Dharma Santhi Nyepi Provinsi Sumatera Selatan

Wakil Gubernur (wagub) Provinsi Sumatera Selatan (sumsel) H. Ishak Mekki, bersama jajarannya menghadiri perayaan Dharma Santhi Nyepi Caka 1938 tingkat Provinsi Sumatera Selatan tahun 2016, yang dilaksanakan di Madya Mandala Pura Agung Sriwijaya Palembang. Rabu, (23/3), memberitahu laman bimashindu.kemenag.go.id. Perayaan Dharma Santi kali ini juga dihadiri Pengurus Harian PHDI Pusat Ketut Arnaya, Kakanwil Kemenag Provinsi Sumsel H. Hambali Ketua PHDI Kabupaten/Kota se Prov. Sumsel dan Umat Hindu Se-Sumatera Selatan. Hadir sebagai Pedharmawacana Ida Pandita Mpu Jaya Acarya Nanda. Sebelum acara perayaan Dharma Santhi Nyepi, paginya dilaksanakan persembah yangan dalam rangka Piodalan Pura Agung Sriwijaya Palembang. Sehingga pemedak/umat Hindu dari Daerah memenuhi areal Pura Agung Sriwijaya.
 Wagub Sumsel Ishak mekki dalam sambutannya mengatakan, Selamat atas hari raya nyepi tahun baru caka 1938. di tahun yang baru ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi umat hindu khususnya. “Saya harapkan agar umat Hindu dapat terus meningkatkan ibadahnya sehingga bisa memberi dampak bagi Pemprov Sumsel untuk kedepannya. Saya juga berharap Umat Hindu dan Umat agama lainnya untuk tetap selalu menjaga kerukunan antar umat beragama sehingga di Provinsi Sumsel tidak terjadi kerusuhan antar umat beragama”, ujarnya. Sementara itu, Pengurus Harian Parishada Hindu Dharma Indonesia Pusat, Ketut Arnaya mengatakan, pada hari peringatan yang besar ini “Saya atas nama Umat mengucapkan terimah kasih kepada Pemprov Sumsel yang telah banyak mendukung kegiatan ini dan juga telah memberikan hibah tanah seluas 3 Ha kepada umat hindu di Provinsi Sumatera Selatan yang nantinya akan dibangun Pura”, tuturnya.

Warga Tionghoa di Rohil padati kuburan

Warga keturunan Tionghoa yang berasal dari luar daerah maupun luar negeri mendatangi sejumlah perkuburan di Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau guna melaksanakan ritual Cheng Beng atau ziarah ke makam leluhur. "Ritual Cheng Beng ini dilaksanakan mulai 10 hari sebelum 5 April dan sampai dengan 10 hari sesudahnya yang dilakukan secara kekeluargaan," kata salah seorang peziarah Akiong (45) di Bagansiapiapi kepada laman Antaranews.com. Tradisi Cheng Beng menurutnya sudah merupakan kegiatan setiap tahun dan ia bersama keluarganya selalu berkumpul di kuburan untuk berdoa serta memberikan sesaji makanan, membakar hio dan lainnya. "Makanan dan buah-buahan yang disajikan ini merupakan kesukaan oleh leluhur dan sembari berdoa kepada arwah untuk kebaikan di surga," ujar Akiong yang akrab disapa Darman itu. Dalam budaya warga Tionghoa, ada tiga kali sembahyang yang ditujukan bagi keluarga yang telah meninggal, yakni sembahyang bulan tiga atau Cheng Beng, sembahyang di saat ritual Bakar Tongkang dan sembahyang Sayur pada bulan Oktober. Sementara itu, penjaga kuburan Amat (60) mengaku sampai saat ini warga keturunan Tionghoa yang ziarah kubur terus berdatangan dari pagi, siang hingga sore hari. "Sejak tiga hari ini jumlah peziarah yang datang ke sini terus meningkat dan banyak yang memanen rezeki," katanya. Ia mengakui, saat Cheng Beng memang merupakan momen para penjaga maupun pengurus kuburan dan berharap panen rezeki, karena pada saat itu peziarah datang sangat banyak. "Kalau Cheng Beng datang banyak orang sekitar kuburan yang semula tidak pernah kelihatan, saat ini pada berdatangan dengan harapan dapat rezeki," kata penjaga makam itu.

MUI: kinerja BPJS Kesehatan mengandung unsur haram

Mengikuti laman Republika.co.id beberapa waktu lalu publik dikagetkan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menyatakan bahwa kinerja Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mengandung unsur haram. Kala itu, fatwa tersebut menjadi perbincangan hangat. Usai mengeluarkan fatwa, MUI pun di-bully habis-habisan oleh berbagai pihak. Mereka seakan ьengatakan bahwa MUI menghadirkan polemik di tengah euforia hadirnya BPJS. Namun seiring berjalannya waktu,  muncul masalah baru berkaitan dengan BPJS. "BPJS banyak bermasalah, mulai dari ketidakjelasan layanan, uang premi dikemanakan, gaji dirut yang melambung, premi BPJS naik, dan sebagainya. Banyak yang menuntut agar BPJS dibubarkan saja," kata pembicara kajian Islam tadabbur Alquran Parwis L Palembani, baru-baru ini. Menurut dia, jika dicermati dari awal mengapa MUI berfatwa haram tentang kinerja BPJS, maka masyarakat akan paham. Fatwa tersebut, kata Parwis, justru demi menjamin dan melindungi uang rakyat dan meminta kejelasan uang rakyat mau diapakan. Islam membolehkan apa saja dalam urusan muamalah atau interaksi sosial, yang dilarang cuma empat hal saja, yakni zalim, riba, gharar (spekulasi atau ketidakjelasan), serta judi atau peruntungan. Ketika itu MUI mengeluarkan fatwa haram karena dilihat dalam kinerja BPJS mengandung unsur zalim. "Karena uang rakyat tidak jelas alirannya kemana, unsur riba, dan sebagainya, yang sekarang mulai disadari dan dirasakan masyarakat. Karenanya MUI berfatwa demi melindungi uang umat, bukan memperkeruh suasana, dan tidak setuju BPJS hadir," jelas Parwis. Menurut dia, para ulama, apalagi sekelas MUI tidak akan berfatwa untuk merugikan umat, tapi sebaliknya demi melindungi kepentingan dan mashlahat umat. "Marilah hidup ini kita kembalikan segalanya pada Allah SWT dekatkan diri kepada knowledge Islam, dekati ulama rabbani yang ikhlas dalam beragama, semoga Allah menjadikan kita orang yang memungut dan mewarisi warisan Rasul SAW," ujarnya.

MUI Anggap Kematian Siyono di Tangan Densus 88 Janggal

Wakil Ketua Komisi Hukum dan HAM MUI Pusat, Brigjen (Pol) Anton Tabah menganggap, meninggalnya terduga teroris asal Klaten, Jawa Tengah, Siyono (39) yang tengah menjalani pemeriksaan oleh Densus 88 penuh kejanggalan, memberitahu republika.co.id. Maka dari itu, perlu kajian serius untuk mengungkap alasan meninggalnya Siyono tersebut. "Apalagi tewasnya sangat aneh, kelahi dengan polisi di mobil yang membawanya atau menangkapnya. Walau dengan berbagai alasan, ini sangat aneh dan perlu kajian serius," kata Anton, di Jakarta (15/3). Pria yang juga mantan penyidik tersebut mempertanyakan apakah Siyono saat dibawa dalam mobil tersebut diborgol atau tidak. Jika Siyono diborgol, maka tidak mungkin akan menyerang polisi. Sementara jika saat berada dalam mobil tersebut Siyono tidak diborgol, maka kesalahan ada pada Densus 88. "Ingat, tersangka terkenal sejagat, Michael Jackson saja, diborgol. Padahal kasusnya pelecehan seksual," ucap Anton. Anton melanjutkan, tersangka haruslah dilindungi juga keselamatannya yang salah satunya dengan cara diborgol. Maka dari itu, Anton menghimbau agar semua pihak, termasuk LPSK agar mau menjelaskan pentingnya memborgol tersangka, karena itu bukan semena-mena, melainkan juga untuk keselamatan tersangka dan petugas. Anton kawatir, peristiwa seperti yang terjadi pada Siyono ini dapat menimbulkan kelompok baru yang lebih radikal. "Itu sebagai balas dendam terhadap anggota-anggota polri di lapangan yang bisa saja tidak berdosa," kata Anton.

Warga Tual rela berperahu untuk ikut membangun masjid dan gereja

Mereka datang dari berbagai kampung. Tua-muda, lelaki-perempuan, dewasa maupun anak-anak. Islam, Protestan, maupun Katolik. Semuanya meriung di satu titik: lokasi pembangunan Masjid Agung Tual. ”Itu contoh kearifan lokal di sini yang kami sebut maren,” kata Mashury Kabalmay, tokoh pemuda Tual. Itu, memberitaahu laman ucanews.com, maren berarti gotong royong. ”Tapi, dalam penerapannya, bisa sangat luas,” tuturnya. Maren menghapus sekat-sekat agama di Kota Tual Maluku dalam hal kemasyarakatan. Sebab, tradisi itu sudah melekat di antara warga jauh sebelum agama-agama samawi masuk mulai abad ke-16. Begitulah, di tengah Indonesia yang belakangan kian terancam gejolak sektarian, kepulauan nun di tenggara Maluku itu seolah menjadi cermin kebinekaan yang patut diteladani. Masjid berukuran 40×45 meter itu dirancang memiliki tiga lantai. Biaya pembangunannya mencapai Rp 26 miliar, yang sebagian besar ditanggung Pemerintah Kota Tual. Beberapa kilometer saja dari masjid tersebut, sedang dibangun pula Gereja Katolik St Fransiskus Xaverius. Seperti halnya dengan masjid agung, gereja berukuran 42×32 meter itu juga dibangun dengan melibatkan masyarakat Kota Tual secara umum. Pengawas pembangunan gereja Ongen Ngutra menjelaskan, masyarakat dilibatkan saat pekerjaan pengecoran. Begitu juga dengan masjid agung Menurut Ongen, mengumpulkan masyarakat yang akan membantu membangun gereja cukup mudah. ”Kami menemui tetua adat dan memberitahukan bahwa ada pembangunan gereja. Pengecoran tanggal sekian,” lanjut pengawas pembangunan gereja Ongen Ngutra. Tradisi yang sama Contohnya, di Desa Ngadi. Di desa itu, terdapat masjid dan gereja yang hanya terpaut sepelemparan batu. Lokasinya di perbatasan antara kampung Muslim dan kampung Kristen. Caranya, para pemuka agama bertemu secara intensif untuk membahas rekonsiliasi. Di tataran bawah, tumbuh kesadaran bahwa mereka semua bersaudara. Khususnya bersaudara secara harfiah, yakni terikat pertalian darah. ”Masak mau bunuh paman sendiri?” tambah Yusuf Rengur, sesepuh di Desa Ngadi.

Mgr Andreas Sol, misionaris sejati Keuskupan Amboina, pada pagi meninggal dunia

Setelah bertahan dalam sakit, akhirnya Mgr Andreas Petrus Cornelius Sol MSC meninggal dunia, di pagi hari 26 Maret 2016, sekitar pukul 7.20 waktu Ambon, memberitahu laman penakatolik.com. Berita meninggalnya Mgr Sol, yang diangkat menjadi Uskup Koajutor Keuskupan Amboina 10 Desember 1963, ditahbiskan Uskup 25 Februari 1964, dan memangku jabatan Uskup Amboina sejak 15 Januari 1965 hingga pensiun tahun 1994 itu menghiasi berbagai media sosial pagi hari ini. “Mgr Sol dipanggil Tuhan hari Sabtu Suci, hari Yesus berada di dalam makam. Yesus turun ke tempat penantian, sebelum bangkit pada hari ketiga. Allah Bapa yang berbelas kasih menentukan hari Sabtu Suci tahun 2016 sebagai saat dipanggil kembali hamba-Nya yang rendah hati Mgr Sol dalam usia lebih dari 100 tahun. Peristiwa ini untuk saya pribadi memberikan sukacita iman sepertinya Tuhan mau berbicara sesuatu untuk memberikan pesan bahwa Mgr Sol meninggal setelah Yesus wafat kemarin,” tulis Pastor Albertus Sujoko MSC dari Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng dalam sebuah milis.
 Mgr Sol secara resmi menjadi anggota Kongregasi MSC (Misionaris Hati Kudus Yesus. - Nota kami) ketika mengikrarkan kaul-kaul kebiaraannya 21 September 1935 atau 80 tahun lalu. “Suatu usia sangat panjang sebagai biarawan! Dalam ukuran manusiawi, mencapai usia 80 tahun saja hanya dialami sedikit orang, apalagi mencapai usia berkaul kebiaraan selama 80 tahun! Juga, suatu hal langka ialah mencapai usia tahbisan imam ke-75, dan tahbisan Uskup ke-51,” tulis Pastor Mangkey. Mgr Andreas Sol lahir di Amsterdam-Sloten, Belanda, 19 Oktober 1915, dari pasangan Cornelius Johannes Sol dan Maria Anna Elisabeth Ruhe. Tanggal 20 Oktober 1915, ia dibaptis di Gereja Paroki Nicolaas en Barbara, Amsterdam. Ia masuk seminari menengah MSC di Driehuis sejak 1931 hingga 1934 dan novisiat MSC di Berg en Dal, 20 September 1934, dan mengikrarkan kaul (profesi) membiara pertama, 21 September 1935, dan kaul kekal, 21 September 1938. Mgr Sol menjalani kuliah filsafat di Arnhem dan teologi di Seminari Tinggi MSC di Stein dan ditahbiskan imam 10 Agustus 1940. Kemudian beliau berpraktek pastoral di Arnhem sejak 1941 hingga 1942. Tahun 1942 hingga 1946, beliau menjadi guru di Seminari Senengah Driehuis. Sebagai imam muda, Andreas Sol memilih berkarya di Brasil, sehingga ia giat mempelajari bahasa Portugis, tetapi beliau batal diberangkatkan ke sana karena pecah Perang Dunia II. Setelah perang mereda dia ditawari bertugas di Indonesia, penugasan yang diterimanya dengan penuh ketaatan. Beliau tiba di Maluku 5 Oktober 1946. Mgr Jacobus Grent MSC, yang saat itu Vikaris Apostolik Amboina, mengangkat imam muda Andreas Sol MSC menjadi Pastor Paroki Hollat-Haar, Kei Besar, yang dijalani hingga  1949. Tahun 1950 hingga 1959 beliau dipercaya sebagai Pemimpin (Superior) Daerah MSC Maluku dan sekaligus sebagai pengurus persekolahan Katolik di Langgur. Tahun 1960 hingga 1963 beliau menjabat Administrator Provinsial MSC Indonesia yang berkedudukan di Jakarta. Tanggal 10 Desember 1963 Vatikan mengangkat Pastor Andreas Sol menjadi Uskup Koadjutor keuskupan Amboina dan ditahbiskan Uskup 25 Februari 1964. Tanggal 15 Januari 1965 beliau menggantikan Mgr Jacobus Grent MSC sebagai Uskup Amboina hingga masa pensiun tahun 1994 saat Mgr Petrus Canisius Mandagi MSC menggantikannya. Meski pensiun, Mgr Sol menjalani masa senja dengan tetap aktif berkarya dengan membangun dan mengatur Perpustakaan Rumphius di Ambon hingga menerima penghargaan dari Perpustakaan Nasional. Selain itu Mgr Sol membantu beasiswa anak-anak sekolah.
Uskup Sol merayakan HUT ke-50, baik HUT kelahiran, HUT sebagai biarawan MSC, HUT sebagai Imam, bahkan HUT tahbisan Episkopat, semuanya di tanah Maluku tanggal 25 Februari 2014. “Angka ini hendak mengatakan kepada kita bahwa Bapa Uskup Sol adalah misionaris sejati yang mau mengabdikan seluruh hidupnya untuk umat Keuskupan Amboina,” kata Wakil Propinsial MSC Indonesia Pastor Albertus Jamlean MSC di Biara Hati Kudus Batu Gantung, Ambon, hari itu. Tanggal 19 Oktober 2015 di Ambon, Mgr Sol masih merayakan HUT ke-100 dengan ingatan yang masih baik, tulis Pastor Mangkey.

Umat Buddha kirab laut di Madura

Mengikut laman antaranews.com, umat Buddha di seluruh Indonesia dijadwalkan mengikuti kirab laut di Vihara Avalokitesvara di Dusun Candi, Desa Polagan, Pamekasan, Jawa Timur, sekitar 17 kilometer ke arah kota Pamekasan (vihara Avalokitesvara atau klenteng Kwan Im Kiong adalah salah satu terkenal tempat ibadat aliran Tridharma. - Nota kami). Kirab laut berlangsung selama tiga hari, yakni mulai tanggal 25 hingga 27 Maret 2016.
 "Kirab laut ini sebagai bentuk rasa syukur kepada Sang Yang Maha Kuasa atas berkah yang dilimpahkan pada umat manusia dari hasil kekayaan laut," kata Ketua Yayasan Vihara Avalokitesvara Kosala Mahinda kepada Antara di Pamekasan, Rabu. Tidak hanya umat Buddha, kirab laut yang merupakan rangkaian dari Hari Ulang Tahun Kelenteng terunik di Indonesia itu, juga melibatkan kelompok etnik Tionghoa dan masyarakat setempat. "Kami juga akan memanjatkan doa untuk keselamatan bangsa ini, agar terbebas dari bahaya," kata Kosala. Vihara Avalokitesvara merupakan kelenteng terunik di Indonesia. Sebab di vihara ini terdapat dua tempat ibadah umat beragama lain, yakni tempat ibadah umat Islam (mushalla) dan tempat ibadah umat Hindu (Pura). Kelenteng yang terletak di Dusun Candi, Desa Polagan, Kecamatan Galis, sekitar 17 kilometer ke arah timur Kota Pamekasan ini, juga masuk dalam catatan museum Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) sebagai kelenteng terunik dan simbol perdamaian umat berbeda keyakinan. Hampir semua jenis kegiatan di kelenteng ini dibantu oleh umat beda agama, terutama umat Islam dan lokasi kelenteng juga berada di tengah-tengah penduduk beragama Islam. Saat ini, persiapan menjelang pelaksanaan kirab laut mulai terlihat. Beberapa umat Buddha dari luar daerah mulai berdatangan ke kelenteng yang dibangun di atas lahan sekitar 2 hektare lebih itu.
Dewi Kwan Im

Harlah ke-70 Muslimat NU

Disokogurui oleh laman muslimat-nu.or.id, Muslimat Nahdlatul 'Ulama (organisasi wanita NU otonom. - Nota kami) menggelar Harlah ke-70 di Kota Malang. Berbagai acara disiapkan oleh Muslimat NU dalam rangka Harlah ke 70 ini, selain pemecahan rekor MURI , banyak rangkaian acara Harlah Muslimat NU yang sedang dilaksanakan pada 22 - 26 Maret tersebut. Ada 22 Maret, Muslimat  melakukan  penyerahan perangkat samroh atau rebana ke Lapas Wanita. Mereka juga mengganti jilbab hijau menjadi jilbab warna putih. Sedangkan pada 23 maret Muslimat juga melaksanakan pengobatan dan pemerikaaan gratis di Kantor Cabang Kota Batu, sekaligus menyerahkan santunan kepada Lansia dan Dhuafa sebanyak 250 orang. Pada 24 Maret, dilangsungkan juga kegiatan mewarna logo Muslimat NU bersama ibu Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, diikuti oleh 5000 peserta didik. Penyerahan alat bantu bagi difabel se-Malang Raya dan dilanjut penyerahan santunan bagi anak yatimpiatu. Untuk agenda ada tanggal 25 Maret, akan digelar doa bersama diikuti 2000 anak yatim d Stadion Gajayana dan Khotmil Quran. Akhir dari rangkaian acara akan berlangsung ada tanggal 26, pemecahan rekor MURI penabuh rebana terbanyak dan pergantian jilbab dari warna hijau ke putih. Dimana acara tersebut juga akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.

Menteri Agama resmikan Sekolah Tinggi Hindu di Singaraja, Bali

Menteri Agama RI, H.Lukman Hakim Saifuddin secara resmi meresmikan Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Negeri Mpu Kuturan Singaraja, setelah mengalami sejarah panjang  karena cikal bakalnya dari Sekolah Pendidikan Agama Hindu Negeri di Singaraja yang sudah bubar, kabarnya laman dewatanews.com. Peresmian STAH Negeri Mpu Kuturan sebagai lembaga pendidikan tinggi negeri di bidang agama Hindu khususnya, ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Menteri Lukman Hakim didampingi Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana di Gedung Laksmi Graha Singaraja, Selasa (22/03) siang. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin usai meresmikan STAH Negeri Mpu Kuturan  kepada sejumlah awak media mengharapkan,  lembaga pendidikan tinggi bidang agama Hindu ini mampu memberikan manfaat bagi masyarakat, tidak saja masyarakat Bali, tapi Indonesia. ”Kami meyakini betul, ketika agama itu didalami dengan baik, dipelajari, diyakini dan diamalkan berdasarkan ilmu, maka nilai manfaat tidak saja dirasakan bagi yang mendalami menimba ilmu itu saja, tapi masyarakat luas,” kata H.Lukman Hakim Saifuddin. Sementara itu Gubernur Bali Made Mangku Pastika melalui sambutan tertulisnya mengatakan, STAH Negeri Mpu Kuturan hendaknyya mampu meningkatkan kwalitas SDM yang berkualifikasi dan berkompetensi tinggi sesuai dengan kebutuhan pembangunan daerah dan nasional. ”Keberadaan STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja ini, nantinya melahirkan insan yang berbudi luhur, jujur, disiplin, cerdas, kreatif, memiliki semangat dan pengabdian yang tinggi serta tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan,” kata Gubernur berharap. Dalam perjalanan tugas meresmikan STAH Negeri Mpu Kuturan di Singaraja ini, Menteri Lukman Hakim Saifuddin didampingi Dirjen Bimas Hindu Prof. Ketut Winaya, dan hadir pula anggota DPD RI, Gede Pasek Suardika dan Gusti Ngurah Arya Vedakarna, Wakil Ketua DPRD Bali Nyoman Sugawa Korry. Sementara Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana dalam sambutannya selaku tuan rumah menyatakan, peresmian STAH Negeri Mpu Kuturan ini merupakan kado HUT ke-412 Kota Singaraja.
 Perlu diketahui, Mpu Kuturan yang menjadi nama STAH Negeri di Singaraja merupakan salah satu dari Panca Pandita yangtiba di Bali pada hari Rabu Kliwon wuku Pahang, maduraksa (tanggal ping 6), candra sengkala agni suku babahan atau tahun caka 923 (1001M) yang berkaitan dengan Siwa Budda yang ada di Bali, selanjutnya berparhyangan di Pura Silayukti. Padangbai, Karangasem.
 Nota kami: Di Indonesia telah ada empat perguruan tinggi Hindu, y.i. Universitas Hindu Indonesia (UNHI) di Denpasar, Bali (dahulu bernama Institut Hindu Dharma), Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar di Denpasar dan Bangli, Bali, Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram (STAHN Gde Pudja Mataram) di Mataram, Lombok, dan Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Tampung Penyang (STAHN-TP) di Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

Wali Kota Jayapura hibahkan lahan untuk umat Hindu

Wali Kota Jayapura, Papua, Benhur Tommy Mano berjanji menghibahkan sebidang lahan kepada umat Hindu ketika menghadiri upacara Tawur Kesanga di Taman Imbi, Distrik Jayapura Utara, pada 8 Maret, memberitahu laman antaranews.com.
 "Saya akan berikan lahan untuk umat Hindu yang ada di kota ini, agar upacara Ngaben bisa dilakukan disini," kata Benhur Tommy Mano dalam sambutannya di hadapan ratusan umat Hindu Kota Jayapura. Menurut dia, dengan adanya lahan untuk kegiatan kremasi bagi umat Hindu di Kota Jayapura, tidak perlu lagi melakukannya di kampung halaman. "Harapannya umat Hindu tidak lagi menggelar kegiatan atau upacara sakral di luar Papua, tetapi bisa disini," katanya disambut tepuk tangan oleh ratusan umat Hindu yang hadir. Benhur Tommy Mano yang akrab disapa BTM, juga mengapresiasi keterlibatan warga Kota Jayapura, khususnya umat Hindu yang ikut serta memberikan sumbangan pembangunan dan menjaga kerukunan umat beragama sehingga tetap terjaga dan terjalin dengan baik. "Saya ucapkan selamat dan terima kasih kepada umat Hindu Kota Jayapura, karena yang saya tahu, selama ini umat Hindu tidak ada yang berperilaku atau berulah macam-macam atau yang aneh-aneh," katanya. Usai memberikan sambutan, BTM memberikan bantuan senilai Rp20 juta kepada panitia pelaksana upacara Tawur Kesanga dan mohon pamit untuk menghadiri kegiatan selanjutnya dengan panitia masuknya Injil di Pulau Mettu Debi, Kampung Tobati-Enggros. "Ini sumbangan pribadi saya dan keluarga bagi pelaksanaan upacara hari ini," katanya yang langsung disambut oleh Mangku Gde IGM Sunarta, Pinandita Pura Agung Surya Bhuvana.

TNI-Polri Kepung Kelompok Mujahidin Indonesia Timur di Poso

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan personel TNI-Polri telah mengepung kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso di Poso, Sulawesi Tengah (yang berafiliasi dengan ISIS. - Nota kami). Dia yakin dalam waktu dekat, kelompok itu bisa dilumpuhkan. "Sekarang TNI-Polri sudah berhasil menggiring kelompok Santoso kepada satu titik di mana mereka relatif terkepung. Kita akan lihat ‎dalam beberapa minggu ke depan akan ada perkembangan signifikan," kata Luhut saat ditemui di Kantor Badan Narkotika Nasional, Jakarta Timur, pada 10 Maret, kabarnya laman cnnindonesia.com. Luhut menyambut baik Operasi Tinombala. Operasi itu baru berjalan efektif selama 43 hari. Menurutnya, kerjasama antara TNI dengan Polri dapat berjalan dengan baik. Luhut mengusulkan, operasi Tinombala diperpanjangan selama enam bulan ke depan. "Kami perpanjang, kami ambil tidak tiap dua bulan karena nanti repot administrasinya, makanya saya usulkan enam bulan kalau lebih cepat ya kami buat lebih cepat," katanya. Presiden telah memerintahkan agar tim gabungan segera menyelesaikan operasi penangkapan tersebut. "Setelah itu masih ada persoalan lain yang harus diselesaikan yaitu menyangkut program deradikalisasi di sana. Karena dulu banyak guru meninggalkan poso. Sekarang harus kita bicarakan untuk mengirim guru yang bisa menjelaskan masalah-masalah kebangsaan," ujarnya.

Rapat Pembahasan Persoalan Penghayat Kepercayaan Asli Dalam Proses Penerimaan PNS Dan TNI/Polri

Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi mengadakan Rapat Tindak Lanjut Sosialisasi Peraturan Perundang – Undangan terkait perikehidupan Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang telah dilakukan pada 7 Desember 2015 lalu, Kamis (18/2/2016), memberitahu laman kebudayaan.kemdikbud.go.id. Peserta Rapat terdiri dari unsur Direktorat Jenderal Pelayanan Masyarakat Kemenkumham; Biro Kepegawaian Kemendikbud; Direktorat Ketahanan Ekonomi Sosial dan Budaya, Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri; Pusat Pengembangan Sistim Rekrutmen ASN Badan Kepegawaian Negara; Deputi II Bidang Koordinasi Kesatuan Bangsa Kemenkopolhukan; Pusat Komunikasi Publik Kemenhan; SSDM Polri; dan Akademisi. Rapat dipimpin oleh Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid. Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi yang menyampaikan paparan mengenai dasar hukum eksistensi penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta upaya – upaya yang telah dilakukan Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam mengadvokasi hak-hak sipil penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa (alias Kepercayaan asli. - Nota kami).
 Lebih khusus rapat membahas persoalan kasus penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang kesulitan dalam mengikuti seleksi masuk PNS, TNI/Polri. Kesulitan tersebut adalah mengenai tidak adanya daftar isian penghayat kepercayaan pada kolom agama dalam aplikasi pendaftaran PNS, TNI/Polri. Seperti kasus yang dialami oleh salah seorang penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang berasal dari Organisasi Bangso Batak (UBB) yang gagal dalam seleksi penerimaan TNI karena berstatus sebagai penghayat kepercayaan.
 Dari hasil diskusi didapat beberapa kesimpulan, yaitu: 1. Dari aspek legitimasi formal, keberdaan penghayat sangat kuat kedudukannya. 2. Forum sepakat tidak lagi mempersoalkan penerimaan PNS, TNI/POLRI dari kalangan penghayat kepercayaan karena proses penerimaan pegawai di lingkungan pegawai negara melalui merit system yang tanpa diskriminasi. Persoalannya hanya berada pada mekanisme teknisnya. 3. Rekrutmen dan pengisian form agama tidak dipersoalkan, yang dipersoalkan adalah kinerja. 4. Forum ini adalah forum yang strategis untuk membahas pengembangan dan pembinaan PNS, TNI, POLRI. 5. Akan ada integrasi kegiatan dalam persoalan pembahasan penghayat kepercayaan.
 Adapun rencana tindak lanjut dari rapat ini adalah: 1. Perlu dilaksanakan sosialisasi secara intensif yang melibatkan unsur TNI, Polri dan masyarakat umum. 2. Perlu adanya rapat tindak lanjut guna membahas acuan dan pedoman di dalam sistem perekrutan PNS, TNI/Polri bagi penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Upacara Kalango, Kalimbu Kuni Sumba

Menag Bertemu Menteri Haji Saudi Bahas MoU Persiapan Haji 2016

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengadakan pertemuan dengan Menteri Urusan Haji Kerajaan Saudi Arabia Bandar Bin Muhammad Hajjar (13/03) guna membahas dan merumuskan MoU persiapan pelaksanaan haji, kabarnya laman kemenag.go.id. Keputusan dari pertemuan ini akan menjadi pedoman bagi Pemerintah Indonesia dalam menyusun Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun ini. Kepada pihak Saudi, Menag Lukman menyampaikan sejumlah usulan peningkatan kualitas layanan haji tahun 1437 H/2016 M berdasarkan evaluasi penyelenggaraan haji tahun lalu. Usulan itu antara lain, peningkatan kualitas tenda di Arafah, penambahan pasokan listrik untuk fasilitas kesehatan, alat pendingin udara, penambahan lampu penerangan, serta mesin cadangan listrik. Menag juga mengusulkan relokasi tujuh maktab dari semula di Mina Jadid dialihkan ke dalam wilayah Mina agar jamaah haji Indonesia dapat terkonsentrasi di satu wilayah. Supaya kapasitas maktab di Mina memadai, Menag menyarankan Pemerintah Saudi Arabia membangun tenda susun. Pada tahun lalu, tujuh dari dari 52 maktab jamaah haji Indonesia ditempatkan di Mina Jadid. “Tempat Mabit di Muzdalifah juga kami harapkan dilengkapi dengan pelindung serta karpet sehingga jamaah haji terlindung dari panas dan hujan,” kata Menag Lukman, Senin (14/03) di Jeddah. Usulan lain, tersedianya layanan darurat kesehatan pada rute perjalanan pulang-pergi ke Jamarat melalui terowongan Mu’aishim. “Layanan ini untuk mengantisipasi adanya jamaah haji yang butuh pertolongan medis dalam perjalanan berangkat dari tenda di Mina menuju Jamarat dan sebaliknya,” terang Menag. Dalam pembahasan MoU ini, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin didampingi Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek. Mereka disertai sejumlah pejabat seperti Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Abdul Djamil, Sekjen Kemenkes Untung Suseno, Konjen RI di Jeddah Dharmakirty Syailendra Putra, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis, Kepala Pusat Kesehatan Haji Muchtaruddin Mansyur, dan Staf Teknis Haji pada KJRI Ahmad Dumyathi Bashori. Adapun pihak Saudi Arabia diwakili Menteri Urusan Haji Bandar bin Muhammad Hajjar beserta deputi dari tiga kementerian lain. Di sela pertemuan, Bandar bin Muhammad Hajjar menyampaikan pujian terhadap jamaah haji Indonesia. “Mereka adalah jamaah terbaik dan taat aturan,” katanya.

Peresmian Vihara Buddhavamsa di Lombok Utara

Acara peresmian Vihara Buddhavamsa Lenek dan Purna Pugar Vihara Bodhi Dharma Karang Lendang Lenek Kabupaten Lombok Utara di Provinsi NTB dihadiri oleh 35 Bhikkhu Sangha Theravada Indonesia, samanera, athasilani, dan umat Buddha di Lombok Utara. Mengikut laman bimasbuddha.kemenag.go.id, penantian 11 tahun sejak peletakan batu pertama Vihara Buddhavamsa tanggal 30 Oktober 2005 lalu, akhirnya bisa diresmikan Minggu (06/03). Rentang waktu yang cukup lama tersebut tentunya bukan tanpa sebab, niat awal pembangunan Vihara ini bukan hanya sebagai tempat melakukan ritual (sembayang, kebaktian, atau puja bhakti) tetapi juga untuk melakukan pendidikan moral, pelestari kultur luhur, kegiatan sosial dan belajar nilai-nilai luhur spiritual yang di ajarkan oleh Sang Buddha, ucap ketua panitia dalam sambutannya. Ketua Umum Sangha Theravada Indonesia Bhikkhu Jotidhammo Mahatera menegaskan kembali dalam sambutannya “agar Vihara Buddhavamsa dan Purna Pugar Vihara Bodhi Dharma dapat menjadi Pulau Pelindung bagi umat Buddha untuk belajar dan mempraktekkan Dhamma sehingga noda nafsu keinginan yang berupa serakah, benci, dan gelap batin terkikis sedikit demi sedikit ”. Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita oleh Sesditjen (Caliadi, SH., MH.) dan Bupati Lombok Utara dalam hal ini diwakili oleh Setda Kabupaten Lombok Utara (H. Suwardi, SH.,M.Si.) didampingi oleh Ketua Umum Sangha Theravada Indonesia (Bhikkhu Jotidhammo Mahatera) dan para bhikkhu sangha.

Umat Hindu Tamil Rayakan Maha Siwa Ratri Jelang Gerhana Matahari

Jelang kemunculan gerhana matahari yang bertepatan dengan jatuhnya perayaan Nyepi tahun 1938 Saka, umat Hindu Tamil di Kota Medan telah merayakan persembahyangan Maha Siwa Ratri. "Maha Siswa Ratri ini merupakan persembahyangan yang kami lakukan setahun sekali. Memang, secara signifikan ini tidak berkaitan langsung dengan gerhana matahari. Namun, karena penanggalannya jatuh persis dekat dengan kemunculan gerhana matahari total, maka kami beribadah dan memanjatkan doa juga," kata tokoh agama Hindu Kota Medan, M Manugren, pada 7 Maret 2016 ke Tribunnews.com. Manugren mengatakan, Maha Siwa itu artinya dewa. Sementara Ratri itu merupakan malam khusus untuk memanjatkan doa kepada dewa-dewa hindu. "Persembahyangan ini kami lakukan mulai pukul 18.00 WIB sore hingga 06.00 WIB (tanggal 7-8 Maret. - Nota kami). Jadi, berdasarkan penanggalan Hindu Tamil, Maha Siwa Ratri ini jatuh di pertengahan bulan Masi dan Panguni," kata pengurus Parisada Hindu Dharma Indonesia. Manugren menjelaskan, secara spesifik umat Hindu Tamil tidak merayakan nyepi. Perayaan nyepi dilaksanakan oleh umat Hindu Bali. "Maha Siwa Ratri ini lebih terkhusus untuk memanjatkan doa agar umat di seluruh dunia terhindar dari marabahaya, mendapatkan kesejahteraan, kesehatan, rezeki dan mendoakan alam semesta ini agar tetap bisa dinikmati seluruh umat manusia," katanya.

Aksi Muslim unjuk rasa menolak pembangunan Gereja Santa Clara di Bekasi

Pada 7 Maret, sekitar 1.000 massa yang tergabung dalam Forum Silahturahmi Umat Islam Bekasi, berunjuk rasa ke lokasi lahan Gereja Santa Clara, Kantor Wali Kota Bekasi dan gedung DPRD Kota Bekasi, kabarnya laman Beritasatu.com. Dalam aksinya, mereka menuntut pencabutan izin yang diberikan pemerintah daerah kepada gereja. Pengerahan 1.000 massa ini diperkirakan, berasal dari luar wilayah Kota Bekasi yakni Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
 Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bekasi, Jawa Barat, menanggapi santai terkait unjuk rasa menuntut pencabutan izin pembangunan Gereja Santa Clara, Bekasi Utara (Gereja Katolik. - Nota kami). FKUB Kota Bekasi menegaskan, pemberian rekomendasi izin yang diusulkan kepada Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, sudah sesuai ketentuan berlaku. "Saya sebagai warga negara menyadari, aksi unjuk rasa yang dilakukan kemarin, sah-sah saja karena diatur dan perundang-undangan," kata Ketua FKUB Kota Bekasi, Abdul Manan, di Bekasi, Selasa (8/3). Dia menandaskan, FKUB Kota Bekasi tidak dapat mencabut rekomendasi yang telah diusulkan kepada Pemerintah Kota Bekasi. "Proses pemberian rekomendasi sudah dilakukan verifikasi ulang dan telah diputuskan dalam rapat pleno oleh 17 anggota FKUB Kota Bekasi," kata purnawirawan Angkatan Darat, berpangkat Kolonel ini. Dari 17 anggota FKUB tersebut, 12 merupakan anggota muslim dan selebihnya nonmuslim. "Pengajuan izin Gereja Santa Clara sudah dilakukan sejak 2014 dan baru diberikan rekomendasi izin pada Agustus 2015. Artinya, ada waktu lama untuk melakukan proses pemberian rekomendasi kepada pemerintah daerah," tuturnya. Sesuai dengan Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 dan Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pendirian Rumah Ibadah, sudah dilakukan jemaat Santa Clara. Diketahui, ada sekitar 172 jemaat Santa Clara di Kelurahan Harapanbaru, Kecamatan Bekasi Utara, sehingga pemenuhan kuota sebanyak 90 jemaat sudah terpenuhi. Lalu, pemenuhan persyaratan persetujuan dari 60 warga sekitar yang muslim juga telah dipenuhi. "Hal ini dibuktikan dengan tanda tangan, bukti foto copy kartu tanda penduduk (KTP), yang telah diketahui RT, RW, kelurahan dan kecamatan setempat," imbuhnya. FKUB juga, kata dia, telah melakukkan verifikasi ulang. "Kita tidak begitu saja memberikan rekomendasi tapi juga melakukan verifikasi ulang untuk benar-benar yakin bahwa tidak ada manipulasi data, pemberian tanda tangan secara ikhlas tanpa paksaan atau pemberian uang (suap)," ungkapnya. Begitu juga dengan Kementerian Agama (Kemag) kantor wilayah Kota Bekasi, telah merekomendasikan pemberian izin terhadap Gereja Santa Clara. "FKUB dan Kemag wilayah Kota Bekasi telah mengeluarkan rekomendasikan kepada Pemerintah Kota Bekasi agar izin Gereja Santa Clara dikeluarkan oleh pemerintah daerah," ucap mantan aktivis ini. Setelah rekomendasi dikeluarkan oleh FKUB dan Kemag Kota Bekasi, kemudian disampaikan ke Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Bekasi. "Oleh Kesbangpol Kota Bekasi, rekomendasi diverifikasi ke warga untuk mengonfirmasi kebenaran persetujuan warga sekitar," katanya. Setelah semua tahapan dilalui, Kesbangpol Kota Bekasi mengusulkan penerbitan izin yang ditandatangani Wali Kota Bekasi. "Jadi, semua tahapan sudah dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku, kalau ada pihak lain yang mengatakan pemberian izin tersebut ada manipulasi dan dianggap bodong, silakan gugat ke PTUN (Pengadilan Tata Usaha Negara)," imbuhnya. Terkait hal ini, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi masih berpegangan dengan keputusan yang telah dikeluarkan yakni memberikan izin kepada Gereja Santa Clara untuk membangun rumah ibadah. "Silakan saja ajukan ke PTUN. Pengadilan yang memutuskan," ujar Rahmat Effendi.
 Pantauan di lokasi, tampak sebidang tanah cukup luas yang direncanakan untuk membangun Gereja Santa Clara. Pintu gerbang besi tampak terkunci dari dalam. Di sekeliling lahan berdiri tembok setinggi dua meter ditambah pagar alumunium setinggi satu meter. Di luar, masih terbentang persawahan dan di sisi Timur terdapat perumahan. Sedangkan sisi barat berdiri gedung sekolah, SMK Panah Jaya Teknik (Panjatek). Berdasarkan informasi yang dihimpun, di dalam lokasi terdapat beberapa bangunan seperti pendopo, dan bangunan rumah tinggal penjaga kebun. Belum ada, aktivitas pembangunan rumah ibadah di lokasi tersebut.

Pertemuan perdana Korda Jatim, Bali, NTB dan NTT Gereja Bethany

Pertemuan perdana Korda Jatim, Bali, NTB, dan NTT berlangsung di ruang Banquet Gereja Bethany Nginden Surabaya pada 19 Januari 2016 lalu, memberitahukan laman bethany.or.id (Gereja Bethany Indonesia (Bethany) adalah salah satu gereja Protestan terbesar di Nusantara beraliran Pentakosta Karismat. - Nota kami). Tidak ada agenda khusus, sebab acara tersebut  merupakan konsolidasi Korda dengan para Gembala Sidang. Pada acara itu diiisi dengan Perkenalan Korda kepada gembala Sidang. Maklumlah, ada perubahan wilayah Korda. Dalam pertemuan yang santai dan ringan itu para gembala sidang dipersilahkan satu persatu secara bergantian maju ke depan untuk memperkenalkan dirinya. Hal itu dilakukan setelah salah seorang Gembala Sidang  mengusulkannya. Dengan demikian diharapkan bisa saling mengenal satu dengan lainnya. Pertemuan itu langsung  dipimpin oleh Pdt. Lukas Lukman, Gembala Sidang Gereja Bethany Puncak Permai yang saat ini menjabat sebagai  Korda Jatim, Bali, NTB, NTT. Sebagai korda baru menjelaskan mengenai perubahan pembagian wilayah korda. Kalau periode sebelumnya Korda Surabaya dan jatim dipisah, maka pada saat ini Korda Surabaya dan jatim di satukan, menjadi kroda Jatim, Bali, NTB, NTT. Pada kesempatan itu Korda juga mensosialisasikan acara Bethany Conference  yang rencanakan berlangsung pada tanggal 14-17 Juni mendatang. Korda menegaskan kepada para Gembala yang  hadir agar ditanggal tersebut mengosongkan jadwal untuk bersama-sama mengikuti Bethany Conference dan Sidang Tahunan Sinode.
Gereja Bethany Nginden (2000), Surabaya (sumber foto: www.tinypic.com)

Organisasi Kerja Sama Islam - menunggu implementasi Deklarasi Jakarta

Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam yang berlangsung di Jakarta selama dua hari menghasilkan sejumlah kesepakatan dan juga seruan serta rencana tindakan untuk mendukung terwujudnya negara Palestina yang berdaulat. Berlandaskan pada laman Antaranews.com, Presiden Joko Widodo menyampaikan sejumlah langkah konkret yang dicapai dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) tentang Palestina dan Al-Quds Al Sharif. "Melalui KTT ini, sejarah akan mencatat bahwa para pemimpin dunia Islam telah mengirimkan pesan kuat kepada seluruh pihak yang terlibat dalam konflik di Palestina," kata Presiden Jokowi dalam pidato penutupan KTT OKI ke-5 di Balai Sidang Jakarta, kemarin 7 Maret. Untuk itu, Presiden Jokowi mengatakan ada urgensi bagi OKI untuk meningkatkan dukungan terhadap Palestina melalui sejumlah langkah konkret, yakni pertama penguatan dukungan politis untuk hidupkan kembali proses perdamaian. Dia menekankan perlunya peninjauan kembali Kuartet dengan kemungkinan penambahan anggotanya. "Indonesia siap untuk berpartisipasi dan mendukung mekanisme ini," tuturnya. Kedua, penguatan tekanan kepada Israel termasuk boikot terhadap produk Israel yang dihasilkan di wilayah pendudukan. Ketiga, peningkatan tekanan pada DK PBB untuk memberikan perlindungan internasional bagi Palestina dan penetapan batas waktu pengakhiran pendudukan Israel. Keempat, penolakan tegas atas pembatasan akses beribadah ke Masjid Al-Aqsa serta tindakan Israel mengubah status-quo dan demografi Al-Quds Al-Sharif. Kelima, pemenuhan kebutuhan kemanusiaan yang mendesak. Selain itu, KTT OKI juga mengadopsi dua dokumen penting, yakni pertama, Resolusi yang menegaskan kembali posisi prinsip dan komitmen OKI terhadap Palestina dan Al-Quds Al-Sharif. "Resolusi ini diharapkan sejalan dengan kehendak rakyat Palestina," katanya. Dokumen kedua adalah Jakarta Declaration sebagai inisiatif Indonesia, yang memuat rencana aksi konkrit para pemimpin OKI untuk penyelesaian isu Palestina dan Al-Quds Al-Sharif.
 KTT-LB OKI dihadiri 605 anggota delegasi dari 55 negara, termasuk 49 negara anggota OKI (berpartisipasi Suriah sementara dibekukan. - Nota kami), dua negara peninjau, lima anggota permanen Dewan Keamanan PBB, dua negara kuartet, dan dua organisasi internasional (PBB dan Uni Eropa).

Menag Resmikan Buddhist Center Samarinda

Bersandarkan pada laman kemenag.go.id, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang diwakili Sekjen Kementerian Agama Nur Syam meresmikan Buddhist Centre (Pusdiklat & Maha Vihara Sejahtera Maitreya Samarinda). Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita oleh Sekjen bersama Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek pada 7 Maret. Peresmian dihadiri Pangdam VI Mulawarman Mayor Jenderal TNI Benny Indra Pujihastono, Kapolda Provinsi Kalimantan Timur, President of World Maitreya International, pimpinan Walubi, Maha Sesepuh Wang Tzu Guang (beraliran Yiguandao (Maitreya) dalam agama Tionghoa, - nota kami), Dirjen Bimas Buddha Dasikin, Kakanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Timur Saifi, pimpinan DPRD, dan pemuka agama Buddha  dari sejumlah negara; Korea, Brasil, Myanmar, Taiwan, Singapura, dan Kamboja. Dalam sambutannya yang dibacakan Sekjen Nur Syam, Menag menyampaikan apresiasi atas berdirinya gedung Buddhist Centre di Provinsi Kalimantan Timur yang memiliki misi yang mulia, yaitu tertanamnya nilai-nilai budhisme dalam membentuk keluhuran budi yang terbebas dari penderitaan dengan melenyapkan kebodohan atau kegelapan batin (moha), keserakahan (lobha), dan kebencian atau kemarahan (dosa). Dikatakan Menag, Buddhist Centre selain merupakan tempat peribadatan umat Buddha, juga memiliki fungsi untuk meningkatkan kualitas keyakinan (Saddha) terhadap ajaran Agama Buddha. Dalam acara yang dihadiri umat Buddha dari sejumlah wilayah di Kalimanan Timur dan kaltara, Menag menghimbau agar umat Buddha, khususnya di Samarinda, Kalimantan Timur, dapat menjadikan Buddhist Centre sebagai: Pertama, tempat untuk kegiatan ritual agama Buddha untuk meningkatkan keyakinan (saddha), moralitas (sila) dan bhakti terhadap ajaran Buddha Dharma dalam berbagai bentuk kegiatan yang relevan, seperti: Puja Bhakti, Dhammadesana dan Meditasi. Buddhist Center yang mempunyai luas bangunan 10.600 meter persegi tersebut dibangun sejak tahun 2008 atau kurang lebih delapan tahun.  Buddhist Center juga akan menjadi pusat pendidikan dan latihan (Pusdiklat) calon para biarawan dan biarawati untuk Indonesia Wilayah Timur, akan menjadi rujukan umat Buddha untuk wilayah Indonesia Timur, menjadi wahana wisata religi dan wisata budaya sekaligus akan menjadi bagian silaturahmi umat Buddha kepada seluruh lapisan masyarakat.

Ketua PP Muhammadiyah: NU dan Muhammadiyah itu Satu

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah H Syafiq A Mughni mengatakan, Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah (dua ormas terbesar di Nusantara. - Nota kami) keduanya dalam proses yang semakin mendekat yang mengarah pada pandangan yang sama dalam banyak hal. Mulai dari aspek fikih, tasawuf, sampai dengan akidah. Jika hal itu terjadi, maka akan ada sinergi yang luar biasa, kabarnya laman NU, nu.or.id. Ia mencontohkan, dalam berfikih, Muhammadiyah melandaskan secara langsung pada Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai rujukan sementara NU menggunakan pendekatan mazhab. Muhammadiyah memang tidak bermadzhab sebagaimana NU. Tapi, bukan berarti Muhammadiyah antimadzhab. Sebaliknya dalam hal bermazhab, NU juga semakin fleksibel seperti penggunaan talfiq atau berpindah mazhab karena kondisi yang tidak memungkinkan seperti ketika haji. Dalam pandangan NU, persentuhan laki-laki dan perempuan bukan muhrim merupakan hal yang diharamkan, tetapi saat berhaji, warga NU melakukan talfiq pada mazhab Hambaliyah yang mengizinkannya. Dalam persoalan akidah, perubahan tradisi juga terjadi. Jika dahulu warga Muhammadiyah tidak berziarah kubur, kini bukan hal yang asing lagi bagi warga Muhammadiyah berziarah. Muhammadiyah kembali ke hadits yang sahih yang mengizinkan ziarah kubur. Ia sangat setuju dengan adanya tulisan di sejumlah makam yang berbunyi "Dilarang meminta-minta kepada orang yang sudah meninggal dunia."
 Syafiq mengungkapkan hal itu dalam seminar nasional Sinergi NU dan Muhammadiyah yang digelar Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia (UII) di Auditorium Kahar Muzakkir, kampus setempat, Yogyakarta, Sabtu (6/2). Hadir pula sebagai pemateri dalam kesempatan itu Mustasyar PBNU KH A Mustofa Bisri (Gus Mus). Dalam masalah tasawuf, katanya, dulu Muhammadiyah jauh dari tasawuf dan tarekat. Karena itu, ada yang mengatakan, Muhammadiyiah antitasawuf dan tarekat. Tetapi dalam proses selanjutnya, meskipun bukan penganut, ada apresiasi yang sangat besar terhadap tasawuf dan tarekat. “Jadi instrumen-instrumen, wahana-wahana tradisional yang ada di masyarakat. Tradisi-tradisi yang baik itu bisa dimanfaatkan dalam rangka untuk dakwah Islamiyah,” katanya.
 Dalam seminar bertema “Membangun Peradaban Rahmatan lil ‘Alamin” tersebut, Gus Mus menyampaikan, sinergi NU dan Muhammadiyah terlihat setidaknya dalam beberapa hal, di antaranya tradisi pendalaman ilmu Islam, kecintaan terhadap ibu pertiwi (hubbul wathan), dan kuatnya ruuhud da’wah (semangat berdakwah). Seminar nasional ini dihadiri civitas akademik UII, beberapa pengurus lembaga NU dan Muhammadiyah di wilayah DI Yogyakarta dan sekitarnya, serta masyarakat secara umum.

Pemangku Sebagai Mitra Kerja Bimas Hindu Kanwil Kemenag NTB

Pemangku yang berada di seluruh NTB merupakan mitra kerja Bidang Bimas Hindu Kanwil Kemenag Prov. NTB dalam pelayanan kepada masyarakat khususnya dalam pembinaan umat yang menyadarkan umat dari berbagi kekeliruan. Pesan ini disampaikan Kepala Bidang Bimas Hindu I Wayan Widra saat memberikan sambutan  sekaligus penyerahan bantuan Sarana Ibadah kepada pemangku, diruang Vidio Convrence Kanwil Kemenag Provinsi NTB, Mataram (29/02), memberitahu laman bimashindu.kemenag.go.id. ‘‘Untuk terus membangun dan meningkatkan konsultasi khususnya dalam membina keharmonisan agar tidak terjadi kesalah pahaman antara masyarakat dan Organisasi Masyarakat yang ada dengan Pemerintah,’‘ pesan Kabid Bimas Hindu. Bidang Bimas Hindu menyerahkan bantuan berupa genta sebanyak 15 buah dan seperangkat wastra (pakaian) sebanyak 2 buah untuk Pemangku. Penyerahan tersebut merupakan wujud perhatian pemerintah dalam memfasilitasi umat beragama di Prov. NTB. Dalam kesempatan itu Kepala Bidang Bimas Hindu mengungkapkan bahwa bantuan yang diberikan ini memang tidaklah banyak. “Namun hendaknya jangan diukur dari nilai finansialnya, tetapi dipandang sebagai wujud perhatian pemerintah khususnya Kementerian Agama dalam menjalankan misinya yaitu Meningkatkan Kualitas Kehidupan Umat Bergama,” jelas I Wayan Widra. Dengan memfasilitasi para pemangku di Prov. NTB dalam melaksanakan swadharma-nya untuk melakukan pengabdian spiritual bagi kesejahteraan umat. “Dengan bantuan sarana ibadah ini yang kami berikan agar dapat dipergunakan semaksimal mungkin untuk meningkatkan kelancaran kegiatan Keagamaan dan mendukung tugas-tugas para pemangku dalam memberikan pelayanan sekaligus meningkatkan sraddha dan bhaktinya kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa.,” tutup Kabid Bimas Hindu.

Persiapan KTT Organisasi Kerja Sama Islam Sudah Selesai

Kementerian luar negeri (kemenlu) melansir bahwa persiapan konferensi tingkat tinggi (KTT) Organisasi Kerjasama Islam (OKI) (pusat administrasi di Jeddah, Arab saudi. - Nota kami) yang  di Jakarta pada Ahad (6/3) hingga Senin (7/3) sudah selesai. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmantha Nasir mengatakan, persiapan untuk seluruh aspek KTT OKI sudah selesai. “Kemarin persiapannya sudah ditinjau presiden Indonesia Joko Widodo. Sudah selesai semuanya, memang ada masukan, jadi tinggal merapikan,” ujar Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu)  Arrmantha Nasir kepada Republika.co.id, Sabtu (5/3). Pihaknya mengklaim, persiapan KTT Luar Biasa sejauh ini lancar. Para tamu undangan yang tiba di KTT ini, kata dia, termasuk kepala negara, menteri luar negeri, utusan seperti duta besar, negara kuartet, dan negara anggota Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dijadwalkan datang mulai sore hari ini. Pihaknya optimistis penyelenggaraan KTT OKI ini akan berjalan lancar. Sementara itu, direktur jenderal (Dirjen) Multilateral Kemenlu Indonesia Hasan Kleib mengatakan, sekitar 50 negara telah mengonfirmasi hadir. Pihak yang mengonfirmasi hadir kali ini bertambah tiga kepala negara. Ia menambahkan, pihak kepolisian memberikan pengamanan untuk hal ini. Namun, pihaknya tidak tahu menahu mengenai personel keamanan terkait hal ini. “Anda bisa bertanya ke aparat keamanan,” ujarnya.

