tag:blogger.com,1999:blog-21517756908935570982024-03-14T16:22:08.120+07:00KEPERCAYAAN Indonesia / Indonesia'S FAITHSSitus rujukan beserta warta semua aliran dan organisasi agamawi di Indonesia / The Guide Website with News to All Religious Branches and Organisations in IndonesiaDr. Igor Popov, LLMhttp://www.blogger.com/profile/00032735254701666211noreply@blogger.comBlogger493125tag:blogger.com,1999:blog-2151775690893557098.post-21062143993528092252021-01-09T13:32:00.001+07:002021-01-09T13:55:51.944+07:00Dr. Igor Popov, LLM. "Buku rujukan semua aliran dan perkumpulan agama di Indonesia"<p style="text-align: justify;">Terlepas dari kenyataan bahwa kami menangguhkan terbitan di peta warta keagamaan, <b>buku</b> unik kami masih <i>tersedia secara online dan mungkin akan diperbarui dan ditambah</i>:</p><div style="text-align: center;"><b>Popov, Igor. <i><a href="http://indonesiafaiths.blogspot.com/p/book-index.html">Buku rujukan semua aliran dan perkumpulan agama di Indonesia</a></i> </b><b>(Singaraja: Toko Buku Indra Jaya, 2017)</b></div><div style="text-align: center;"><b> /</b></div><div style="text-align: center;"><b>Popov, Igor. <i><a href="http://indonesiafaiths.blogspot.com/p/book-index.html">The Reference Book on All Religious Branches and Communities in Indonesia</a></i> </b><b>(Singaraja: Toko Buku Indra Jaya, 2017)</b></div><div style="text-align: justify;"><b><br /></b><b>Prakata / Foreword</b></div><div style="text-align: justify;"><b><a href="https://indonesiafaiths.blogspot.co.id/p/islam.html">Penggal 1. Agama Islam / Chapter 1. Islam</a></b></div><div style="text-align: justify;"><b><a href="https://indonesiafaiths.blogspot.co.id/p/kristen.html">Penggal 2. Agama Kristen / Chapter 2. Christianity</a></b></div><div style="text-align: justify;"><b><a href="https://indonesiafaiths.blogspot.co.id/p/kristen-katolik.html">Penggal 3. Agama Kristen Katolik / Chapter 3. Catholicism</a></b></div><div style="text-align: justify;"><b><a href="https://indonesiafaiths.blogspot.co.id/p/hindu.html">Penggal 4. Agama Hindu / Chapter 4. Hinduism</a></b></div><div style="text-align: justify;"><b><a href="https://indonesiafaiths.blogspot.co.id/p/budhisme.html">Penggal 5. Agama Buddha / Chapter 5. Buddhism</a></b></div><div style="text-align: justify;"><b><a href="https://indonesiafaiths.blogspot.co.id/p/agama-asli.html">Penggal 6. Agama-agama asli / Chapter 6. Native Religions</a></b></div><div style="text-align: justify;"><b><a href="https://indonesiafaiths.blogspot.co.id/p/blog-page.html">Penggal 7. Agama-agama lain / Chapter 7. Other Religions</a></b><br /><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiD1cLdEUnZur_pBKJtvfWS2MDsYUmKMCUf4FL6jfssp40so9VOQuYWuKxoCX4KqKurI_D0MBhManbW-7-_TZobLF-vVmLpr9GGwFyCxcuHvzWDuumR8yit7JYd78zRwnWgcG8B0rGa3Fg/s1600/Popov.+Buku+rujukan.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="567" data-original-width="400" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiD1cLdEUnZur_pBKJtvfWS2MDsYUmKMCUf4FL6jfssp40so9VOQuYWuKxoCX4KqKurI_D0MBhManbW-7-_TZobLF-vVmLpr9GGwFyCxcuHvzWDuumR8yit7JYd78zRwnWgcG8B0rGa3Fg/s320/Popov.+Buku+rujukan.jpg" width="225" /></a></div></div>Dr. Igor Popov, LLMhttp://www.blogger.com/profile/00032735254701666211noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2151775690893557098.post-82766422613214441662019-10-24T07:31:00.000+07:002019-10-24T07:31:20.437+07:00Presiden melantik Jenderal (Purn) Fachrul Razi sebagai Menag<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="background-color: white; font-family: "Roboto Slab", sans-serif;">Hari Rabu (23/10) Presiden Joko Widodo melantik Jenderal (Purn) Fachrul Razi sebagai Menteri Agama Kabinet Indonesia Maju, masa jabatan 2019-2024</span><br />
<a name='more'></a>, di Istana Merdeka, Jakarta. Jenderal (Purn) Fachrul Razi menyampaikan sebelum melaksanakan tugasnya, ia akan mempelajari Memori Jabatan yang diserahkan oleh Menag Kabinet Kerja Lukman Hakim Saifuddin.<br />
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Roboto Slab", sans-serif; margin-bottom: 15px;">
<span style="background-color: transparent;">Mengikut pemberitaan dari laman "<a href="http://kemenag.go.id/">kemenag.go.id</a>",</span> hal ini disampaikan Fachrul Razi usai kegiatan serah terima jabatan Menag di Kantor Kementerian Agama, Jakarta. “Ini tentu sangat membantu saya. Apalagi besok akan berlangsung rapat perdana kabinet. Saya akan pelajari memori jabatan ini, sore dan malam nanti,” tuturnya.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Roboto Slab", sans-serif; margin-bottom: 15px;">
Memori jabatan yang diserahkan Lukman Hakim Saifuddin terdiri dari 34 halaman yang terbagi dalam delapan bab. Bab pertama berisi analisa SWOT Kementerian Agama. Selain itu, memori jabatan juga memuat beberapa hal yang menjadi perhatian khusus Kemenag. Mulai dari anggaran di Kemenag, tolok ukur program-program, hingga progress pelaksanaan program.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Roboto Slab", sans-serif; margin-bottom: 15px;">
Memori Jabatan ini menurut Fachrul akan menjadi bahan awal bagi dirinya untuk memahami persoalan-persoalan yang selama ini menjadi pekerjaan rumah Kementerian Agama. Jenderal berusia 72 tahun ini pun menyampaikan dirinya akan bersegera melaksanakan visi misi Presiden dalam Kabinet Indonesia Maju.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Roboto Slab", sans-serif; margin-bottom: 15px;">
“Kalau masalah 100 hari, tadi Pak Jokowi sudah menegaskan, tidak ada program 100 hari. Pokoknya kita bekerja dengan cepat. Jadi, beliau gak mau seolah-olah program 100 hari itu jadi mengikat. Harus berjalan dengan cepat,” jelas Fachrul Razi. </div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Roboto Slab", sans-serif; margin-bottom: 15px;">
Dalam perkenalan di Istana Merdeka, Presiden meminta Fachrul untuk mengurusi berbagai urusan keagamaan. Selama ini, Kemenag menangani berbagai layanan bagi masyarakat. Mulai dari pendidikan islam, bimbingan masyarakat agama-agama, haji dan umrah, kerukunan umat beragama hingga jaminan produk halal. </div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Roboto Slab", sans-serif; margin-bottom: 15px;">
Menag Fachrul Razi pun bertekad untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi umat beragama di Indonesia. “Saya punya tekad yang sama. Islam pasti cinta kedamaian. Agama pasti membawa rahmat bagi semesta alam,” ujar Menag.</div>
</div>
Dr. Igor Popov, LLMhttp://www.blogger.com/profile/00032735254701666211noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2151775690893557098.post-71046837926698573512019-10-24T07:20:00.002+07:002019-10-24T07:26:33.046+07:00Kemenag Gelar Festival Seni Budaya Islam Tingkat Nasional<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Roboto Slab", sans-serif; font-weight: normal; line-height: 1.4; margin: 0px 0px 10px; text-align: left; text-shadow: none;">
Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam menghelat Festival Seni Budaya Islam Tingkat Nasional 2019. “Ini adalah salah satu langkah strategis Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam untuk merevitalisasi kembali seni budaya yang islami,” ujar Direktur Penerangan Agama Islam (Penais) Juraidi, Selasa (22/10).<br />
<a name='more'></a></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Roboto Slab", sans-serif; font-size: 15px; margin-top: 20px;">
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 15px;">
Hal ini menurut Juraidi syiar kebudayaan islam ke masyarakat juga kerap dilakukan oleh para wali dan ulama di Indonesia. Kegiatan yang digawangi oleh Direktorat Penerangan Agama Islam ini, mengusung tema “Seni Budaya Islam Sebagai Penguat Moderasi Beragama”. </div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 15px;">
Juraidi, mengatakan bahwa undang undang mengamanatkan negara untuk melestarikan seni budaya di Indonesia, termasuk di dalamnya Seni Budaya Islam yang saat ini menurutnya mulai terpinggirkan. Kegiatan ini perlu untuk dilakukan untuk mengimbangi pengaruh budaya-budaya asing yang masuk ke tanah air. Ia menambahkan kegiatan serupa pada tingkat provinsi sebelumnya telah dilaksanakan di berbagai daerah.</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 15px;">
Festival Seni Budaya Islam Nasional 2019 ini ini berlangsung selama empat hari, mulai 22 hingga 25 Oktober 2019 di Gelanggang Olahraga Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Tampak hadir dalam acara pembukaan Festival Seni Budaya Tingkat Nasional Tahun 2019 ini antara lain, Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Yogyakarta dan sejumlah Kepala Kanwil Provinsi lain di Indonesia.</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 15px;">
Ada dua kategori yang dilombakan pada Festival ini, yaitu Vokalis Religi (Putra/Putri) dan Theater yang pesertanya merupakan perwakilan dari Provinsi di seluruh Indonesia. Pembukaan kegiatan ini juga dimeriahkan oleh penyanyi Opick yang membawakan sejumlah lagu religi, antara lain Tombo Ati, Rapuh, dan lain-lain.</div>
<div style="box-sizing: border-box; margin-bottom: 15px;">
Sumber: laman <a href="http://kemenag.go.id/">Kemenag.go.id</a></div>
</div>
</div>
Dr. Igor Popov, LLMhttp://www.blogger.com/profile/00032735254701666211noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2151775690893557098.post-51854638213920697572019-10-24T07:12:00.000+07:002019-10-24T07:26:08.719+07:00Usia menikah minimum bagi laki-laki dan perempuan menjadi sama,<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="background-color: white; font-family: "roboto slab" , sans-serif;">Direktur Bina KUA dan Keluarga Sakinah Ditjen Bimas Islam Kemenag, Mohsen meminta penghulu pro aktif mencegah perkawinan anak. Caranya, dengan menolak mencatatkan pernikahan calon pengantin yang masih di bawah umur.</span><br />
<a name='more'></a><br />
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Roboto Slab", sans-serif; margin-bottom: 15px;">
<span style="background-color: transparent;">Mengikut pemberitaan dari laman "<a href="http://kemenag.go.id/">kemenag.go.id</a>",</span> penegasan ini disampaikan Mohsen terkait telah diundangkannya Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Regulasi ini mengatur bahwa usia menikah minimum bagi laki-laki dan perempuan menjadi sama, yakni 19 tahun.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Roboto Slab", sans-serif; margin-bottom: 15px;">
"Menurut perubahan UU Perkawinan yang disahkan DPR pada tanggal 16 September 2019 dan diundangkan pada tanggal 15 Oktober 2019 itu, penghulu tidak boleh lagi mencatatkan perkawinan di bawah umur 19 tahun, baik calon suami maupun calon istri, kecuali adanya dispensasi dari Pengadilan Agama," ujar Mohsen di hadapan 90 penghulu pada Rapat Koordinasi Kepenghuluan Provinsi Riau, Rabu (16/10) di hotel Grand Zuri Pekanbaru.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Roboto Slab", sans-serif; margin-bottom: 15px;">
Mohsen mengapresiasi para penghulu yang selama ini melaksanakan tugas pencatatan pernikahan di KUA Kecamatan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, khususnya UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. "Selama ini KUA sudah bekerja dengan baik dengan menolak mencatatkan pernikahan calon pengantin yang di bawah usia 16 tahun sesuai ketentuan karena belum direvisi," pungkas mantan Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah ini.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Roboto Slab", sans-serif; margin-bottom: 15px;">
Sebelumnya, pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, usia minimum menikah bagi laki-laki dan perempuan berbeda. Calon suami bisa dicatatkan perkawinannya jika sudah berusia 19 tahun dengan syarat harus ada izin dari orang tua karena belum berusia 21 tahun. Jika di bawah 19 tahun maka harus ada dispensasi dari pengadilan.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: "Roboto Slab", sans-serif; margin-bottom: 15px;">
Sedangkan calon pengantin perempuan jika belum berusia 16 tahun maka tidak bisa dicatatkan perkawinannya kecuali ada izin dari orang tua dan dispensasi dari pengadilan. </div>
</div>
Dr. Igor Popov, LLMhttp://www.blogger.com/profile/00032735254701666211noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2151775690893557098.post-42409098856815386142019-10-21T18:06:00.001+07:002019-10-21T18:06:10.171+07:00Semua produk makanan dan minuman wajib kantongi label halal<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Mengikut pemberitaan dari laman "<a href="http://kontan.co.id/">kontan.co.id</a>", Pemerintah mulai mewajibkan pelabelan halal untuk semua produk konsumen mulai berlaku Kamis (17/10). Namun tingginya biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan lisensi dan tidak adanya pedoman yang jelas untuk mendapatkan sertifikat membuat jutaan industri lokal yang belum memiliki sertifikat berada dalam ketidakpastian.</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
Mengutip Bloomberg, Rabu (16/10), menurut Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) pelabelan wajib halal untuk pertama kali akan berlaku pada 17 Oktober 2019 untuk produk dan layanan makanan dan minuman. Sebelum diperluas secara bertahap hingga mencakup obat-obatan, kosmetik dan barang-barang konsumen lainnya. Tetapi sejumlah besar perusahaan kecil dan menengah tengah berjuang untuk memenuhi peraturan yang tanpa pedoman teknis yang terperinci tersebut. Dengan beleid ini, Indonesia berupaya memposisikan dirinya sebagai salah satu pusat ekonomi dan keuangan Syariah karena permintaan akan produk halal di negara muslim terbesar di dunia ini melonjak. Sejumlah perusahaan besar seperti Nestle SA hingga Unilever mengembangkan lebih banyak produk hala untuk memanfaatkan pertumbuhan populasi dan menjamurnya kelas menengah di Indonesia. "Hampir semua bisnis di berbagai sektor, baik yang besar atau kecil, memiliki keprihatinan pada kebijakan jaminan produk halal," ujar Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta Widjaja Kamdani kepada Bloomberg.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (GAPMMI) Adhi S Lukman mengatakan, pemerintah belum merinci bagaimana rencananya untuk mensubsidi usaha kecil dan menengah yang belum mengantongi sertifikat halal. Bahkan juga kepada industri yang telah memenuhi semua kriteria untuk pelabelan halal tapi belum dapat memperoleh sertifikat. Gappmi memperkirakan, saat ini pemain ada sekitar 6.000 pemain di industri makanan dan minuman ukuran menengah hingga besar. Sementara sekitar 1,6 juta pelaku usaha dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Menurut Bloomberg Intelligence mereka inilah yang mendapatkan manfaat paling besar atas melonjaknya permintaan produk halal di Asia yang populasi muslimnya mencapai sekitar 1 miliar orang. Ekonomi syariah Indonesia diperkirakan akan melonjak hingga US$ 427 miliar pada 2022, dengan makanan hala saja mencapai lebih dari 60%. Hal ini juga yang mendorong PT Unilever Indonesia Tbk untuk mendapatkan sertifikat halal untuk semua pabriknya untuk membuat pelangganya merasa aman dan nyaman.</div>
</div>
Dr. Igor Popov, LLMhttp://www.blogger.com/profile/00032735254701666211noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2151775690893557098.post-74240885728044665292019-10-21T17:53:00.001+07:002019-10-21T17:53:22.155+07:00Banyak Pengempon Pindah Agama, Pura Ini “Mengungsi” Setengah Abad<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Berada di Pura Dalem Padonan yang terletak di tengah persawahan dan dikelilingi pepohonan, terasa hening dan sejuk. Melihat areal dan kondisi palinggihnya, terkesan pura ini tergolong baru. Setelah ditelusuri, ternyata pura ini sempat “mengungsi” selama setengah abad karena pengemponnya banyak yang pindah agama.</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
Kondisi Pura Dalem Padonan Banjar Umacandi, Desa Buduk, Badung, dengan palinggih baru ini, akan memicu orang berpikir bahwa pura ini baru dibangun. Apalagi kawasan pura masih berupa tanah, pagarnya bukan berupa tembok, tentu menjadi lumrah berpikir seperti itu. Posisi yang berada di tengah sawah juga menyebabkan orang awam akan berpikir ini adalah pura baru. Pemangku Pura Dalem Padonan, Jro Mangku I Wayan Dani, 74, menceritakan bahwa sesungguhnya Pura Dalem Padonan adalah pura yang sudah lama berdiri. Bahkan, dirinya yang kini menginjak usia kepala tujuh, sudah melihat ada pura itu sejak kecil. Lalu, bagaimana ceritanya pura yang sudah ada lama ini, areanya masih seperti baru?</div>
<div style="text-align: justify;">
“Ida Batara yang mayoga (berstana) di Pura Dalem Padonan pada tahun 1959 dituntun (dipindah) ke Pura Blong Catu. Ida dituntun ke Pura Blong Catu karena lokasi pura kala itu susah dijangkau dari pemukiman,” ujarnya kepada <a href="http://baliexpress.jawapos.com/">Bali Express (Jawa Pos Group)</a> saat ditemui di kediamannya awal pekan kemarin. Selain karena lokasinya yang jauh, lanjut Jro Mangku I Wayan Dani, faktor pindah agamanya sejumlah warga ke agama Kristen membuat jumlah pangempon berkurang. Dikatakannya, untuk mengurangi beban pangempon (yang bertanggung jawab) kala itu, akhirnya diputuskan untuk menuntun Ida ke Pura Blong Catu yang aksesnya dekat dengan pemukiman warga. Praktis semenjak tahun 1959, lokasi Pura Dalem Padonan tidak terlalu terawat. Jro Mangku I Wayan Dani menjelaskan, agar area pura tidak ditumbuhi pepohonan besar selama Ida Bhatara berstana di Pura Blong Catu, maka dia menanam pohon pisang. Hasil dari panen pisang itu dipergunakan untuk keperluan upacara di Pura Dalem Padonan. Setelah lebih kurang setengah abad berlalu, pura yang diempon 29 Kepala Keluarga (KK) ini, diputuskan untuk menuntun Ida Bathara yang malinggih di Pura Blong Catu kembali ke yogan (stana) sebelumnya. “Saat itu area pura sudah dipenuhi dengan pohon besar, bahkan akar pohonnya ada yang melilit di gedong pura,” terang Jro Mangku I Wayan Dani yang didampingi istrinya, Jro Mangku Istri Ni Luh Rasmen, 74. Akar pohon yang besar membuat posisi gedong tetap utuh, tidak rubuh. Pohonnya pun juga lumayan tinggi. Pangempon pura selanjutnya mulai melakukan perabasan pohon dan rumput. Namun sebelumnya Jro Mangku I Wayan Dani memohon ke Ida Bhatara agar semua berjalan lancar. “Awalnya ingin memakai jasa orang untuk menerabas itu, namun diputuskan dilakukan secara swadaya. Dengan gotong royong selesai juga, walau pekerjaanya berat ,” paparnya. Selama proses itu juga, keberadaan pura sempat dilaporkan ke tim purbakala, dan datang beberapa orang melakukan survei. Awalnya Jro Mangku I Wayan Dani mengira akan ada tindak lanjut, namun tidak ada kelanjutan, dan akhirnya dibuat bangunan baru di Pura Dalem Padonan. “Saat proses pembangunan pura ada program pembuatan jalan paving, kami pun mengusulkan dan dapat bantuan. Sehingga akhirnya akses jalan yang cukup jauh ke pura bisa bagus,” jelas pria tiga anak ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bahkan warga yang memiliki carik (sawah) menyumbangkan lahannya untuk jalan menuju ke pura, sehingga jalan lumayan lebar. Sisa-sisa bangunan pura menjadi patokan bagi pangempon pura untuk membangun palinggih. Mahasiswa yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) pun membantu pendanaan pembangunan pura dengan membuat acara bazar. Jro Mangku I Wayan Dani mengatakan, pembangunan pura juga mendapat sumbangan dari salah satu anggota dewan, di samping dari swadaya pemaksan. “Masih banyak sekali belum selesai, seperti padma capah sebanyak tiga, Ratu Made dan Ratu Bagus masih berupa turus lumbung, jaba sisi belum juga digarap, pagarnya juga,” bebernya. Hingga kini palinggih yang baru selesai dibangun adalah gedong stana Ratu Gede Dalem Putus perlambang Dewa Siwa, gedong stana Ratu Biang sebagai lambang Dewi Uma. Kemudian ada Padmasana dan Meru Tumpang Tiga, serta sebuah Palinggih Papelik. “Selesai pembangunan kami laksnakan upacara mlaspas pada tahun 2017,” ucapnya. Ditambahkannya, di Pura Dalem Padonan khusus bagi anak baru pertama kali, maka akan ada mapinton, membawa sarana prasdaksina. Setelah itu, baru boleh mengajak anak sembahyang. “Jika ke pura, harus jaga etika jangan sombong karena konon ular poleng bisa muncul di depan orang yang sombong di pura,” pungkas Jro Mangku I Wayan Dani. Piodalan Pura Dalem Padonan jatuh pada purnama setelah Kuningan. Tepatnya, purnama saat triwara peteng. Jika purnama jatuh pada kajeng atau pasah, maka piodalan akan dilaksankan pada triwara peteng usai purnama. </div>
</div>
Dr. Igor Popov, LLMhttp://www.blogger.com/profile/00032735254701666211noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2151775690893557098.post-14491270890210777482019-10-21T14:37:00.000+07:002019-10-21T14:37:15.686+07:00BPCB Bali Konservasi Empat Sarkofagus<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Sebanyak empat sarkofagus (peti jenzah kuno) di Banjar Dinas Laba Nangga, Desa Pangkungparuk, Kecamatan Seririt, Buleleng dikonservasi Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Bali. Konservasi dilakukan untuk menyatukan kembali bagian-bagian peti yang pecah serta membersihkan noda debu.</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
Ditemui Rabu (21/8/2019), Ketua Tim Konservasi BPCB Bali, I Wayan Widiarta mengatakan, sarkofagus ini ditemukan tahun 2009 di lahan milik Wayan Sudiarjana lengkap dengan tulang belulangnya. Saat ditemukan, kondisi sarkofagus rusak parah. "Banyak yang pecah sehingga perlu dilakukan rekontruksi. Kerusakannya mencapai 90 persen, mungkin disebabkan oleh gempa bumi," kata Widiarta. Setelah bagian peti disatukan kembali, bekas pecahannya kemudian ditutup menggunakan campuran bubuk batu padas dan semen dengan ukuran 6 berbanding 1. Konservasi ini akan dilakukan BPCB Bali selama delapan hari. "Butuh waktu lama untuk melakukan konservasi. Harus studi dulu, menentukan bahan yang digunakan apa," jelasnya. Mengenai kerangka manusia di dalam sarkofagus yang disemayamkan Wayan Sudiarjana di sebuah peti dari bahan keramik di kamar suci. BCPB Bali menyerahkan kepada Sudiarjana. Apakah tulang belulang itu akan dikembalikan lagi ke dalam sarkofagus atau tetap disimpan di dalam kamar suci. "Tes DNA tidak kami lakukan. Sementara untuk usia sarkofagus itu menjadi penelitian Balai Arkeolog. Setelah dikonservasi, kami menyerahkan sarkofagus ini kepada Sudiarjana. Harapannya agar tetap dilestarikan," demikian Widiarta.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber: laman "<a href="http://tribun-bali.com/">tribun-bali.com</a>"</div>
</div>
Dr. Igor Popov, LLMhttp://www.blogger.com/profile/00032735254701666211noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2151775690893557098.post-46884611455769392832019-10-21T14:31:00.000+07:002019-10-21T14:31:11.975+07:00Pemprov Riau Akan Fasilitasi Kasus Pembubaran Ibadah Jemaat Gereja<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Jemaat gereja GPDI Efata di dusun Sari Agung, kabupaten Indragiri Hilir ini histeris saat anggota Satpol PP kabupaten Indragiri Hilir datang untuk menghentikan kegiatan ibadah pada 25 agustus 2019. Persekutuan gereja-gereja di Indonesia, PGI, mengecam penghentian ibadah jemaat gereja Pantekosta di Indonesia, GPDI yang terjadi di Indragiri Hilir, Riau. Pemerintah provinsi Riau akan memanggil pihak TNI, Polri, dan pemerintah daerah kabupaten Indragiri Hilir untuk membahas kasus pengusiran jemaat yang sedang beribadah di kabupaten Indragiri Hilir.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber: <a href="http://kompas.tv/">kompas.tv</a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Dr. Igor Popov, LLMhttp://www.blogger.com/profile/00032735254701666211noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2151775690893557098.post-1838216948963181632019-10-21T14:28:00.000+07:002019-10-21T14:28:14.556+07:00Gubernur Sumut serahkan rekor MURI Arca Patung Dewa Murugan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Mengikut pemberitaan dari laman "<a href="http://elshinta.com/">elshinta.com</a>", Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi didampingi Bupati Langkat, Terbit Rencana Peranginangin, menyerahkan penghargaan rekor MURI Arca tertinggi di Indonesia, Patung Dewa Murugan kepada Ketua Pengurus Kuil Sri Raja Rajeswari Amman, pada acara perayaan Adhi Thiruvila Maha Puja, di Desa Padang Cermin, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat, Minggu (28/7). </div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
Diacara tersebut, Gubernur bersama Bupati memotong pita dan menandatangani prasasti sebagai tanda diresmikannya Patung Dewa Murugan, Gapura dan Sanggar Kuil Sri Raja Rajeswari Amman, seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, M Salim. Sebelumnya, kedatangan Gubernur dan Bupati Langkat disambut hangat oleh pengurus Kuil dan para umat Hindu (India-Indonesia, - <i>catatan dari Dr. Igor Popov, LLM</i>), dengan mengalungkan bunga tanda penghormatan serta memakaikan topi khas umat Hindu. Moment ini, dengan jelas menunjukkan begitu rukun dan kuatnya hubungan tali silaturahmi antara umat beragama di Sumatera Utara, khususnya di Kabupaten Langkat. Menurut Edy Rahmayadi, sangat mengapresiasi perayaan Adi Tiruvila Maha Puja ini, serta berharap perayan suci ini dapat dimaknai sebagai simbol untuk semakin memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan antara umat Hindu dengan umat beragama lainnya. "Kepada umat Hindu, jadikanlah kuil ini untuk kegiatan peribadatan yang khusuk, serta sebagai simbol dalam menjaga keharmonisan dan toleransi antara umat beragama," ajaknya. Bupati Langkat pada kesempatan tersebut juga berharap perayan ini menjadi semangat terbentuknya jiwa yang selalu berbuat kebajikan, yang jauh dari aura kejahatan, serta jauh dari perilaku negatif dalam hidup berbangsa dan bermasyarakat. "Semoga dengan demikian, kita semua terhindar dari perpecahan yang merugikan semua pihak," harapnya.</div>
</div>
Dr. Igor Popov, LLMhttp://www.blogger.com/profile/00032735254701666211noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2151775690893557098.post-37611029518351413372019-08-24T11:46:00.003+07:002019-08-24T11:46:49.983+07:00Berbuat Tak Senonoh dengan Air di Pura Bali, Turis Minta Maaf Aditya Mardiastuti - detikNews Berbuat Tak Senonoh dengan Air di Pura Bali, Turis Rusia Minta Maaf<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="background-color: white; color: #666666; font-family: "helvetica" , "arial"; font-size: 18px;">Video bule asal Rusia (asal Ceko betul, - <i>catatan dari Dr. Igor Popov, LLM</i>) diduga melecehkan pura di kawasan</span><span style="background-color: white; color: #666666; font-family: "helvetica" , "arial"; font-size: 18px;"> </span><a href="https://www.detik.com/tag/monkey-forest-ubud" style="background-color: white; color: #19378f; cursor: pointer; font-family: helvetica, arial; font-weight: bold; text-decoration-line: none;">Monkey Forest, Ubud, Bali</a><span style="background-color: white; color: #666666; font-family: "helvetica" , "arial"; font-size: 18px;">,</span><span style="background-color: white; color: #666666; font-family: "helvetica" , "arial"; font-size: 18px;"> </span><a href="https://www.detik.com/tag/viral" style="background-color: white; color: #19378f; cursor: pointer; font-family: helvetica, arial; font-weight: bold; text-decoration-line: none;">viral</a><span style="background-color: white; color: #666666; font-family: "helvetica" , "arial"; font-size: 18px;"> </span><span style="background-color: white; color: #666666; font-family: "helvetica" , "arial"; font-size: 18px;">di media sosial. Dua pasangan bule yang diduga berasal dari Rusia itu pun akhirnya meminta maaf.</span><span style="background-color: white; color: #666666; font-family: "helvetica" , "arial"; font-size: 18px;"> </span><br />
<a name='more'></a><br />
<div class="itp_bodycontent text_detail detail_area" id="detikdetailtext" style="background-color: white; font-family: helvetica, arial; font-size: 18px; line-height: 25.2px; padding: 10px;">
<br /><br />
<span style="font-family: "times new roman"; font-size: small;">Mengikut pemberitaan dari laman "</span><a href="http://detik.com/" style="font-family: "Times New Roman"; font-size: medium;">detik.com</a><span style="font-family: "times new roman"; font-size: small;">", v</span>ideo yang ramai dibahas itu diunggah akun Instagram story @sabina_dolezalova_ifbb. Dalam video itu terlihat Sabina Dolezalova bercanda-canda bersama pasangannya Zdenek Slouka dan menggunakan tirta suci yang mengucur dari pelinggih untuk membersihkan bagian pantat.<br />
<br />
Setelah ramai disoal, lewat Instagram story-nya pihak turis itu pun juga menyampaikan permohonan maaf. Kedua pasangan itu mengaku tidak tahu tentang keberadaan tirta suci itu<br />
"Kami sangat meminta maaf atas video kemarin. Kami tidak menghormati pura suci dan tirta di Ubud, kami minta maaf kepada kalian," kata Zdenek Slouka.<br />
<br />
"Karena kami tidak tahu jika tentang air suci atau di pura suci, kami tidak berniat buruk. Kami sangat menyesal dan berharap kalian akan memaafkan kami. Kami sekarang mencari tahu apa yang bisa kami lakukan untuk memperbaiki itu. Semoga harimu menyenangkan dan kami sungguh-sungguh minta maaf," sambung Sabina Dolezalova.<br />
<br />
Permintaan maaf ini diunggah keduanya di akun Instagram story mereka masing-masing. Dihubungi terpisah, senator DPD dapil Bali I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa menyesalkan peristiwa tersebut. Arya sejak awal melayangkan protes keras begitu mengetahui adanya tindakan yang melecehkan pura.<br />
<br />
"Ya saya sangat prihatin karena ini agak konsisten pelecehan-pelecehan. Ini pengawasan imigrasinya kurang ketat atau ketidaktahuan si bule. Tapi saya rasa kalau mereka mau travel kemana pun seperti di Thailand kan ketat sekali aturan nggak boleh ada yang melecehkan, saya rasa kok bule-bule itu cuma mau viral," kata Arya Wedakarna saat dihubungi via telepon, Minggu (11/8/2019<br />
Arya menyebut air yang mengucur dari pelinggih itu merupakan air suci yang digunakan untuk kepentingan upacara. Dengan menggunakannya untuk 'cebok' para turis itu dinilai melecehkan umat Hindu.<br />
<br />
"Kalau visualisasi itu airnya mengucur dari pelinggih, itu sudah pelecehan, karena air-air itu digunakan untuk hal-hal yang bersikap suci. Jadi dipakai untuk upacara, ambil tirta istilahnya, bahkan orang Bali saja untuk beberapa tempat seperti itu tidak boleh digunakan untuk mandi, karena ada pura yang khusus diambil air sucinya ada yang digunakan untuk bersih, untuk badan," jelasnya.<br />
<br />
Arya juga menyoroti peristiwa itu terjadi karena keberadaan guide-guide ilegal. Dia pun berharap ada evaluasi terkait penertiban orang asing yang liburan tapi menyambi menjadi guide ilegal di Bali.<br />
<br />
"Kurang ketatnya pengawasan guide-guide liar, karena banyak di Bali bule yang datang pakai visa turis nyambi jadi guide. Hal pelecehan pura tirta ini tidak akan terjadi kalau didampingi guide lokal, yang posting itu salah satu grup Rusia atau daerah sana, jadi saya rasa itu yang perlu dievaluasi visa on arrival dan penertiban orang asing yang tidak menggunakan pemandu," tuturnya<br />
<br />
Dia pun berencana akan memanggil para turis itu. Selain itu, Arya juga bakal minta para turis itu untuk melakukan upacara permintaan maaf.<br />
<br />
"Rencana saya mau panggil itu bule, itu bule kayaknya kerja di Bali, yang pasti dari tim DPD Bali sudah komunikasi ya, dan juga yang pasti posting-an itu sudah dihapus yang bersangkutan. Kita mengharapkan selain minta maaf yang dilakukan lewat video itu, dia juga kita sarankan upacara di pura yang diperkirakan di Monkey Forest, nanti kami tinggal panggil dan kita koordinasikan agar segera membuat upacara permintaan maaf, guru piduka namanya, biar dia menenangkan umat yang kecewa," ucap Arya.<br />
<br />
"Kalau ada umat Hindu yang keberatan kita dukung saja kalau ada pelaporan ke imigrasi atau hukum karena ini kan sudah jadi ranah publik," cetusnya.</div>
</div>
Dr. Igor Popov, LLMhttp://www.blogger.com/profile/00032735254701666211noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2151775690893557098.post-8028879524921768512019-08-24T11:29:00.000+07:002019-08-24T11:29:12.596+07:00Sejumlah penghayat kepercayaan di Denpasar sudah ganti kolom agama<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="background-color: white; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 18px;">Aliran kepercayaan di nusantara kini secara resmi telah diakui negara.</span><br />
<a name='more'></a><br />
<div style="background-color: white; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-left: auto; margin-right: auto; padding: 0px 0px 20px;">
<span style="background-color: transparent;">Mengikut pemberitaan dari laman "</span><a href="http://tribunnews.com/" style="background-color: transparent;">tribunnews.com</a><span style="background-color: transparent;">", b</span>ahkan per November 2018 silam, proses administratif pencantuman kolom penghayat kepercayaan (non-agama) pada dokumen data kependudukan sudah mulai bisa diterapkan, termasuk di Bali.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-left: auto; margin-right: auto; padding: 0px 0px 20px;">
Jumlah warga yang ganti kolom agama meningkat, menjadi 33 orang.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-left: auto; margin-right: auto; padding: 0px 0px 20px;">
Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Denpasar, hingga saat ini tercatat warga yang mengurus perubahan kolom agama mengalami peningkatan menjadi 33 orang</div>
<div style="background-color: white; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-left: auto; margin-right: auto; padding: 0px 0px 20px;">
Sebelumnya, pada bulan Maret 2019 hanya tercatat sebanyak 8 orang. </div>
<div style="background-color: white; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-left: auto; margin-right: auto; padding: 0px 0px 20px;">
Adapun, tercatat di Denpasar Selatan (densel) menjadi daerah terbanyak pengikutnya, yakni ada 17 orang, Denpasar Utara 9 orang, Denpasar Timur 4 orang dan Denpasar Barat 3 orang.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-left: auto; margin-right: auto; padding: 0px 0px 20px;">
Kendati demikian, jumlah perubahan kolom agama ini masih terbilang minim.</div>
<amp-ad class="i-amphtml-element i-amphtml-layout-responsive i-amphtml-layout-size-defined i-amphtml-layout" data-amp-slot-index="3" data-pid="94865" height="1" i-amphtml-layout="responsive" layout="responsive" style="background-color: white; display: block; font-family: Roboto, sans-serif; margin: 0px; overflow: hidden !important; padding: 0px; position: relative;" type="teads" width="300"><i-amphtml-sizer style="display: block !important; margin: 0px; padding: 1.125px 0px 0px;"></i-amphtml-sizer></amp-ad><br />
<div class="amp-hidden" placeholder="" style="bottom: 0px !important; left: 0px !important; margin: 0px; padding: 0px; position: absolute !important; right: 0px !important; top: 0px !important; visibility: hidden; z-index: 1;">
<div class="i-amphtml-ad-default-holder" data-ad-holder-text="Ad" style="align-items: center; background-color: rgba(200, 200, 200, 0.047); bottom: 0px; display: flex; justify-content: center; left: 0px; margin: 0px; padding: 0px; position: absolute; right: 0px; top: 0px;">
</div>
</div>
<amp-ad class="i-amphtml-element i-amphtml-layout-responsive i-amphtml-layout-size-defined i-amphtml-layout" data-amp-slot-index="3" data-pid="94865" height="1" i-amphtml-layout="responsive" layout="responsive" style="background-color: white; display: block; font-family: Roboto, sans-serif; margin: 0px; overflow: hidden !important; padding: 0px; position: relative;" type="teads" width="300"><iframe allow="sync-xhr 'none';" class="i-amphtml-fill-content" data-amp-3p-sentinel="0-20350862803268539342" height="1" name="{"host":"d-3296118705696403472.ampproject.net","type":"teads","count":1,"attributes":{"pid":"94865","ampSlotIndex":"3","width":300,"height":1,"_context":{"ampcontextVersion":"1908222134250","ampcontextFilepath":"https://3p.ampproject.net/1908222134250/ampcontext-v0.js","sourceUrl":"https://bali.tribunnews.com/amp/2019/08/14/warga-yang-ganti-kolom-agama-meningkat-penganut-penghayat-kepercayaan-terbanyak-ada-di-denpasar-ini","referrer":"","canonicalUrl":"https://bali.tribunnews.com/2019/08/14/warga-yang-ganti-kolom-agama-meningkat-penganut-penghayat-kepercayaan-terbanyak-ada-di-denpasar-ini","pageViewId":"5786","location":{"href":"https://bali.tribunnews.com/amp/2019/08/14/warga-yang-ganti-kolom-agama-meningkat-penganut-penghayat-kepercayaan-terbanyak-ada-di-denpasar-ini"},"startTime":1566620413030,"tagName":"AMP-AD","mode":{"localDev":false,"development":false,"minified":true,"lite":false,"test":false,"version":"1908222134250","rtvVersion":"011908222134250"},"canary":false,"hidden":false,"initialLayoutRect":{"left":10,"top":2973,"width":340,"height":1},"initialIntersection":{"time":21046.775,"rootBounds":{"left":0,"top":0,"width":360,"height":573,"bottom":573,"right":360,"x":0,"y":0},"boundingClientRect":{"left":10,"top":1280,"width":340,"height":1,"bottom":1281,"right":350,"x":10,"y":1280},"intersectionRect":{"left":0,"top":0,"width":0,"height":0,"bottom":0,"right":0,"x":0,"y":0},"intersectionRatio":0},"domFingerprint":"414644718","experimentToggles":{"pump-early-frame":true,"chunked-amp":true,"amp-ad-ff-adx-ady":false,"amp-list-load-more":true,"amp-consent-v2":true,"canary":false,"amp-story-v1":true,"hidden-mutation-observer":true,"a4aProfilingRate":false,"version-locking":true,"amp-auto-ads-adsense-holdout":false,"as-use-attr-for-format":false,"blurry-placeholder":true,"amp-playbuzz":true,"flexAdSlots":true,"fixed-elements-in-lightbox":true,"amp-access-iframe":true,"ios-scrollable-iframe":false,"amp-list-viewport-resize":true,"doubleclickSraExp":false,"doubleclickSraReportExcludedBlock":false,"ampdoc-closest":true,"amp-story-responsive-units":true,"ios-fixed-no-transfer":false},"sentinel":"0-20350862803268539342","clientId":null,"container":null,"initialConsentState":null,"consentSharedData":null,"initialConsentValue":null},"type":"teads"}}" scrolling="no" src="https://d-3296118705696403472.ampproject.net/1908222134250/frame.html" style="border-style: none; border-width: initial; bottom: 0px; display: block; height: 0px; left: 0px; margin: auto; max-height: 100%; max-width: 100%; min-height: 100%; min-width: 100%; padding: 0px !important; position: absolute; right: 0px; top: 0px; width: 0px;" width="300"></iframe></amp-ad><br />
<div style="background-color: white; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-left: auto; margin-right: auto; padding: 0px 0px 20px;">
Mengingat berdasarkan data dari Komunitas Muda Nusantara, jumlah kelompok penghayat kepercayaan keseluruhan di Indonesia mencapai 12 juta orang dan tergabung dalam 187 organisasi.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-left: auto; margin-right: auto; padding: 0px 0px 20px;">
Sementara, di Bali terdapat delapan organisasi penghayat kepercayaan yang tersebar di tiga wilayah di Pulau Dewata.</div>
<div style="background-color: white; font-family: Roboto, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 1.5; margin-left: auto; margin-right: auto; padding: 0px 0px 20px;">
Jumlahnya belum ada data yang mengetahui secara pasti, termasuk nama-namanya.</div>
</div>
Dr. Igor Popov, LLMhttp://www.blogger.com/profile/00032735254701666211noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2151775690893557098.post-77051484113501436702019-08-24T11:17:00.000+07:002019-08-24T11:29:47.694+07:00Klarifikasi Lengkap Abdul Somad Soal Tudingan Penista Agama<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "robotodraft" , , "helvetica" , "arial"; letter-spacing: 0.16px;">Penceramah </span><a href="https://www.tempo.co/tag/abdul-somad" rel="noopener" style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px; color: #00b0ff; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; letter-spacing: 0.16px; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: none; vertical-align: baseline;" target="_blank">Abdul Somad</a><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "robotodraft" , , "helvetica" , "arial"; letter-spacing: 0.16px;"> </span><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: "robotodraft" , , "helvetica" , "arial"; letter-spacing: 0.16px;">(UAS) mengaku mengetahui dirinya telah dilaporkan oleh Brigade Meo Nusa Tenggara Timur (NTT) ke Kepolisian Daerah NTT terkait dugaan penistaan agama.</span><br />
<a name='more'></a><br />
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: RobotoDraft, HelveticaNeueW01-45Light, Helvetica, Arial; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; letter-spacing: 0.16px; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; text-rendering: optimizeSpeed; vertical-align: baseline;">
<span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; letter-spacing: 0.01em; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-rendering: optimizeSpeed; vertical-align: baseline;"><span style="background-color: transparent;">Mengikut pemberitaan dari laman "</span><a href="http://tempo.co/" style="background-color: transparent;">Tempo.co</a><span style="background-color: transparent;">", m</span>elalui video yang diunggah FSRMM TV di kanal Youtube pada Ahad, 18 Agustus 2019, Somad memyampaikan klarifikasi. Berikut ini klarifikasi UAS dalam ceramah yang dilakukan di Desa Simpang Kelayang, Masjid At-Taqwa pada Sabtu, 17 Agustus 2019.</span></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: RobotoDraft, HelveticaNeueW01-45Light, Helvetica, Arial; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; letter-spacing: 0.16px; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; text-rendering: optimizeSpeed; vertical-align: baseline;">
<span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; letter-spacing: 0.01em; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-rendering: optimizeSpeed; vertical-align: baseline;">"Saya sedang dilaporkan ke Polda NTT karena dianggap penistaan agama. Sudah baca beritanya? Pertama, itu saya menjawab pertanyaan. Bukan saya membuat-buat untuk merusak hubungan. Nih perlu dipahami dengan baik," kata UAS kepada Jamaah.</span></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: RobotoDraft, HelveticaNeueW01-45Light, Helvetica, Arial; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; letter-spacing: 0.16px; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; text-rendering: optimizeSpeed; vertical-align: baseline;">
<span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; letter-spacing: 0.01em; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-rendering: optimizeSpeed; vertical-align: baseline;">"Kedua itu pengajian di dalam masjid tertutup. Bukan di stadion, bukan di lapangan sepak bola, bukan di tv, tapi untuk interen umat islam. Menjelas pertanyaan tentang patung dan tentang kedudukan Nabi Isa AS untuk orang islam dalam Quran dan sunnah Nabi SAW," ujarnya.</span></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: RobotoDraft, HelveticaNeueW01-45Light, Helvetica, Arial; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; letter-spacing: 0.16px; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; text-rendering: optimizeSpeed; vertical-align: baseline;">
<span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; letter-spacing: 0.01em; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-rendering: optimizeSpeed; vertical-align: baseline;">"Ketiga, pengajian itu lebih 3 tahun yang lalu sudah lama di kajian subuh Sabtu di masjid An-Nur Pekanbaru karena saya rutin pengajian disana. Satu jam pengajian diteruskan dengan tanya jawab, tanya jawab, tanya jawab," </span></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: RobotoDraft, HelveticaNeueW01-45Light, Helvetica, Arial; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; letter-spacing: 0.16px; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; text-rendering: optimizeSpeed; vertical-align: baseline;">
<span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; letter-spacing: 0.01em; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-rendering: optimizeSpeed; vertical-align: baseline;">"Kenapa diviralkan sekarang? Kenapa dituntut sekarang? Saya serahkan kepada Allah SWT. Sebagai warga yang baik saya tidak akan lari. Saya tidak akan mengadu. Saya tidak akan takut karena saya tidak merasa salah dan saya tidak pula ingin merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Dari 3 poin ini apakah jelas? Yang tak jelas boleh korek telinga," katanya.</span></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: RobotoDraft, HelveticaNeueW01-45Light, Helvetica, Arial; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; letter-spacing: 0.16px; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; text-rendering: optimizeSpeed; vertical-align: baseline;">
<span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; letter-spacing: 0.01em; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-rendering: optimizeSpeed; vertical-align: baseline;">UAS pun menjelaskan kembali alasan kehadirannya berceramah di Desa Simpang Kelayang untuk berceramah mengenai perayaan kemerdekaan Indonesia. Dalam pemaparan alasannya, dia heran ceramahnya 3 tahun lalu malah viral.</span></div>
<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: RobotoDraft, HelveticaNeueW01-45Light, Helvetica, Arial; font-stretch: inherit; font-variant-numeric: inherit; letter-spacing: 0.16px; line-height: 22px; margin-bottom: 1em; margin-top: 1em; padding: 0px; text-rendering: optimizeSpeed; vertical-align: baseline;">
<span style="-webkit-font-smoothing: antialiased; -webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; letter-spacing: 0.01em; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-rendering: optimizeSpeed; vertical-align: baseline;">"Kenapa Ustad Somad tak di luar masjid? Kenapa di dalam masjid? Karena kalau di dalam masjid, komunitasnya semua orang masjid. Ada ceramah-ceramah yang tak berkenan di hati, di mana Ustad Somad ceramah ini? Di dalam masjid Simpang Kelayang. Kenapa bisa keluar? Mana saya tahu. Siapa yang membawanya keluar?" kata <a href="https://nasional.tempo.co/read/1237442/3-poin-klarifikasi-abdul-somad-soal-tuduhan-penistaan-agama" rel="noopener" style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(0, 0, 0, 0); border: 0px; color: #00b0ff; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: none; vertical-align: baseline;" target="_blank">Abdul Somad</a>.</span></div>
</div>
Dr. Igor Popov, LLMhttp://www.blogger.com/profile/00032735254701666211noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2151775690893557098.post-23905559881033399442019-08-24T11:06:00.000+07:002019-08-24T11:06:36.793+07:00Ijtimak Ulama IV memutuskan menolak pemerintahan terpilih<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="background-color: white; font-family: Calibri, sans-serif;">Ijtimak Ulama IV yang digelar di Hote Lor In, Sentul, Bogor hari ini, Senin (5/8) memutuskan menolak pemerintahan terpilih sebab menurut pembahasan dalam Ijtimak tersebut, Jokowi - Ma'ruf Amin terpilih berdasarkan kecurangan yang terstruktur, sistematis, masif dan brutal.</span><br />
<a name='more'></a><br />
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 1.2; margin-bottom: 30px;">
"Dengan ini Ijtimak Ulama dan Tokoh ke IV memutuskan, menolak Kekuasaan yang berdiri [di] atas dasar kecurangan dan kezaliman, serta mengambil jarak dengan kekuasaan tersebut," m<span style="font-family: "Times New Roman";">engikut pemberitaan dari laman "</span><a href="http://gatra.com/">Gatra.com</a><span style="font-family: "Times New Roman";">" </span>ujar Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, Yusuf Martak saat membacakan keputusan Ijtimak.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 1.2; margin-bottom: 30px;">
Yusuf melanjutkan, Ijtimak juga menolak segala putusan hukum yang tidak sesuai prinsip keadilan. Di poin berikutnya, menghasilkan keputusan, membentuk tim investigasi dan advokasi untuk mengusut tuntas kematian lebih dari 500 Petugas KPPS dan lebih dari 11 ribu Petugas KPPS yang jatuh sakit.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 1.2; margin-bottom: 30px;">
Salain itu, tim tersebut akan mengusut ratusan demonstran yang terluka dan 10 korban jiwa dalam kerusuhan 21-22 Mei di depan Gedung Bawaslu. Ijtimak Ulama IV juga memutuskan untuk mewujudkan NKRI Bersyariah dan menjadikan kitab suci berada di atas konstitusi dalam bernegara.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 1.2; margin-bottom: 30px;">
"Mewujudkan NKRI Bersyariah yang berdasarkan pancasila sebagaimana termaktub dalam Pembukaan dan batang tubuh UUD 1945 dengan prinsip ayat suci di atas ayat konstitusi. [Ini] agar diimplementasikan dalam kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara," ucap Yusuf.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; font-family: Calibri, sans-serif; line-height: 1.2; margin-bottom: 30px;">
Selain itu, Ijtimak Ulama akan dilembagakan dari tingkat pusat hingga daerah antarormas Islam dan parpol Islam. Dari aspek ekonomi, Ijtimak Ulama IV menyerukan umat Islam untuk mengonversi simpanan di bank dalam bentuk logam mulia.</div>
</div>
Dr. Igor Popov, LLMhttp://www.blogger.com/profile/00032735254701666211noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2151775690893557098.post-63898841713578526362019-08-24T10:50:00.002+07:002019-08-24T10:59:45.701+07:00Agnostik di Indonesia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
Pada Mei lalu, seorang kolega ingin <span style="color: #0097dd;"><span style="box-sizing: border-box;">menggali cerita orang pindah agama</span></span> dan menerima pesan langsung dari 20-an orang yang tidak ia kenal sebelumnya ke akun Twitter-nya, dilansir laman <a href="http://tirto.id/">Tirto.id</a>. Mereka mengisahkan perjalanan spiritual dari Islam pindah ke Hindu, Kristen ke Islam, Islam ke Buddha, maupun Buddha ke Katolik. Tetapi, yang mengejutkan adalah kebanyakan yang lain dari mereka mengaku sebagai agnostik: meyakini konsep Tuhan tapi tidak mempercayai agama.<br />
<a name='more'></a></div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
</div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
Dari narasumber yang mengaku agnostik itu saya ingin tahu kisah proses-proses mereka dari yang percaya agama hingga ke titik <i style="box-sizing: border-box;">itu</i>karena, terutama dalam konteks Indonesia, mereka menentang suara mayoritas penduduk di negeri ini yang menilai agama sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, bahkan negara ini memiliki kementerian agama dan mengatur rumah ibadah, meliburkan hari kerja saat hari raya keagamaan. Pendeknya, mereka tumbuh di lingkungan keluarga dan negara yang religius.</div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
</div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
Dua dari mereka, yang saya samarkan namanya, membagikan kisahnya menjadi agnostik.</div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
</div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
</div>
<div class="baca-holder bold" style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 14px; margin-left: 12px;">
<br /></div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
</div>
<h2 style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 22px; margin: 10px 0px; padding: 0px 12px;">
<strong style="box-sizing: border-box;">Perjalanan Spiritual yang Tabu</strong></h2>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
Saya berbincang dengan Max, pegawai negeri sipil berusia 26 tahun, yang lahir dan besar di Jakarta. Ia dibesarkan sebagai muslim dari keluarga kelas menengah yang orangtuanya bekerja juga sebagai PNS dan “Papa-Mama bukan orang yang salat lima waktu, bukan tipikal yang <i style="box-sizing: border-box;">strict</i> ketika bicara agama" tetapi, empat tahun terakhir, tabiat itu berubah.</div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
</div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
Orangtua Max menjadi lebih religius. Mulai mengingatkannya salat. Semula Max tidak terlalu memperhatikan perubahan itu sampai orangtuanya ikut pengajian dan sering mengadakannya di rumah.</div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
</div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
Yang tidak diketahui orangtua Max, anaknya sudah lama tak percaya agama.</div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
</div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
</div>
<div class="baca-holder bold" style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 14px; margin-left: 12px;">
<span class="" style="box-sizing: border-box;">Baca juga:</span><span class="bluer" style="box-sizing: border-box;"> <a href="https://tirto.id/mengapa-orangtua-kita-semakin-tua-semakin-religius-ee4G" style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; text-decoration-line: none;">Mengapa Orangtua Kita Semakin Tua Semakin Religius?</a></span></div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
Sejak umur 10 tahun, Max mempertanyakan konsep Tuhan: Bagaimana bentuknya? Dari mana Ia tercipta? Mengapa harus disembah?</div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
</div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
Pertanyaan-pertanyaan itu pernah dilontarkan kepada orangtuanya tapi tiada jawaban yang membuatnya puas.</div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
</div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
“Papa bilang, ‘Suruh tanya guru agama.’ Mama lebih aneh lagi, dia bilang, ‘Pantang untuk bertanya tentang hal-hal begitu. Tuhan itu harus diimani, jangan dipertanyakan, nanti bisa gila.’"</div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
</div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
Penasaran, Mak-yang-masih-bocah memberanikan diri bertanya kepada guru agamanya.</div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
</div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
“Tapi, jawaban yang sebetulnya enggak terlalu menjawab: Allah itu satu, tidak laki-laki, juga bukan perempuan, tidak beranak, dan tidak diperanakkan. Kenapa harus disembah? Agar kita selalu ingat dan bersyukur karena diberi hidup," Mak mengingat ucapan guru agamanya di sekolah.</div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
</div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
Jawaban itu membuat Max makin penasaran tapi juga makin tak terpuaskan. Ia mulai mencari tahu tentang sejarah Islam, lalu merembet pada agama-agama besar di Indonesia, hingga ateisme dan agnostisme. Memasuki kelas 3 SMP, kepercayaannya terhadap agama terkikis. Ia bahkan tak percaya pada konsep Tuhan tapi akhirnya meyakini ada energi besar di semesta yang memang tak kasatmata.</div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
</div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
Di Indonesia, menjadi agnostik bisa berbuntut perkara riskan: kamu tetap harus mengisi kolom agama di KTP meski teman-teman dekat kamu tahu kamu tak beragama. Jika ngotot mengosongkannya, kamu mungkin kesulitan melamar pekerjaan, menikah, atau mengakses layanan publik, apalagi menjadi PNS. Baru-baru ini hukum di Indonesia membolehkan penghayat kepercayaan mengosongkan kolom agama—perihal yang pernah jadi basis diskriminasi terhadap mereka.</div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
</div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
Masalahnya, agnostik bukan kaum penghayat—sering disebut ‘agama lokal’—sehingga pengakuan seperti Max tidak dianggap oleh negara.</div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
</div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
"Mungkin kalau dilihat dari perspektif muslim, saya bisa dbilang kaum munafik," kata Max dengan nada santai. “Tapi, saya memang masih memanfaatkan privilese-privilese sebagai bekas muslim itu."</div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
</div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
“Terbiasa jadi mayoritas bisa membuat orang-orang merasa superior. Merasa paling benar sendiri, tidak sensitif pada hal di luar hajatnya, keras kepala bukan main," timbang Max.</div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
</div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
“Sering kali cara logika berpikir mayoritas itu yang dipakai untuk pasang standar kepada kelompok yang suaranya lebih kecil, misalnya kepada orang-orang agnostik."</div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
Cerita lain dari orang yang menjadi agnostik dituturkan oleh Zaki, yang sampai kelas 5 SD tinggal di Aceh, satu-satunya provinsi di Indonesia yang menerapkan hukum Islam.</div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
</div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
Pasca-tsunami 2004, dipindahkan orangtuanya ke Jakarta untuk melanjutkan sekolah, Zaki untuk kali pertama menghadapi perbedaan: bertemu teman-teman sebaya beragama selain Islam.</div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
</div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
Perasaan Zaki saat itu semula agak jaga jarak, “kasarnya bahkan punya perasaan jijik," katanya. Lulus SMP, orangtuanya menarik kembali dia ke Aceh dengan alasan “takut pergaulan bebas di Jakarta."</div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
</div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
Pada 2011, Zaki kuliah di Bandung. Dari pergolakan batin mengenai konsep Tuhan dan agama yang mulai muncul saat di Jakarta, mengendap saat kembali ke Aceh, kini ia punya kesempatan longgar untuk kembali mengeksplorasi perjalanan spiritualnya.</div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
</div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
Puncaknya saat ia umrah pada 2016. Keluarganya yang khawatir meyakini Mekkah akan mengembalikan Zaki ke jalan Islam. Diingatkan untuk pasrah—“Nanti semua dosa-dosaku bakal dibayar tunai. Jangan sombong. Jangan banyak bertanya. Jangan meragukan"—justru yang terjadi sebaliknya.</div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
</div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
Di depan Kakbah, Zaki berdoa, “Ya Allah, kalau Kau benar-benar ada, hukum aku sekarang juga atas kesalahanku. Tapi, kalau apa yang selama ini kujalani enggak salah, biarkan aku pulang dengan aman dan tidak terjadi apa-apa."</div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
</div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
“Sampai aku balik, ternyata enggak terjadi apa-apa. Ada yang bilang itu karena Tuhan sudah abai samaku. Tapi buatku sendiri itu jawaban dari apa yang aku<em style="box-sizing: border-box;">rasain</em> selama ini," tambahnya.</div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
</div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
Keluarga Zaki sangat religius. Abang tertuanya bahkan meyakni aliran Wahabi. “Mereka percaya bahwa mendengar musik itu perbuatan maksiat. Ponakan-ponakanku dilarang nonton dan dengerin musik. Bahkan aku ajak ke mal aja enggak boleh," kata Zaki.</div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
Zaki, kini menetap di Jakarta, tinggal satu rumah dengan keluarga abangnya. Kepada mereka, Zaki pelan-pelan berkata jujur tentang spiritualitasmenya. Ia tak lagi salat, berpuasa, dan menjalankan ritual Islam lainnya.</div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
</div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
“Mereka tahu kok aku begini, tapi lebih ke <i style="box-sizing: border-box;">denial</i>. Kayanya mereka yakin ini tuh cuma fase, entar juga aku balik lagi," kata Zaki, tertawa.</div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
</div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
Namun, untuk saat ini, Zaki meyakini sudah susah melihat dirinya kelak kembali hijrah. Meski orang-orang di sekitarnya cenderung menyepelekan perjalanan spiritualnya, lambat laun Zaki mulai menerima hal itu.</div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
</div>
<div style="box-sizing: border-box; color: #4e5a62; font-family: "Open Sans", Arial, "Helvetica Neue", "Helvetica,sans-serif"; font-size: 16px; line-height: initial; margin-bottom: 10px; margin-top: 10px; padding: 0px 12px;">
“Dulu, apa yang mereka harapkan ke aku itu memang bikin stres. Tapi, aku sendiri lebih tenang setelah keluar dari agama," katanya.</div>
</div>
Dr. Igor Popov, LLMhttp://www.blogger.com/profile/00032735254701666211noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2151775690893557098.post-76964515711367377902019-07-29T20:01:00.000+07:002019-07-29T20:03:07.457+07:00Presiden tak restui izin ormas FPI jika mengancam Pancasila<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="font-family: "cnn sans" , sans-serif; font-size: 20.8px;">Presiden </span><span style="border: 0px; color: red; font-family: "cnn sans" , sans-serif; font-size: inherit; font-stretch: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="https://www.cnnindonesia.com/tag/joko-widodo" style="border: 0px; color: #cc0000; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: none; vertical-align: baseline;" target="_blank">Joko Widodo</a> </span></span></span><span style="font-family: "cnn sans" , sans-serif; font-size: 20.8px;">membuka kemungkinan tidak memperpanjang surat keterangan terdaftar (SKT) bagi organisasi kemasyarakatan Front Pembela Islam atau </span><span style="border: 0px; color: red; font-family: "cnn sans" , sans-serif; font-size: inherit; font-stretch: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="https://www.cnnindonesia.com/tag/juru-bicara-fpi" style="border: 0px; color: #cc0000; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: none; vertical-align: baseline;" target="_blank">FPI</a> </span></span></span><span style="font-family: "cnn sans" , sans-serif; font-size: 20.8px;">jika tidak tunduk pada </span><span style="border: 0px; color: red; font-family: "cnn sans" , sans-serif; font-size: inherit; font-stretch: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span style="border: 0px; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="https://www.cnnindonesia.com/tag/pancasila" style="border: 0px; color: #cc0000; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration-line: none; vertical-align: baseline;" target="_blank"><span style="border: 0px; color: red; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Pancasila</span></a></span></span><span style="font-family: "cnn sans" , sans-serif; font-size: 20.8px;">.</span><br />
<br style="font-family: "Cnn Sans", sans-serif; font-size: 20.8px;" />
<span style="font-family: "cnn sans" , sans-serif; font-size: 20.8px;">Mengikut pemberitaan dari laman "<a href="http://cnnindonesia.com/">cnnindonesia.com</a>", hal itu diungkapkan Jokowi dalam wawancaranya dengan</span><span style="border: 0px; font-family: "cnn sans" , sans-serif; font-size: 20.8px; font-stretch: inherit; font-style: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Associated Press</span><span style="font-family: "cnn sans" , sans-serif; font-size: 20.8px;"> (AP) pada Jumat (27/7).</span><br />
<br style="font-family: "Cnn Sans", sans-serif; font-size: 20.8px;" />
<span style="font-family: "cnn sans" , sans-serif; font-size: 20.8px;">Menurut Jokowi, pemerintah mungkin saja tidak memperpanjang SKT FPI bila ormas pimpinan Muhammad Rizieq Shihab tersebut dinilai tidak sejalan dengan ideologi bangsa dan mengancam keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).</span><br />
<br style="font-family: "Cnn Sans", sans-serif; font-size: 20.8px;" />
<span style="font-family: "cnn sans" , sans-serif; font-size: 20.8px;">"Jika pemerintah meninjau dari sudut pandang keamanan dan ideologis menunjukkan bahwa mereka (FPI) tidak sejalan dengan bangsa," kata Jokowi seperti dilansir AP, Minggu (28/7).</span><br />
<span style="font-family: "cnn sans" , sans-serif; font-size: 20.8px;">Jokowi menegaskan pemerintah senantiasa terbuka untuk bekerja sama dengan kelompok-kelompok Islam selama pandangan mereka tidak melanggar ideologi negara. Namun dia tak akan berkompromi jika sebuah organisasi membahayakan ideologi negara.</span><br />
<br style="font-family: "Cnn Sans", sans-serif; font-size: 20.8px;" />
<span style="font-family: "cnn sans" , sans-serif; font-size: 20.8px;">Jokowi menegaskan keinginannya membawa Indonesia agar dikenal sebagai negara yang moderat. Hal itu menjadi salah satu agenda dalam kepemimpinan periode keduanya lima tahun mendatang.</span><br />
<br style="font-family: "Cnn Sans", sans-serif; font-size: 20.8px;" />
<span style="font-family: "cnn sans" , sans-serif; font-size: 20.8px;">"Dalam lima tahun ke depan, saya tidak memiliki beban politik sehingga dalam membuat keputusan, terutama keputusan penting bagi negara, menurut saya itu akan lebih mudah," tutur mantan Gubernur DKI Jakarta itu.</span></div>
Dr. Igor Popov, LLMhttp://www.blogger.com/profile/00032735254701666211noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2151775690893557098.post-68005663687640954352019-06-27T13:18:00.000+07:002019-06-27T13:18:20.149+07:00Balai Litbang Diklat akan Dirikan Pusat Manuskrip Nusantara<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Balai Litbang dan Diklat Kementerian Agama (Kemenag) Jakarta berencana merancang Pusat Manuskrip Nusantara. Hal ini karena Indonesia memiliki banyak peninggalan naskah kuno dari ulama dan intelektual nusantara.</div>
<a name='more'></a><div style="text-align: justify;">
Namun, belum banyak naskah nusantara yang isinya termanfaatkan dengan baik. “Harapannya bukan hanya mengoleksi, tetapi juga mengkonservasi,” kata Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta Nurudin kepada <a href="http://republika.co.id/">Republika.co.id</a>, Rabu (26/6). Dia menjelaskan, rata-rata, naskah nusantara tersebar di seluruh Indonesia. Pun kondisinya cukup memprihatinkan. Sehingga, jika tidak dikonservasi, diawetkan, diamankan, maka akan hancur. “Maka ada langkah berikutnya, yakni digitalisasi,” ujar dia. Artinya, naskah tersebut diamankan sesuai standar, seperti pemberian obat, tempat, suhu. Kemudian, ada upaya digitalisasi agar dapat dimasukkan dalam laman-laman yang menghimpun naskah kuno dalam bentuk digital. “Sambil kita diskusikan beberapa naskah yang kita anggap relevan dan penting, misalnya kajian-kajian keagamaan, naskah ulama di Jawa Tengah. Tapi tak mampu seluruhnya, karena kajiannya beragam,” ujar dia. Pusat Manuskrip Nusantara akan menjadi tempat mengoleksi, mendigitalisasi, menghadirkan dalam bentuk yang mudah dinikmati masyarakat luas. Dengan itu, naskah nusantara tidak hanya dinikmati dunia kampus atau akademik, tetapi juga industri atau pemerintah. “Misalnya kajian farmasi, bisa kita teruskan ke fakultas farmasi atau kedoktean, kerja sama Kemenkes. Soal kajian tata kelola pemerintahan, misalnya kita kerja sama dengan Kemedagri,” kata dia. Namun, publikasi untuk konsumsi publik tersebut harus dalam bentuk tulisan, seperti jurnal ilmiah. Dia mengatakan, selama ini beberapa peneliti telah mempublikasi naskah nusantara, bekerja sama dengan LIPI. </div>
</div>
Dr. Igor Popov, LLMhttp://www.blogger.com/profile/00032735254701666211noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2151775690893557098.post-68418290779927044472019-06-27T13:14:00.000+07:002019-06-29T08:36:20.476+07:00Menyelisik Uniknya Warisan Buddha di Lereng Bromo<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEja09RehXWT4SbS1kqC9RzKQ_uTHTbrsYQ0BneKpq-zKYKbzNtGpEbAzWMPBjEDOJzc9UZiKa7YNvDGkA4m1_ohUqSzJiETxEFlXwdaqSgYJ7ZXD4yAYU1n1GPlodFkARd8MjLWYwHTgyo/s1600/Tengger+Buddha.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="400" data-original-width="650" height="196" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEja09RehXWT4SbS1kqC9RzKQ_uTHTbrsYQ0BneKpq-zKYKbzNtGpEbAzWMPBjEDOJzc9UZiKa7YNvDGkA4m1_ohUqSzJiETxEFlXwdaqSgYJ7ZXD4yAYU1n1GPlodFkARd8MjLWYwHTgyo/s320/Tengger+Buddha.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Umat Buddha Tengger</td></tr>
</tbody></table>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: "Open Sans"; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 26px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline; word-spacing: 4px;">
Berbeda dengan penduduk di Jawa Timur kebanyakan, Suku Tengger memiliki kepercayaan, bahasa, serta kebudayaan yang cukup unik. Tradisi yang berkembang di kalangan Suku Tengger memang berkaitan erat dengan Gunung Bromo.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: "Open Sans"; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 26px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline; word-spacing: 4px;">
</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: "Open Sans"; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 26px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline; word-spacing: 4px;">
</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: "Open Sans"; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 26px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline; word-spacing: 4px;">
Ada beberapa opini yang menjelaskan tentang asal-usul dari nama “Tengger”. Pendapat pertama mengatakan bahwa istilah “Tengger” berasal dari kalimat Tenggering Budi Luhur yang artinya budi pekerti yang luhur, menggambarkan watak Suku Tengger yang seyogianya. Pandangan yang populer menyebut bahwa nama “Tengger” merupakan kata gabungan dari nama Roro Anteng dan Joko Seger, nama leluhur Suku Tengger, yang berasal dari Majapahit. Yang jelas, para leluhur Suku Tengger diakui sebagai pelarian dari Kerajaan Majapahit yang runtuh pasca diserang Demak. Mereka mengungsi dan terisolasi di Pegunungan Tengger, tidak tersentuh oleh peradaban luar selama bertahun-tahun.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: "Open Sans"; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 26px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline; word-spacing: 4px;">
Ngadas adalah sebuah desa di wilayah Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Berlokasi 48 km dari Kabupaten Malang, Ngadas merupakan satu-satunya desa Suku Tengger yang berada di Malang. Warga Tengger lain berada di Lumajang, Probolinggo dan Pasuruan. Jika mayoritas warga Tengger yang berada di Lumajang, Pasuruan, dan Probolinggo merupakan umat beragama Hindu, justru di Desa Ngadas mayoritasnya adalah Buddhis. Vihara Paramita di Ngadas adalah tempat berkumpulnya umat Buddha setempat untuk melakukan berbagai aktivitas keagamaan.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: "Open Sans"; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 26px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline; word-spacing: 4px;">
Mistono selaku Kepala Vihara Paramita Ngadas menjelaskan, keberadaan umat Buddha dapat dilacak sejak awal mula didirikannya Desa Ngadas pada tahun 1774 oleh sekelompok leluhur yang beragama Buddha. Ajaran para leluhur tersebut, meski berlabel Buddha, menurutnya lebih bersifat tradisi, yang dilestarikan hingga sekarang. Tradisi filosofis dan ritualistik leluhur Tengger tersebut memang memiliki perbedaan dengan Buddhis <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">mainstream</em>, atau pada umumnya.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: "Open Sans"; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 26px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline; word-spacing: 4px;">
Hingga pada tahun 90-an, dilakukan pembinaan oleh pemerintah dan lembaga yang berwenang, sehingga tradisi Buddhis <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">mainstream</em> menyatu dengan ajaran leluhur Tengger. Vihara Paramita pun didirikan, di bawah naungan Walubi Malang Raya.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: "Open Sans"; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 26px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline; word-spacing: 4px;">
“Ada umat Islam masuk, juga ada umat Hindu masuk pada tahun 1990. Sedangkan pada saat itu para sesepuh berpikir bagaimana caranya umat Buddha ini bisa membentengi diri, terus bisa berkembang, caranya bagaimana. Terus kita ketemu dengan Walubi, dikenalkan sama Pandita Haris dari Kota Malang dan kita umat dari Desa Ngadas ini langsung diketemukan dengan Walubi. Dan akhirnya kita dibina oleh Walubi Malang Raya sampai saat ini,” ungkap Mistono kepada <span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><a href="http://buddhazine.com/">Buddhazine.com</a></span>, 9/6 siang di sekitar viharanya.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: "Open Sans"; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 26px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline; word-spacing: 4px;">
“Dan perlu kami sampaikan, apa yang menjadi keyakinan kami umat Buddha Ngadas hingga saat ini kami masih bertahan menjadi umat Buddha. Pada dasarnya ini adalah ajaran dari para leluhur, di mana para leluhur itu sudah mengaku agama Buddha. Makanya sampai saat ini saya dan kami umat Buddha Ngadas sebagai generasi selanjutnya terus mengikuti dan keyakinan sudah melekat pada kami sebagai agama Buddha,” tegas Mistono.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: "Open Sans"; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 26px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline; word-spacing: 4px;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ajaran leluhur</strong></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: "Open Sans"; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 26px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline; word-spacing: 4px;">
Ajaran leluhur Jawa yang dilestarikan masyarakat Tengger menurut Mistono selaras dengan ajaran Buddha. Karena itu, wajar saja kalau kemudian lahir suatu label Buddhis hibrida yang disebut sebagai Buddha Jawa Sanyata. Agama Buddha yang selain mempercayai mitologi atau filosofi Jawa, dalam ritualnya juga memakai bahasa dan tradisi Jawa.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: "Open Sans"; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 26px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline; word-spacing: 4px;">
Yang unik, umat Buddha di Ngadas sehari-hari melaksanakan puja bakti dua kali, pagi dan petang, menjelang mentari terbit dan sesudah tenggelam, sesuai dalam tradisi leluhur. Bisa dilakukan di vihara, atau di rumah masing-masing. Untuk urutan atau prosedur dalam pujabhakti, di pagi hari diawali dengan membakar dupa, lalu memberi hormat kepada para Buddha dan Bodhisattwa, disambung menghormat juga kepada Sang Hyang Ismaya.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: "Open Sans"; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 26px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline; word-spacing: 4px;">
“Setelah kita melakukan penghormatan kita berdoa, memohon agar kita diberi kesehatan, murah rezeki, rezeki berlimpah. Dan setelah itu sebagai rasa syukur kita, kita melakukan pujabhakti,” jelasnya.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: "Open Sans"; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 26px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline; word-spacing: 4px;">
Tiap hari Rabu, dilakukan pujabhakti rutin di Vihara Paramita. Namun, ada hari khusus, yakni Rabu legi, yang mana selain diadakan kebaktian rutin, ada juga acara <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">sungkem</em> atau sedekah bumi, yang menggunakan sarana <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">sesaji sekul liwet,</em>sesaji nasi tanak ditambah telur ayam kampung. Ini adalah bentuk rasa syukur kepada Gusti Sang Hyang Wenanging Jagat, Hyang Ibu Bumi yang telah memberi kehidupan.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: "Open Sans"; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 26px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline; word-spacing: 4px;">
“Kita harus <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">sungkem</em> pada Bumi, karena Bumi ini sama juga yang memberi segalanya, yang memberi kehidupan semua umat manusia. Bumi tidak pernah mengeluh sama sekali, kita injak, kita membuang kotoran ke Bumi ini, namun Bumi ini tidak pernah sama sekali mengeluh,” tuturnya.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: "Open Sans"; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 26px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline; word-spacing: 4px;">
Ada juga <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Unan-Unan</em>, upacara untuk keselamatan yang digelar tiap lima tahun sekali. Selain itu ada upacara setahun sekali, Karo, yang diadakan untuk mendoakan para leluhur yang sudah meninggal. Tiap Kamis Kliwon umat Buddha Ngadas mengadakan syukuran dengan membuat Jenang Katul Leteng, sebagai perwujudan rasa syukur kepada Dang Hyang Tanah Jawa yaitu Dang Hyang Nungsa Mulya Tiyasa.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: "Open Sans"; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 26px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline; word-spacing: 4px;">
“Jadi Dang Hyang Nungsa Mulya Tiyasa inilah Dang Hyang-nya Tanah Jawa yang wajib kita wajib bersyukur dengan membuat Jenang Katul Leteng ini,” jelas dia.</div>
<div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: "Open Sans"; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 26px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline; word-spacing: 4px;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kitab Adam Makna</strong></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: "Open Sans"; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 26px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline; word-spacing: 4px;">
Tradisi yang berkembang di masyarakat Buddhis Desa Ngadas memang berdasar kitab kuno menggunakan aksara Jawa <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">hanacaraka</em> yang bernama Adam Makna. ini adalah kitab yang diyakini diturunkan dari Sang Hyang Ismaya atau Semar, tokoh yang sangat familiar dalam pewayangan Jawa.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: "Open Sans"; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 26px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline; word-spacing: 4px;">
Di dalam kitab tersebut dijelaskan kalau Sang Hyang Ismaya atau Sang Hyang Semar menitis ke dunia berkali-kali. Dimulai dari Sang Hyang Ismaya, lalu Semar, Umarmaya, hingga Sabdapalon Nayagenggong di jaman Majapahit.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: "Open Sans"; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 26px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline; word-spacing: 4px;">
“Sekarang bereinkarnasi dalam perwujudan wadah sebagai Ki Kere Sabda Gedibal,” papar Mistono. Ki Kere Sabda Gedibal sendiri adalah nama tokoh asal Klaten yang menyebarkan ajaran berdasarkan Kitab Adam Makna ke Ngadas tahun 90-an.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: "Open Sans"; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 26px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline; word-spacing: 4px;">
Menurut Mistono, Kitab Adam Makna kalau diringkas esensinya sama halnya dengan yang ada di Kitab Suci Tripitaka. “Kalau di Tripitaka kan kita diajarkan untuk tidak berbuat jahat, selalu berbuat kebajikan, sucikan hati dan pikiran, nah ini ajaran Buddha. Nah di dalam Adam Makna juga sama ada <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">pepali </em>atau larangan, jangan mengambil kepunyaan orang lain, jangan mengambil yang bukan milik kita, dan seterusnya itu ada tujuh larangan yang hendaknya tidak kita lakukan,” ungkapnya.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: "Open Sans"; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 26px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline; word-spacing: 4px;">
Kitab Adam Makna menurutnya mengajarkan beberapa hal esensial terkait perilaku hidup luhur. Di antaranya adalah ajaran <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Wediya ing Luput</em>, atau Takutlah kepada Kesalahan. Selanjutnya adalah<em style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"> Senajan Bener Nanging Kudu Pener,</em>meskipun kita benar tapi tidak boleh merasa sangat benar, karena harus menurut kondisi di sekitar kita. Ada juga ajaran S<em style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">ampurna ing budi,</em> di mana perbuatan manusia harus baik dan sempurna. Sementara ajaran <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kudu welas marang sepada-padaning urip </em>dan <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kudu tepa marang sepada-padaning urip</em>mengajak semua manusia untuk berwelas asih tidak boleh membuat penderitaan kepada makhluk lain.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: "Open Sans"; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 26px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline; word-spacing: 4px;">
Adam Makna menurutnya juga memberikan tuntunan di dalam hatinya untuk menyembah Tuhan, <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">sungkem</em> Bumi, dan hormat terhadap empat penjuru mata angin. “Karena dengan Tuhan Yang Maha Esa disebut Sang Hyang Wenanging Jagat itu adalah yang merupakan pencipta dan yang memberi segala-galanya. Yang memberi kita kebahagiaan, yang memberi kita kehidupan, yang memberi kita kesehatan, itu Gusti Sang Hyang Wenanging Jagat, Tuhan Yang Maha Esa,” kata Mistono.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: "Open Sans"; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 26px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline; word-spacing: 4px;">
<strong style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kebersamaan dan toleransi</strong></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: "Open Sans"; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 26px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline; word-spacing: 4px;">
Mistono diwawancarai di sela perayaan Dharma Shanti Waisak 2019 yang digelar di Ngadas. Dibandingkan Waisak di tahun-tahun sebelumnya, menurutnya perayaan Waisak di Ngadas kali ini lebih ramai. Sesajian dan makanan yang dihidangkan dalam acara kali ini cukup melimpah.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: "Open Sans"; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 26px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline; word-spacing: 4px;">
“Dalam salah satu pembukaan perayaan ini kami mebuat Tumpeng Kabuli, ini dibuat juga sebagai simbol rasa syukur kita. Jadi makna dari Tumpeng Kabuli ini kita bersyukur karena apa yang menjadi harapan kita sudah terkabulkan,” terang pria berbaju adat hitam-hitam dan memakai udeng ini.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: "Open Sans"; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 26px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline; word-spacing: 4px;">
“Jadi dua minggu sebelumnya saya pernah bilang sama umat-umat, ‘kita kan sudah mau mendekati Dharma Shanti Waisak dua minggu yang akan datang, nah marilah Ibu Bapak kita menanam kebajikan di tanah yang subur di vihara ini. Dan bagi siapa saja yang telah menanam kebajikan di tanah yang subur di vihara ini, semoga rejeki lancar dan melimpah.’ Dan setelah saya bilang begitu, banyak umat yang peduli dan akhirnya banyak yang menyumbang atau berdana, baik itu berupa uang, persedian bahan makanan seperti beras dan lain sebagainya, dari umat sangat antusias sekali. Jadi itu dari hasil bumi Ngadas terus kita kumpulkan, akhirnya kita bisa melaksanakan bareng-bareng Dharma Shanti Waisak ini,” ungkapnya.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: "Open Sans"; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 26px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline; word-spacing: 4px;">
Dana atau sumbangan yang terkumpul menurutnya bersifat sukarela, tidak ditentukan jumlahnya. Pihak vihara juga mengundang umat dari luar Ngadas untuk makan bersama di sini.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: "Open Sans"; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 26px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline; word-spacing: 4px;">
“Ini setiap tahunnya diadakan, karena setiap tahun kita mendapatkan rezeki yang melimpah, makanya dalam pembukaan acara ini kita membuat Tumpeng Kabuli. Dan untuk yang kita undang bukan hanya yang satu golongan kita yaitu Buddha Jawa Sanyata, tapi semua umat Buddha, kita tidak lagi memandang sekte, yang penting umat Buddha. Yang penting umat Buddha bagi kami adalah saudara kita dalam satu wadah Ketuhanan ini,” katanya.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: "Open Sans"; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 26px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline; word-spacing: 4px;">
Selain mengikuti rangkaian acara Waisak, setahun sekali, umat Buddha Ngadas juga turut mengikuti Upacara Kasada, yang mungkin lebih identik dengan umat Hindu Tengger. Umat Buddha ikut serta menghaturkan sesajian hingga ke kawah Bromo. Kebersamaan antarumat beragama tampak kental dalam acara Kasada, yang digelar tiap hari ke-14 di Bulan Kasada (Kesepuluh), menurut penanggalan Tengger.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: "Open Sans"; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 26px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline; word-spacing: 4px;">
“Selain Waisak bagi umat Buddha, di Ngadas ini secara umum ada satu tradisi Kasada yang menjadi ikon wisata spiritual di Ngadas ini. Ini juga sebagai wujud rasa syukur kita, dengan kita membawa hasil bumi seperti kentang, <em style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">brambang</em>(bawang merah), dan lain-lain yang langsung diserahkan di puncak Kawah Bromo. Itu menandakan rasa syukur kita kepada Para Dewata yang ada di Bromo. Memang dalam hal ini nampaknya tidak ada perbedaan antara Hindu dan Buddha Jawa Sanyata, namun yang membedakan ya mungkin dari ajaran leluhur yaitu Kitab Adam Makna. Karena bagi kami Kasada ini bukan milik salah satu agama saja, tapi ini adalah tradisi leluhur yang memang sudah dari dulu kala dilakukan oleh masyarakat Tengger dan sudah menjadi adat Suku Tengger ini,” paparnya.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: "Open Sans"; font-size: 16px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: 26px; margin-bottom: 20px; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline; word-spacing: 4px;">
Patut diakui, toleransi adalah angin sejuk yang selalu berembus halus di Ngadas. Meskipun berada di pelosok tinggi, kawasan ini mampu mempraktikkan prinsip kebebasan beragama dengan ideal. Ngadas adalah contoh tentang pengelolaan perbedaan keyakinan dalam masyarakat.</div>
</div>
</div>
Dr. Igor Popov, LLMhttp://www.blogger.com/profile/00032735254701666211noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2151775690893557098.post-11512844852940318102019-06-12T14:30:00.001+07:002019-06-12T14:30:44.781+07:00Para Uskup Indonesia saat berkumpul bersama Paus Fransiskus<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Mengikut pemberitaan dari laman "<a href="http://mirifica.net/">mirifica.net</a>", para Uskup Indonesia saat berkumpul bersama Sri Paus Fransiskus. Moment indah penuh persaudaraan. Kunjungan Ad Limina umumnya dilakukan setiap 5 tahun sekali. Namun Ad Limina kali ini diadakan 8 tahun setelah Ad Liminia Oktober 2011. Semua uskup dari 36 Keuskupan (minus Keuskupan Jayapura) berada di Vatikan tgl 8-16 Juni 2019.</div>
</div>
Dr. Igor Popov, LLMhttp://www.blogger.com/profile/00032735254701666211noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2151775690893557098.post-25105333204990200682019-06-12T14:28:00.003+07:002019-06-12T14:28:37.450+07:00Aceh Barat Siapkan Pengajian Jelang Shalat untuk ASN<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #191919; font-family: "Open Sans", Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 18px; text-align: left;">Kantor Bupati Aceh Barat kini mulai menghidupkan suara pengajian setiap hari selama 20 menit sebelum tiba waktu shalat Zhuhur dan Ashar yang diputar menggunakan pengeras suara (TOA) di setiap sudut kantor pemerintahan setempat.</span></div>
<a name='more'></a><br />
<div style="background-color: white; color: #191919; font-family: "Open Sans", Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 1.65em;">
</div>
<div style="background-color: white; color: #191919; font-family: "Open Sans", Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 1.65em;">
</div>
<div style="background-color: white; color: #191919; font-family: "Open Sans", Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 1.65em; text-align: justify;">
"Pemasangan alat pengeras suara ini untuk mengingatkan aparatur sipil negara (ASN) sebagai tanda persiapan untuk melaksanakan shalat berjamaah ketika akan tiba waktu shalat," kata Kepala Bagian Humas Setdakab Aceh Barat Amril Nuthihar MAP kepada <a href="http://antaranews.com/">Antaranews.com</a><i>,</i> Selasa (11/6) di Meulaboh.</div>
<div style="background-color: white; color: #191919; font-family: "Open Sans", Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 1.65em; text-align: justify;">
Total alat pengeras suara yang dipasang tersebut berjumlah delapan titik yang tersebar di kompleks pusat pemerintahan setempat dan hanya khusus digunakan untuk melantunkan pengajian, serta sebagai sarana memberi informasi penting kepada aparatur negara yang bertugas.</div>
<div style="background-color: white; color: #191919; font-family: "Open Sans", Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 1.65em;">
</div>
<div style="background-color: white; color: #191919; font-family: "Open Sans", Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 1.65em;">
</div>
<div style="background-color: white; color: #191919; font-family: "Open Sans", Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 1.65em; text-align: justify;">
Pemasangan alat ini juga bertujuan untuk meningkatkan syiar Islam di Aceh Barat, khususnya aparatur negara, agar lebih meningkatkan ibadah dalam melayani masyarakat, sekaligus menciptakan pelayanan yang Islami kepada masyarakat.</div>
<div style="background-color: white; color: #191919; font-family: "Open Sans", Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 1.65em;">
</div>
<div style="background-color: white; color: #191919; font-family: "Open Sans", Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 1.65em;">
</div>
<div style="background-color: white; color: #191919; font-family: "Open Sans", Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 1.65em; text-align: justify;">
“Alat pengeras suara tersebut juga dipastikan akan menjangkau ke sejumlah kantor pemerintah lainnya yang berada di Kompleks Kantor Bupati Aceh Barat, di antaranya kantor Bappeda, Satpol PP, WH, dan DPKAD,” kata Amril Nuthihar. </div>
<div style="background-color: white; color: #191919; font-family: "Open Sans", Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 1.65em;">
</div>
<div style="background-color: white; color: #191919; font-family: "Open Sans", Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 1.65em;">
</div>
<div style="background-color: white; color: #191919; font-family: "Open Sans", Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 1.65em; text-align: justify;">
Bupati Aceh Barat Ramli MS menegaskan, seluruh aparatur sipil negara (ASN) di kabupaten ini yang beragama Islam wajib melaksanakan ibadah shalat Zhuhur dan ashar secara berjamaah di setiap mushala kantor atau masjid terdekat. Hal ini dimaksudkan agar ASN tidak meninggalkan ibadah saat memberikan pelayanan kepada masyarakat.</div>
<div style="background-color: white; color: #191919; font-family: "Open Sans", Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 1.65em;">
</div>
<div style="background-color: white; color: #191919; font-family: "Open Sans", Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 1.65em;">
</div>
<div style="background-color: white; color: #191919; font-family: "Open Sans", Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 1.65em; text-align: justify;">
Dia juga memerintahkan setiap instansi pemerintah di Aceh Barat agar rutin melaksanakan kegiatan majelis taklim dengan harapan mampu mendidik akhlak, etika, dan sikap aparatur negara agar semakin lebih baik, terhindar dari tindakan yang tidak terpuji, serta terhindar dari paparan radikalisme dan cinta terhadap bangsa dan negara Republik Indonesia.</div>
</div>
Dr. Igor Popov, LLMhttp://www.blogger.com/profile/00032735254701666211noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2151775690893557098.post-21666327490033648532019-06-12T14:24:00.002+07:002019-06-12T14:24:31.827+07:00Mengenal Tradisi Lebaran Topat di Lombok<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #191919; font-family: "Open Sans", Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 18px; text-align: start;">Perayaan hari raya Idul Fitri di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), belum usai. Masyarakat Sasak di Pulau Seribu Masjid ini memiliki sebuah tradisi bernama "Lebaran topat" (ketupat).</span></div>
<a name='more'></a><br />
<div style="background-color: white; color: #191919; font-family: "Open Sans", Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 1.65em; text-align: justify;">
Mengikut pemberitaan dari laman<span style="background-color: transparent;"> </span><span style="background-color: transparent;">"<a href="http://republika.co.id/">republika.co.id</a>",</span> tradisi turun temurun ini dilaksanakan masyarakat Lombok sepekan setelah hari Lebaran atau setelah menunaikan puasa sunah Syawal selama 6 hari berturut-turut. Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat Ispan Junaidi mengatakan tradisi Lebaran topat akan dilakukan pada hari ketujuh bulan Syawal atau Rabu (12/6).</div>
<div style="background-color: white; color: #191919; font-family: "Open Sans", Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 1.65em;">
</div>
<div style="background-color: white; color: #191919; font-family: "Open Sans", Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 1.65em;">
</div>
<div style="background-color: white; color: #191919; font-family: "Open Sans", Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 1.65em; text-align: justify;">
"Lebaran topat juga dikenal sebagai lebaran <em>nine</em> (perempuan)," kata Ispan.</div>
<div style="background-color: white; color: #191919; font-family: "Open Sans", Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 1.65em;">
</div>
<div style="background-color: white; color: #191919; font-family: "Open Sans", Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 1.65em; text-align: justify;">
Pada Lebaran topat, menurut Ispan, masyarakat Lombok Barat akan mengunjungi tempat-tempat yang dianggap mempunyai nilai-nilai sakral, terutama makam. Mereka mendoakan dan menghormati leluhur yang berdakwah membawa Islam di Pulau Lombok.</div>
<div style="background-color: white; color: #191919; font-family: "Open Sans", Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 1.65em;">
</div>
<div style="background-color: white; color: #191919; font-family: "Open Sans", Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 1.65em; text-align: justify;">
"Di makam itu biasanya perayaan lebaran topat digandeng dengan prosesi <em>ngurisang</em> (potong rambut bayi), bahkan syukuran sunatan untuk anak-anak mereka," ujar Ispan di Lombok Barat, NTB, Senin (10/6).</div>
<div style="background-color: white; color: #191919; font-family: "Open Sans", Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 1.65em;">
</div>
<div style="background-color: white; color: #191919; font-family: "Open Sans", Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 1.65em; text-align: justify;">
Dalam perkembangannya, menurut Ispan, prosesi budaya tersebut sudah bergeser dan tidak hanya sekadar prosesi ritual kebudayaan, namun menjadi kegiatan pelesiran keluarga pasca puasa pada Ramadhan dan puasa Syawal.</div>
<div style="background-color: white; color: #191919; font-family: "Open Sans", Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 1.65em;">
</div>
<div style="background-color: white; color: #191919; font-family: "Open Sans", Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 1.65em; text-align: justify;">
"Di Lombok Barat, tradisi Lebaran topat sudah dijadikan kalendar pariwisata," ucap Ispan.</div>
<div style="background-color: white; color: #191919; font-family: "Open Sans", Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 1.65em; text-align: justify;">
Tradisi turun temurun ini dilaksanakan masyarakat Lombok sepekan setelah hari Lebaran atau setelah menunaikan puasa sunah Syawal selama 6 hari berturut-turut. Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat Ispan Junaidi mengatakan tradisi Lebaran topat akan dilakukan pada hari ketujuh bulan Syawal atau Rabu (12/6).</div>
<div style="background-color: white; color: #191919; font-family: "Open Sans", Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 1.65em;">
</div>
<div style="background-color: white; color: #191919; font-family: "Open Sans", Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 1.65em;">
</div>
<div style="background-color: white; color: #191919; font-family: "Open Sans", Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 1.65em; text-align: justify;">
"Lebaran topat juga dikenal sebagai lebaran <em>nine</em> (perempuan)," kata Ispan.</div>
<div style="background-color: white; color: #191919; font-family: "Open Sans", Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 1.65em;">
</div>
<div style="background-color: white; color: #191919; font-family: "Open Sans", Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 1.65em; text-align: justify;">
Pada Lebaran topat, menurut Ispan, masyarakat Lombok Barat akan mengunjungi tempat-tempat yang dianggap mempunyai nilai-nilai sakral, terutama makam. Mereka mendoakan dan menghormati leluhur yang berdakwah membawa Islam di Pulau Lombok.</div>
<div style="background-color: white; color: #191919; font-family: "Open Sans", Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 1.65em;">
</div>
<div style="background-color: white; color: #191919; font-family: "Open Sans", Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 1.65em; text-align: justify;">
"Di makam itu biasanya perayaan lebaran topat digandeng dengan prosesi <em>ngurisang</em> (potong rambut bayi), bahkan syukuran sunatan untuk anak-anak mereka," ujar Ispan di Lombok Barat, NTB, Senin (10/6).</div>
<div style="background-color: white; color: #191919; font-family: "Open Sans", Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 1.65em;">
</div>
<div style="background-color: white; color: #191919; font-family: "Open Sans", Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 1.65em; text-align: justify;">
Dalam perkembangannya, menurut Ispan, prosesi budaya tersebut sudah bergeser dan tidak hanya sekadar prosesi ritual kebudayaan, namun menjadi kegiatan pelesiran keluarga pasca puasa pada Ramadhan dan puasa Syawal.</div>
<div style="background-color: white; color: #191919; font-family: "Open Sans", Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 1.65em;">
</div>
<div style="background-color: white; color: #191919; font-family: "Open Sans", Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 1.65em; text-align: justify;">
"Di Lombok Barat, tradisi Lebaran topat sudah dijadikan kalendar pariwisata," ucap Ispan.</div>
</div>
Dr. Igor Popov, LLMhttp://www.blogger.com/profile/00032735254701666211noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2151775690893557098.post-53212719018737128902019-06-12T13:59:00.001+07:002019-06-12T13:59:39.709+07:00Markus Solo SVD, pastor Indonesia pertama pimpin Misa bahasa Latin ‘live’ dari Radio Vatikan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Tepat pukul 12.30 WIB, atau 7.30 waktu Roma, terdengar bunyi lonceng berdentang dan pengumuman dalam berbagai bahasa bahwa Radio Vatikan akan menyiarkan Misa dalam bahasa Latin yang diikuti dengan lagu Salam Maria dalam bahasa Latin, karena Misa hari itu memperingati Pesta Santa Perawan Maria Bunda Gereja.</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
Dan terdengarlah suara seorang imam asal Indonesia memulai Misa itu dalam Bahasa Latin, kecuali Bacaan Pertama yang dibacakan dalam Bahasa Inggris. Misa itu berakhir tepat pukul 13.00, namun ternyata Pastor Markus Solo SVD yang merayakan Misa itu akan memimpin Misa itu selama seminggu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Misa itu bisa diikuti lewat link <a href="http://vaticannews.va/">vaticannews.va</a> dengan mengklik mikrofon pada baris kedua di web itu atau tepat di atas gambar utamanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
"Setelah Misa pertama itu, banyak orang mengirim pesan kepada saya dan mengucapkan terima kasih serta apresiasi. Walaupun Konsili Vatikan II sudah mengubah bahasa Liturgi, tetapi Paus sendiri sampai saat ini, kadang masih merayakan Misa publik dalam bahasa Latin, oleh karena karakter perayaan tertentu yang lebih сосоk dengan bahasa asli, atau karena nilai historis perayaan itu," kata Pastor Markus kepada <a href="http://penakatolik.com/">penakatolik.com</a> seusai Misa itu.</div>
</div>
Dr. Igor Popov, LLMhttp://www.blogger.com/profile/00032735254701666211noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2151775690893557098.post-107183350492995972019-06-12T13:56:00.000+07:002019-06-12T13:56:17.528+07:00Mgr Leo Laba Ladjar OFM tahbiskan sembilan imam Gereja Misioner di tengah goyang adat<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Prosesi meriah dengan goyang adat disertai suara khas warga Papua terlihat dari depan sebuah hotel menuju sebuah gereja. Warga berpakaian adat dari berbagai etnis (Tanimbar, Kei, Flores, Kupang, Toraja, Migani, Mee, Wamena) memenuhi jalan mengantar para diakon. Dalam perarakan itu, kelompok laki-laki suku Mee, Papua, menjunjung dua diakon asli Paniai dari suku Mee yakni Hubertus Magai Pr dan Benyamin Keiya Pr dalam sebuah yamewa (tandu dalam bahasa Mee).</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
Menurut Frater Petrus Вода Pr, Mengikut, seperti pemberitaan dari laman "<a href="http://penakatolik.com/">penakatolik.com</a>", "Yamewa adalah rumah yang dibuat secara khusus untuk kedua diakon sebagai simbol tempat pertemuan antara Allah atau leluhur dengan orang yang ditentukan untuk duduk di dalamnya. Simbol penyerahan diri seutuhnya kepada Allah. Orang yang duduk dalam yamewa adalah milik kepunyaan Allah. la sudah tahu norma-norma budaya karena itu ia tidak bisa menjalin hubungan dengan perempuan karena rumah itu dikhususkan hanya untuk lelaki sejati."</div>
<div style="text-align: justify;">
Yamewa yang dijunjung, lanjut frater asal Mee itu, mengartikan bahwa orang yang berada dalam yamewa menjadi perantara atau penengah antara Allah dengan umat-Nya. "Mereka yang jadi imam memiliki tugas menghantar keluh kesah umat kepada Allah," jelas frater itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Hari itu, Hari Raya Kenaikan Tuhan, 30 Mei 2019, di halaman Gereja Kristus Juru Selamat Kotaraja, Jayapura, Uskup Jayapura Mgr Leo Laba Ladjar OFM menahbiskan sembilan imam muda, lima imam diosesan Keuskupan Jayapura (Hubertus Magai Pr, Kleopas Sondegau Pr, Yanuarius Yelipele Pr, Benyamin Keiya Pr, Meky Mulait Pr) dan empat imam Ordo Fransiskan (Viktorianus Bata OFM, Laurensius Resi OFM, Philipus Elosak OFM, Petrus Tri Andika Rumwarin OFM). Tujuh diakon lainnya berjalan kaki bersama umat dalam perarakan itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Frater Yuvensius Belau Pr, adik dari Diakon Kleopas, keluarga dan masyarakat adat suku Migani di Kabupaten Intan Jaya, "telah lama merindukan sosok imam yang bisa menggantikan Almarhum Pastor Anton Belau OFM. Sejak lama mereka kehilangan orang pertama yang meniti jejak hidup Pastor Misel Kamaler OFM, misionaris pertama yang menghadirkan kabar sukacita Injil dan benih panggilan di tanah Migani."</div>
<div style="text-align: justify;">
Umat etnis Migani, lanjut Frater Yuvensius, mengungkapkan kegembiraan tidak hanya saat penahbisan, tetapi perasaan gembira telah dirajut bersama dalam keluarga. "Berulang kali mereka mempersiapkan nyanyian dan tarian adat khas Migani di kampung hingga penjemputan Diakon Kleopas di gereja Paroki Kotaraja. Nyanyian khas yang dilantunkan penuh perasaan dalam bahasa Migani mengartikan bahwa ada rasa syukur dan terima kasih kepada Almahrum Pastor Misel Kamaler OFM yang telah membawa kabar sukacita bagi mereka," jelas frater itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Saat para diakon termasuk Diakon Kleopas diserahkan kepada Gereja Katolik yang diwakili oleh Mgr Leo Laba Ladjar OFM, masyarakat adat suku Migani terharu hingga meneteskan air mata, meski mereka bernyanyi dan bergoyang dalam adat Migani.</div>
</div>
Dr. Igor Popov, LLMhttp://www.blogger.com/profile/00032735254701666211noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2151775690893557098.post-76057680569625110592019-06-07T08:25:00.000+07:002019-06-07T08:25:00.967+07:00Pengurus Katedral Jakarta sediakan kantong parkir saat Shalat Id<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Pengurus Gereja Katedral Jakarta menyediakan kantong parkir bagi umat Muslim yang melaksanakan salat Id di Masjid Istiqlal pada Rabu (5/6). "Pukul 4 subuh sudah mulai dibuka bagi umat Muslim yang akan salat Id di Istiqlal," kata anggota Hubungan Antar-Agama dan Kemasyarakatan (HAAK) Gereja Katedral Fendi Buda, pada Selasa (4/6).</div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mengikut pemberitaan dari laman "<a href="http://antaranews.com/">antaranews.com</a>", ia mengatakan kapasitas area parkir di dalam Katedral mampu menampung hingga 100 mobil dan ratusan sepeda motor. Area parkir itu memang kerap disediakan Gereja Katedral pada hari raya, baik Idul Fitri dan Idul Adha.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Fendi Buda menambahkan, bukan pertama kalinya fasilitas parkir di dalam Katedral itu dibuka untuk umat Muslim yang akan merayakan hari raya. Pada setiap agenda besar keagamaan, antara Masjid Istiqlal dan Katedral selalu saling membantu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Setiap tahun bergantian. Kalau Natal kami ikut parkir di sana (Istiqlal), kalau Idul Fitri di sini," kata dia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ratusan personel, baik dari pihak Gereja maupun Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser NU), bersiap-siap di sekitar gereja untuk menjaga keamanan serta merawat keharmonisan antarumat beragama. Aparat kepolisian pun sama-sama membantu menjaga baik di dalam maupun di luar area gereja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Ini sebagai simbol kerukunan antarumat beragama dan ini harus terus dirawat," kata Fendi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelumnya, Kepala Humas dan Protokol Masjid Istiqlal Abu Hurairah Abdul Salam mengatakan, pihak masjid menyediakan empat alternatif kantong parkir bagi jemaah salat Id, yaitu Gereja Katedral, Lapangan Banteng, kantor Kementerian Agama, dan Hotel Borobudur.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Abu menyebutkan, langkah itu merupakan antisipasi terkait adanya renovasi pada sebagian area parkir masjid hingga tidak bisa digunakan. </div>
</div>
Dr. Igor Popov, LLMhttp://www.blogger.com/profile/00032735254701666211noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2151775690893557098.post-84270418270532193142019-06-07T08:21:00.004+07:002019-06-07T08:21:47.755+07:00Masyarakat Indonesia di New York nikmati opor ayam Idul Fitri<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Masyarakat Indonesia di New York merayakan Idul Fitri 1440 Hijriah yang di sana jatuh pada Selasa (4/6) dengan sajian khas opor ayam. Perayaan Hari Raya Idul Fitri tahun ini diselenggarakan di Wisma Indonesia di New Rochelle, New York, dan sekitar 1.500 hadirin datang. New York dan sekitarnya termasuk wilayah di mana banyak WNI bermukim. </div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
“Senang sekali tahun ini bisa berlebaran bareng para duta besar, bersilaturahim dengan masyarakat Indonesia dengan suasana santai dan penuh kekeluargaan di Wisma Indonesia di New Rochelle. Serasa di rumah sendiri, apalagi sambil menikmati opor ayam yang mengobati kangen kampung halaman,” kata Rusdan, lulusan Hulth International Business School, dalam siaran pers Perwakilan Tetap Indonesia di New York, Rabu, kabarnya laman "<a href="http://antaranews.com/">antaranews.com</a>",</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sementara Zaenal Mulyani, warga Indonesia yang sedang mengunjungi putrinya yang bekerja di New York, sangat terkesan dengan pengalaman pertamanya merayakan Lebaran di luar negeri.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Masya Allah kalau boleh tiap tahun berlebaran di sini. Ini kali pertama saya berlebaran di luar negeri. Tidak menyangka komunitas Islam di Amerika ternyata besar juga,” kata dia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Wakil Tetap Indonesia untuk PBB di New York, Dian Triansyah Djani, mengungkapkan kebahagiaan dan suatu kehormatan yang luar biasa bahwa Perwakilan Tetap Indonesia di New York bersama Konsulat Jenderal Indonesia di New York dapat merayakan Idul Fitri bersama masyarakat dan perantauan Indonesia di wilayah New York City dan sekitarnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Persiapan sudah dilakukan sejak dua bulan lalu karena kami ingin memberikan Lebaran yang berkesan bagi warga kita di perantauan,” ujar Djani.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain opor ayam, menu khas Lebaran yang disajikan termasuk lontong cap gomeh, gulai kambing, bakso, telor pindang, sambal goreng ati, dan sate ayam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Keistimewaan Idul Fitri di sana juga dimeriahkan dengan kudapan khas Indonesia, yaitu lumpia, risoles, kue lapis surabaya, termasuk es teler, puding, dan es kopi yang menyegarkan di kala musim panas di New York.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Deputi Wakil Tetap Indonesia di New York, Mohammad Koba, menyampaikan harapan agar di tahun-tahun mendatang Perwakilan Tetap Indonesia di New York dan Konsulat Jenderal Indonesia di New York dapat terus bekerjasama merayakan lebaran bersama masyarakat dan diaspora Indonesia di New York dan sekitarnya. </div>
</div>
Dr. Igor Popov, LLMhttp://www.blogger.com/profile/00032735254701666211noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2151775690893557098.post-39889039588548103652019-06-07T08:18:00.001+07:002019-06-07T08:18:17.877+07:00MRAN 2019: Membagi Kenangan dan Menguatkan Kepedulian<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; font-family: "Open Sans", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; text-align: left;">Meningkatnya jumlah penduduk yang terinfeksi virus HIV dan masih kuatnya stigma terhadap Sesama Manusia yang Terinfeksi HIV dan AIDS (SEMATHA) di Indonesia menjadi perhatian dari Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) serta para insan peduli isu HIV dan AIDS dalam Malam Renungan AIDS Nusantara (MRAN) 2019.</span></div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
Mengikut pemberitaan dari laman "<a href="http://pgi.or.id/">PGI.OR.ID</a>", k<span style="background-color: white; font-family: "Open Sans", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; text-align: left;">egiatan yang diinisiasi bidang Kesaksian dan Keutuhan Ciptaan (KKC), Biro Pemuda dan Remaja (BPR), serta Biro Perempuan dan Anak (BPA) PGI ini dilaksanakan lintas iman dan organisasi. </span><span style="background-color: white; font-family: "Open Sans", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; text-align: left;">Berlokasi di Grha Oikoumene, MRAN 2019 yang dihadiri puluhan orang yang peduli isu HIV dan AIDS tersebut dirangkaikan dengan beberapa kegiatan, seperti berbagi takjil kepada pengguna jalan di Salemba Raya, buka puasa bersama, doa dan renungan lintas iman, penyalaan lilin komitmen, pembacaan sajak, dan aktivitas kebersamaan.</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; font-family: "Open Sans", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1.25rem; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Meskipun upaya penyadaran masyarakat mengenai HIV dan AIDS sudah tidak segencar beberapa tahun lalu oleh berbagai kalangan, termasuk pemerintah, bukan berarti persoalan ini sudah selesai. Di banyak tempat sebagai buktinya, muncul kasus-kasus baru penularan virus HIV, baik terhadap orang dewasa maupun anak-anak. Persoalan ini semakin diperburuk dengan stigma oleh kelompok-kelompok masyarakat, termasuk umat beragama, yang mendiskriminasi dan mengeksklusi para SEMATHA di lingkungannya.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; font-family: "Open Sans", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1.25rem; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Dalam MRAN 2019 yang dilaksanakan pada, Selasa (28/5) ini, para peserta turut mengenang para SEMATHA yang telah meninggal dunia. Sebelum mereka meninggal, ada berbagai kenangan yang menarik untuk dibagikan. Misalnya saja, ada SEMATHA yang gigih berjuang untuk membantu SEMATHA lainnya, meski harus mengorbankan kondisi kesehatannya. Pernah ada SEMATHA yang popular dan memiliki karir profesional, serta membahagiakan banyak orang selama ia hidup. Ada pula SEMATHA yang masih berusia anak-anak namun hidup penuh semangat dan menjadi teladan bagi SEMATHA lainnya hingga ia menghembuskan nafas terakhir.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; font-family: "Open Sans", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1.25rem; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Kenangan akan SEMATHA yang telah pergi meninggalkan keluarga dan sahabat-sahabatnya ini dibalut komitmen untuk semakin peduli terhadap isu HIV dan AIDS di Indonesia. Dengan tema “Mengintensifkan Perjuangan untuk Akses Kesehatan dan Hak-hak Dasar,” para peserta MRAN 2019 kali ini diajak untuk semakin memperhatikan hak-hak dasar para SEMATHA dan membantu mereka untuk dapat mengakses fasilitas kesehatan yang pemerintah sediakan.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; font-family: "Open Sans", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1.25rem; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Dalam doa lintas iman yang dipimpin oleh perwakilan Kristen, Katolik, Islam dan Baha’i pada MRAN 2019 ini mengangkat permohonan kepada Tuhan agar melindungi para SEMATHA dan keluarganya. Di dalam doa-doa tersebut, ada harapan pula agar warga negara Indonesia semakin peduli terhadap SEMATHA serta usaha-usaha untuk menghentikan penularan virus HIV di masyarakat.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; font-family: "Open Sans", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1.25rem; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Komunitas Sandal Jepit yang hadir dan memfasilitasi (konsumsi dan perlengkapan) acara MRAN 2019 ini turut menyampaikan kesan mereka akan keterlibatan perdananya bersama para insan peduli isu HIV dan AIDS.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; font-family: "Open Sans", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1.25rem; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Komunitas yang terdiri dari para pendeta GPIB ini turut mengakui bahwa penularan HIV dan AIDS ini nyata terjadi di lingkungan gereja sendiri, namun sering kita tidak menyadarinya, bersikap tak acuh atau bahkan turut mendiskriminasi para SEMATHA.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; font-family: "Open Sans", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1.25rem; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Menurut mereka, hal ini menjadi tugas umat beriman untuk menolong sesama yang selama ini terabaikan, serta membuang jauh rasa takut berlebihan dan yang justru semakin menguatkan stigma terhadap SEMATHA.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px; font-family: "Open Sans", Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-stretch: inherit; font-variant-east-asian: inherit; font-variant-numeric: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 1.25rem; padding: 0px; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
Kegiatan MRAN 2019 ini sendiri telah menguatkan rasa kebersamaan di antara para pesertanya. Beberapa organisasi yang hadir berkomitmen untuk mengadakan kegiatan serupa lainnya ke depan dengan bergantian sebagai tuan rumah pelaksanaan.</div>
</div>
Dr. Igor Popov, LLMhttp://www.blogger.com/profile/00032735254701666211noreply@blogger.com0