Ketua Umum Penghayat Kepercayaan, Engkus Ruswana, menyayangkan perlakuan diskriminasi, intoleransi, dan penindasan terhadap komunitas penghayat kepercayaan yang selain dilakukan oleh masyarakat umum juga turut dilakukan oleh Pemerintah.
“Intoleransi juga dilakukan Pemerintah karena salah membaca tentang masyarakat penghayat, yakni ketidakpahaman tentang apa, siapa, dan bagaimana tentang kepercayaan terhadap Tuhan YME, sehingga hanya didasarkan atas stigma-stigma negatif yang memang sengaja disosialisasikan oleh pihak-pihak tertentu,” kata Engkus, dalam Bincang Perdamaian di Balai Kartini Jakarta, hari Kamis (5/1), mewartakan satuharapan.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar