Ormas Front Jihad Islam (FJI) membubarkan paksa acara bakti sosial yang diselenggarakan Gereja Katolik Santo (St) Paulus Pringgolayan, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Senin (29/1). FJI menuding acara bakti sosial untuk memperingati catur windu (32 tahun) Gereja Katolik Santo Paulus berlangsung sejak pagi hari ini dituduh sebagai upaya melakukan Kristenisasi.
Mengikut pemberitaan dari laman "IndependensI.com", Ketua FJI Yogyakarta Abdurrahman menyatakan bakti sosial yang dilakukan oleh Gereja Katolik Santo Paulus ini sebagai upaya Kristenisasi. Oleh karena itu ia menggerakkan ratusan laskarnya yang ada di Bantul, Sleman dan Yogyakarta untuk melakukan tindakan amar ma’ruf nahi munkar. Tindakan pembubaran ini sebagai bagian jihad melawan orang-orang kafir. Dua hari sebelumnya atau Sabtu (27/1) Bupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Suharsono mengunjungi Gereja Katolik Santo Paulus Pringgolayan Banguntapan, Bantul guna meresmikan gereja yang baru direnovasi. “Manusia sebagai objek pembangunan akan mampu menempatkan diri dalam keselarasan, keseimbangan, dan keserasian hidup antarmanusia dengan yang lainnya,” katanya di sela peresmian Paroki Santo Paulus Pringgolayan Banguntapan di Bantul, Sabtu (27/1/2018) malam.
Ia menyatakan kerukunan umat beragama harus ditumbuhkan di seluruh Bantul. “Kondisi itu juga menjadi modal utama dalam membina dan mengembangkan kerukunan hidup umat beragama. Jadi, saya harapkan kita yang berada di tengah lingkungan masyarakat harus menjaga kerukunan umat beragama,” katanya. Suharsono juga mengatakan, semua agama yang diakui legalitasnya harus dilindungi dari berbagai bentuk ancaman dan gangguan. “Agama yang diakui legalitasnya wajib kita lindungi itu harapan saya. Saya sudah komitmen sama Kapolres (Kepala Kepolisian Resor), manakala ada yang mengganggu silakan laporkan ke polsek maupun polres untuk ditindaklanjuti. Saya, atas nama Pemerintah Kabupaten Bantul, mengucapkan selamat atas peresmian Paroki Santo Paulus Pringgolayan di Gereja Santo Paulus Pringgolayan, setelah sebelumnnya digelar Perayaan Ekaristi,” katanya.
Gereja Katolik ini beralamat di Jalan Wulung No.8, Pringgolayan, Banguntapan, Bantul. Gereja ini dibangun pertama kali pada hari Sabtu Pahing, 25 Januari 1986, yang juga dirayakan oleh Gereja sebagai Hari peringatan pertobatan Santo Paulus, dijadikan sebagai tonggak sejarah diresmikannya bangunan Gereja. Peresmian tersebut dilakukan dengan penandatanganan prasasti sinengkalan ”Rasa Angesti Luhuring Widi” (1986) oleh Bupati Kabupaten Bantul, Bapak Murwanto Suprapto bersama Bapak Uskup Agung Semarang, Mgr. Yulius Riyadi Darmaatmaja, SJ. Sore harinya diadakan misa perdana yang dilakukan oleh Bapak Uskup dilanjutkan pagelaran wayang kulit semalam suntuk oleh dalang Ki Timbul Hadiprajitno dengan lakon ”Mbangun Candi Saptorenggo”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar