Peringatan Asyura Semarang Berjalan Lancar

Selasa (11/10), di depan kantor Gubernur Jawa Tengah Semarang, masa ormas Islam intoleran kembali berulah dengan berdemo dan memaksa jamaah Ahlulbait Semarang untuk tidak mengadakan peringatan Asyura meski sebenarnya acara peringatan itu sudah mendapat izin resmi dari pihak kepolisian, memberitahu laman ahlulbaitindonesia.or.id. Seperti biasa massa intoleran ini berorasi dengan statemen-statemen keras berisi hasutan dan ujaran kebencian meski apa yang mereka katakan tentang Syiah tidak sesuai fakta yang sebenarnya. Salah satunya ketika mereka mengatakan bahwa Syiah membahayakan NKRI. Dalam hal ini Ustaz Miqdad Turkan, salah seorang tokoh Syiah di Semarang, menegaskan bahwa jamaah Ahlulbait adalah jamaah yang memiliki komitmen kebangsaan. “Kami selalu terbuka. Silakan yang mau ikut (dalam acara peringatan Asyura). Buktikan apakah kami ini menyimpang atau tidak,” tegas Ustaz Miqdad di sela-sela acara di Masjid Nuruts Tsaqalain. Sementara itu, Kapolrestabes Semarang, Kombes Abiyoso Seno Aji memberikan jaminan keamanan sepenuhnya kepada jamaah Ahlulbait Semarang untuk mengadakan peringatan Asyura karena kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang dilindungi Undang-Undang. “Kegiatan ini dilindungi Undang-Undang, kalau dilarang malah jadi intoleransi. Kami bertanggungjawab mengamankan Syiah, juga masyarakat di sini. Kegiatan sudah ada izin,” terang Kombes Abi menjelang acara usai. Untuk pengamanan peringatan Asyura kali ini pihak kepolisian menurunkan 780 personil dengan fokus pengamanan menjaga kegiatan Syiah dari kelompok intoleran yang menolak pelaksanaan acara tersebut. Hal itu dilakukan setelah melihat adanya potensi gesekan yang tinggi.
 Suasana memang terlihat memanas ketika sekitar pukul 13.00 WIB massa intoleran yang berdemo di depan kantor Provinsi Jawa Tengah mendengar acara peringatan Asyurasudah mulai dilaksanakan di Masjid Nuruts Tsaqalain. Beberapa orang kembali tampil di depan massa dan mengajak mereka untuk membubarkan secara paksa peringatan Asyura tanpa mengindahkan hasil pertemuan para pimpinannya yang sedang berdialog dengan pihak pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Sebelumnya mereka memang telah berhasil menggagalkan pemakaian tempat peringatan Asyura di Gedung Pusat Kesenian Jawa Tengah Komplek PRPP Semarang dengan cara menekan pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Semarang. Namun hal itu tidak membuat jamaah Ahlulbait Semarang patah semangat untuk tetap memperingati Asyura yang juga merupakan haul Imam Husein bin Ali bin Abi Thalib, yakni sebuah acara untuk mengingat perjuangan cucu Rasul itu dalam menegakkan kebenaran. Akhirnya, sesuai hasil dialog dengan pemerintah Provinsi Jawa Tengah, tempat acara dialihkan di Masjid Yayasan Nuruts Tsaqalain, Petek, Kota Semarang. erkat peran signifikan kepolisian di bawah komando Kombes Abiyoso Seno Aji, akhirnya acara tersebut tetap berjalan aman dan lancar. Meskipun massa intoleran sudah merangsek cukup dekat ke lokasi acara, namun mereka tak bisa maju lebih dekat untuk mengacaukan acara karena dihadang pengamanan ketat dan berlapis aparat kepolisian. Usai acara, panitia peringatan Asyura berkenan membagi-bagikan nasi kotak kepada massa intoleran yang kemudian mereka terima dan mereka santap dengan senang. Ketegangan pun berakhir dengan damai. Damailah Indonesiaku. 

Penganut Syi'ah melukai tubuh (foto: bersamaislam.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar