Hari Yoga Sedunia Indonesia 2016

Pada 11 Desember 2014, Majelis Umum PBB mendeklarasikan, bahwa tanggal 21 Juni tahunan sebagai Hari Yoga Sedunia. Deklarasi ini diprakarsai oleh Perdana Menteri India Narendra Modi pada waktu Beliau mengemukakannya kepada Majelis Umum PBB pada tanggal 27 September 2014. Beliau pula menyatakan: “hari tersebut merupakan hari terpanjang sepanjang tahun di Belahan Bumi Utara dan juga mengandung makna khusus di banyak bagian dunia lainnya”.
 Yoga merupakan ajaran dan jalang rohaniawi India purba. Saat ini, Yoga menjadi populer sebagai latihan jasmani serta napas di seluruh dunia pula. Tetapi tanggal 21 Juni 2016 akan berada di tengah pekan, sebab itu HYS akan digelar pada tanggal 18 besok di Jakarta, tanggal 19 di Bali dan Surabaya, tanggal 26 di Medan dan Yogyakarta.

Yogyakarta, Bandung dan Denpasar Jadi Kota Paling Islami

Hasil penelitian Maaruf Institute menunjukkan, ada tiga kota yang dinilai paling memenuhi kriteria sebagai kota islami. Ketiga kota ini yaitu Yogyakarta, Bandung, dan Denpasar, memberitahui laman kompas.com. Ketiga kota ini memiliki nilai Indeks Kota Islami (IKI) yang sama, yakni 80,64 dari skala penilaian 100. "Temuan kami cukup menarik. Tiga kota ini tertinggi skornya, tidak berarti yang ini islami dan yang lain tidak islami," ujar Direktur Riset Maarif Insititute Ahmad Imam Mujadid Rais saat pemaparan hasil IKI di Hotel Alia, Jakarta, Selasa (17/5/2016). Untuk kota yang menerapkan perda syariah, Mataram memiliki nilai indeks tertinggi, yaitu 70,71. Sementara tiga kota yang memiliki skor IKI terendah adalah Kupang, Padang, dan Makassar. Masing-masing secara berurutan nilainya 59,39; 58,37; dan 51,28.
 Wawancara menggunakan kuesioner yang disusun secara terstruktur dan dilakukan dalam rentang waktu 8 Januari-31 Maret 2016. Maarif Institute menyusun definisi kerja kota islami yaitu kota yang aman, sejahtera, dan bahagia. Masing-masing variabel ini dibagi beberapa indikator. Variabel aman memiliki indikator kebebasan beragama dan keyakinan, perlindungan hukum, kepemimpinan, pemenuhan hak politik perempuan, serta hak anak dan difabel. Sementara indikator variabel sejahtera adalah tingkat pendidikan, pekerjaan, pendapatan, dan kesehatan. Terakhir, indikator variabel bahagia yakni berbagi dan kesetiakawanan serta harmoni dengan alam.