Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengaku bahagia dengan hasil penelitian Badan Litbang Kementrian Agama soal kondisi kerukunan umat beragama di tahun 2016. Indeks kerukunan umat beragama di Indonesia selama kurun 2016 berada pada 75,47 persen. Angka itu naik 0,11 persen ketimbang tahun 2015, yakni sebesar 75,36 persen. Meskipun cuma naik tipis, namun Lukman berharap capaian tersebut akan diteruskan ke depan, dilansir di icrp-online.org. Survei yang dilakukan Puslitbang Kehidupan Keagamaan Kementerian Agama ini menggunakan tiga penilaian indikator untuk mengukur indeks kerukunan umat beragama di Indonesia. Tiga indikator tersebut adalah: toleransi, kesetaraan, dan kerja sama. Dari tiga indikator tersebut, yang menduduki puncak tertinggi adalah toleransi, 78,41 persen dan kesetaraan sebesar 78,24 persen. Adapun kerjasama hanya memperoleh nilai 41,85 persen. Lemahnya kerja sama antar pemeluk agama ini mendapatkan sorotan tersendiri dari Lukman Hakim Saifuddin. Kemenag berkomitmen akan menjalin kerja sama dengan berbagai kalangan masyarakat dan agamawan untuk meningkatkan kerja sama antar agama.
”Akan ada program bersama, mengenai kerjasama. Misalnya, mendirikan rumah ibadah bersama-sama pemeluk agama lain. Di beberapa tempat, misalnya Maluku dan NTT, kegiatan ini sudah sering. Umat Kristiani membantu membangun masjid, begitu pula ketika membangun gereja, umat Muslim membantu,” ucap Lukman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar