Pada hari Kamis tanggal 25 Januarri 2018 telah berlangsung misa tahbisan diakonat untuk 17 orang frater calon imam. Para frater calon diakon-imam ini berasal dari berbagai tarekat religius (SJ, Karmelit tak Berkasut, MSF) dan diosesan dari berbagai Keuskupan (KAS, Merauke).
Mengikut pemberitaan dari laman "sesawi.net", tahbisan diakonat ini akan berlangsung di Kapel Seminari Tinggi St. Paulus di Kentungan, Yogyakarta, mulai pukul 10.00 WIB. Tahbisan Diakonat sering disebut sebagai 'tahbisan kecil', sebelum akhirnya datang yang namanya 'tahbisan besar' yakni Tahbisan Imamat. Sebelum mendapat'tahbisan besar' untuk resmi menjadi imam (pastor) melalui penerimaan Sakramen Imamat dalam Misa Tahbisan Imamat, maka para frater ini harus terlebih dahulu memperoleh 'tahbisan kecil' yakni Tahbisan Diakonat. Para frater yang sudah menerima Tahbisan Diakonat lalu disebut Diakon. Masih tersedia cukup waktu setidaknya enam bulan atau lebih -disesuaikan dengan kebutuhan riil- bagi setiap Diakon untuk kembali menimbang-nimbanng diri apakah tetap berkeputusan serius menjadi imam atau tidak sesuai komitmen pribadi dan atas penilaian pihak tarekat atau keuskupan dimana ia menjadi anggotanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar