidaknya permohonan poligami yang diajukan. "Ada juga yang tidak diterima. Biasanya memang karena ada yang kurang syaratnya, tidak dipenuhi," imbuhnya. Bicara soal jumlah permohonan poligami di Pengadilan Agama Yogyakarta, tercatat ada 7 permohonan poligami pada 2014, lalu pada 2015 ada 6 permohonan, dan pada 2016 ada 5 permohonan. "Pada tahun 2016 ada 5 permohonan, ditambah 2 sisa perkara tahun 2015. Yang dikabulkan 6, ditolak 1," kata Udiyono. 

“Pemerintah Turut Andil Diskriminasi Kaum Penghayat”

Ketua Umum Penghayat Kepercayaan, Engkus Ruswana, menyayangkan perlakuan diskriminasi, intoleransi, dan penindasan terhadap komunitas penghayat kepercayaan yang selain dilakukan oleh masyarakat umum juga turut dilakukan oleh Pemerintah.
“Intoleransi juga dilakukan Pemerintah karena salah membaca tentang masyarakat penghayat, yakni ketidakpahaman tentang apa, siapa, dan bagaimana tentang kepercayaan terhadap Tuhan YME, sehingga hanya didasarkan atas stigma-stigma negatif yang  memang sengaja disosialisasikan oleh pihak-pihak tertentu,” kata Engkus, dalam Bincang Perdamaian di Balai Kartini Jakarta, hari Kamis (5/1), mewartakan satuharapan.com.

Parmusi Serukan Umat Islam Melakukan Revolusi Konstitusional

Ketua Umum PP Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) Usamah Hisyam menyerukan umat Islam untuk melakukan revolusi konstitusional jika Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bebas dari hukum. “Jika Ahok bebas dari hukum. Maka umat Islam akan selalu dinistakan saat ini saja mereka berani memfitnah Ketua Habib Muhammad Rizieq Shihab dengan menuduhnya melakukan penistaan agama,” kata Usamah kepada Mi’raj Islamic News Agency (mirajnews.com) di gedung OMG, Jagakarsa, Jakarta, Senin (2/1). “Hal ini tidak boleh dibiarkan dan kita harus melakukan revolusi konstitusional. Keputusan dalam sidang kali ini bersifat sementara,” tegas Usamah. Usamah mengajak umat Islam jangan eforia dahulu sebab tuntutan sebenarnya adalah Ahok agar segera dipenjara. “Untuk melakukan revolusi konstitusional tersebut. Parmusi akan mengajak para ulama, kiai, dan tokoh-tokoh Islam berembuk untuk membicarakannya,” terang Usamah. “Terkait diperiksanya Habib Rizieq, Parmusi akan menyiapkan pengacara untuk mendampingi Imam Besar Front Umat Islam tersebut,” ujar Usamah.

Ulama Semarang Sesalkan GP Ansor Tolak Tablig Akbar Jama’ah Muslimin

Ulama Semarang, Slamet Sofyan menyesalkan sikap GP Ansor yang menolak acara tablig akbar yang diadakan oleh Jama’ah Muslimin (Hizbullah) di Tegal pada 31 Desember 2016, mewartakan mirajnews.com. Acara yang direncanakan dua hari hingga 1 Januari 2017 tersebut terpaksa dipadatkan menjadi sebatas akhir tahun 2016, pukul 00.00 WIB dini hari, karena dituduh terindikasi anti-NKRI. “Bila penolakan kegiatan tersebut dikarenakan terindikasi membawa paham prokhilafah yang anti- Pancasila dan anti-NKRI, agar diluruskan sehingga tidak menimbulkan fitnah yang membahayakan dan berdampak sosial,” kata Slamet. Sekretaris Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Cabwil Jawa Tengah itu membantah tuduhan yang mengaitkan Jama’ah Muslimin (Hizbullah) dengan paham prokhilafah seperti yang dibawa ISIS dan anti-Pancasila.
 “Rekomendasi penelitian Badan Litbang Kemenag RI tahun 2012 bahwa Jama’ah Muslimin (Hizbullah) adalah gerakan Islam moderat (tawazun, tawashuth) cenderung dan dapat mengambil peran mediasi dalam rangka mediasi sosial integrasi kelompok gerakan garis keras dengan gerakan akomodatif,” katanya. Dia juga menambahkan, berdasarkan pernyataan Kepala Direktorat Politik Bidang Intel Kejaksaan Agung RI, Soesanto Kartoatmodjo SH (14 Desember 1973) bahwa Jama’ah Muslimin (Hizbullah) yang dipimpin Wali Alfatah adalah baik dan legal, sebagaimana yang dimuat di harian Berita Yudha, 9 Oktober 1979).
 Sementara itu, ketua panitia tabligh akbar Zaenal Muttaqin mengatakan, acara yang diadakan oleh Jama’ah Muslimin di Masjid Agung Slawi Kabupaten Tegal tersebut tertib aturan dan sudah sesuai prosedur.

Diskriminasi anak-anak Kristen di Lembaga Pendidikan

Tindakan diskriminatif telah merambah ke dunia pendidikan di Indonesia. Contoh kasus apa yang dilakukan oleh An Harianto, Kepala Sekolah Negeri 4, Kecamatan Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu, Pekanbaru, Riau, yang menyatakan bahwa siswa beragama Kristen dilarang untuk membacakan UUD 1956 karena dianggap janggal bila harus menyebut Allah (sebagaimana yang tertulis dalam UUD 1945 alinea ketiga). Kasus lain, di SMP Negeri 1, Peranap Napal, Riau. Di sekolah ini siswi-siswi beragama Kristen dipaksa untuk mengenakan jilbab dan berdoa menurut agama Islam sebelum memasuki kelas.
 Menyikapi kedua kasus tersebut, Majelis Pekerja Harian-Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (MPH-PGI) melayangkan surat protes keras dan memohon perhatian Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP. Dalam surat yang ditandatangani oleh Ketua Umum PGI Pdt. Dr. Henriette Hutabarat-Lebang dan Sekretaris Umum PGI Pdt. Gomar Gultom itu, MPH-PGI meminta agar Mendikbud RI Muhadjir Effendy menegur Kepala Sekolah Negeri yang memaksakan kebijakan diskriminatif terhadap peserta didik, dan melanggar UU RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. “Kami kuatir, bila hal-hal seperti ini tetap dibiarkan maka dapat menjadi preseden buruk dan kemungkinan terjadi di daerah-daerah lain di Indonesia,” demikian surat tertanggal 7 Desember 2016 itu, bersumberkan laman pgi.or.id.

Rizieq Shihab dilaporkan ke polisi, dituduh lecehkan umat Kristen

Pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh pimpinan pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Senin (26/12), karena diduga melecehkan umat Kristen.
"Kita laporkan dugaan penistaan agama, yang menurut temuan kita, itu dilakukan oleh Habib Rizieq Shihab melalui ceramahnya," kata ketua umum pimpinan pusat PMKRI, Angelius Wake Kako kepada wartawan Bbc.com Indonesia, Heyder Affan, Senin (26/12) sore. Menurutnya, Rizieq diduga melecehkan umat Kristen melalui isi ceramahnya di Pondok Kelapa, Jakarta Timur, berdasarkan tayangan video yang diunggah oleh SR melalui akun Twitter dan AF melalui akun Instagramnya. "Dalam bahasa dia (Rizieq Shihab), menurut kami, dia mencela (melalui kata-kata) 'Kalau Tuhan beranak, bidannya siapa'," ungkap Angelius.