Indonesia akan Miliki Masjid Bawah Laut Pertama di Dunia

Indonesia akan memiliki masjid bawah laut pertama di dunia. Masjid tersebut akan dibangun di Dusun Buboho, Desa Bongo, Kecamatan Batuda, Pantai Gorontalo, memberitahu laman Antaranews.com. Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Hinca Pandjaitan menandatangani kesepakatan pembangunan masjid bawah laut tersebut. "Apabila kita terus memegang teguh kearifan lokal yang diwariskan oleh para pendahulu kita, maka semua paham ekstrem atau kebudayaan asing akan terbendung dengan sendirinya. Teror dan kurangnya tingkat kebudayaan tradisi Indonesia di generasi muda karena kita sedikit demi sedikit sudah mengikis kearifan lokal," kata Hinca Pandjaitan dalam keterangannya di Jakarta (29/2). Hinca menjelaskan, pembangunan masjid bawah laut ini diprakarsai oleh tokoh masyarakat setempat, Yosef Tahir Ma'ruf. Hinca mengakui sangat mengagumi konsep desa wisata Bubohu, khususnya pemrakarsa Desa Bubohu, Yosep Tahir Ma'ruf yang telah berhasil menyulap wilayah yang semula kering dan gersang menjadi hijau rimbun dan berlimpah air. Kini Desa Bongo, Kecamatan Batuda, Pantai, Gorontalo, telah berubah menjadi Desa Wisata Religius Bubohu seluas lebih kurang 400 hektare.

Di Bali, shalat gerhana bertepatan dengan hari suci Nyepi

Mengikut laman antaranews.com, Ketua Umum Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Denpasar, Bali Drs Haji Saefudin, M.Pd.I mengatakan, shalat gerhana matahari total (GMT) digelar di masjid dan mushalla terdekat bertepatan dengan umat Hindu melaksanakan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1938, 9 Maret 2016. "Mereka yang shalat wajib mengenakan busana khas ibadah dan berjalan kaki dari rumah ke masjid terdekat serta tidak menggunakan pengeras suara," kata Drs Haji Saefudin di Denpasar, Jumat. Hal itu merupakan hasil tindak lanjut dari rapat koordinasi antara majelis-majelis agama dengan pemerintah Kota Denpasar pada 25 Februari di Kantor Kementerian Agama di Kota Denpasar tentang perumusan seruan bersama serangkaian Hari Suci Nyepi. Untuk itu pengurus masjid dan mushalla agar mengkomunikasikannya kembali dengan petugas keamanan desa adat (pecalang) setempat, sehingga pecalang dapat mengetahui sebelum hari pelaksanaan shalat gerhana. Dengan demikian pecalang dapat memberikan kesempatan kepada umat Islam yang akan melaksanakan shalat gerhana matahari mulai 07.30 hingga pukul 09.00 waktu setempat. Gerhana matahari total tidak dapat dilihat dari Denpasar, Bali. akan tetapi bisa dilihat dari Palembang, Bangka Belitung, Pelangkaraya, Balikpapan, Palu, Poso, Ternate dan Halmahera. Haji Saefudin menambahkan, meskipun gerhana matahari total tidak bisa dilihat dari Denpasar, untuk menjaga kesehatan mata agar melihat gerhana dengan menggunakan alat pelindung mata.
 Majelis lintas agama dan keagamaan di Provinsi Bali juga mengeluarkan seruan bersama untuk menyukseskan pelaksanaan Hari Suci Nyepi, Tahun Baru Saka 1938. Seruan bersama itu ditandatangani pimpinan majelis, majelis agama dan keagamaan di daerah ini, yang diketahui oleh Gubernur Bali, Kapolda Bali, Korem 163 Wirasatya dan Kepala Kanwil Kementerian Agama. Seruan bersama lintas agama itu merupakan hasil rapat yang melibatkan instansi terkait di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali pada 15 Februari 2016.

Geliat Dakwah Muhammadiyah Hingga Ke Turki

Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Turki yang dibentuk Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada pertengahan Februari lalu siap berkontribusi dalam dakwah Islam yang damai, kata Ketua PCIM Turki Ahmad Nubail. Kabarnya laman Muhammadiyah.or.id, menurut keterangan persnya, Sabtu (27/2), Nubail menjelaskan bahwa PP Muhammadiyah (ormas Islam terbesar kedua di Nusantara. - Nota kami) mengesahkan berdirinya PCIM Turki pada tanggal 12 Februari 2016. PCIM Turki memiliki cakupan kerja yang luas meliputi seluruh wilayah negara Turki. Dia mengatakan pada dasarnya geliat dakwah Muhammadiyah di Turki sudah dimulai sejak beberapa tahun lalu. Saat itu, telah banyak orang yang bersedia berkontribusi menghidupkan dakwah Muhammadiyah di Turki. Dengan didirikannya PCIM Turki, kata dia, kader Muhammadiyah agar dapat menjadi agen yang menyebarkan konsep Islam Berkemajuan di Bumi Utsmani serta menjadi agen penghubung antara Persyarikatan Muhammadiyah dengan berbagai instansi baik pemerintah maupun nonpemerintah di Turki. Dia mengatakan kegiatan dakwah juga didukung lewat kerja sama dengan PCIM negara lain dalam rangka mengadakan kajian daring dan juga pendekatan personal kepada masyarakat Indonesia untuk mengembangkan PCIM Turki. Beberapa kegiatan PCIM Turki, kata dia, seperti diskusi bersama kader dan pimpinan Muhammadiyah. Diskusi bersama kader dan pimpinan tersebut dilakukan baik secara luar jaringan (luring/offline) dan juga daring lewat Radio Muhammadiyah. Sebelum berdiri PCIM Turki, para perintis mengembangkan sayap dakwah Muhammadiyah di Turki pada awal tahun 2014. Kegiatan yang dilakukan adalah dengan melakukan berbagai kegiatan seperti berdakwah melalui media sosial, Facebook dan Twitter. Mahasiswa program Doktoral Filsafat Islam dari Istanbul University ini mengatakan pihaknya terbuka dengan masuknya anggota baru seiring dengan datangnya mahasiswa baru dari tahun ke tahun ke Turki. Dia berharap masyarakat Indonesia di Turki dan warga setempat dapat mengenal Muhammadiyah lebih jauh sekaligus mau bekerja sama dalam mendakwahkan Islam sebagai rahmat untuk alam semesta dengan ciri kedamaian dan moderat. "Turki memiliki karakteristik yang menarik. Secara geografis Turki terletak di antara dua benua yakni Asia dan Eropa sehingga terdapat perpaduan kultur di antara keduanya. Selain itu, republik tersebut juga sedang gencar-gencarnya mengembalikan nilai-nilai Islam dalam sendi-sendi kehidupan masyarakatnya," katanya. Turki, masih kata dia, pernah menjadi sangat sekuler pada puluhan tahun yang lalu. Saat ini juga sudah banyak lembaga nonpemerintah yang menjadi agen dakwah Islam yang bergerak di dalam Turki maupun di luar Turki. Dengan adanya beasiswa dari pemerintah Turki, saat ini Turki juga kedatangan banyak pelajar dari berbagai negara sehingga menjadikan Turki sebagai tempat pertemuan berbagai pelajar dari berbagai negara.

Muhammadiyah Sumbar Terima Kunjungan Jemaah Masjid Muhammadiyah Singapura

11 orang Jemaah Malam Jumat Masjid Muhammadiyah Singapura melakukan kunjungan silaturahim ke Gedung Dakwah Muhammadiyah Sumbar Jalan Sawahan no. 62 Padang (27/2/2016). Abdul Rozak, Ketua rombongan mengatakan ke laman Muhammadiyah.or.id merupakan perwakilan jemaah malam Jumat di Masjid Singapura komplek Persatuan Muhammadiyah Singapura. "Kedatangan kami selain untuk melihat negeri lahirnya Buya Hamka yang mengembangkan Muhammadiyah di Singapura juga berwisata melihat keindahan alam Sumatera Barat," ujarnya. Ketua PWM Sumbar Dr. Drs. Shofwan Karim Elha, MA mengatakan Ini momentum yang sangat membahagiakan bagi keluarga besar Muhammadiyah Sumbar, dimana Muhammadiyah Sumbar bisa bertemu dengan jemaah Masjid Muhammadiyah Singapura. Katanya, secara organisatoris antara Muhammadiyah Sumbar dengan Muhammadiyah Singapura memang tidak ada hubungan namun jika dilihat sejarahnya Sumbar dan Singapura memilki hubungan emosional yang kuat karena yang membesarkan Muhammadiyah di Singapura adalah orang Sumatera Barat. Lanjutnya, Muhammadiyah memiliki tetralogi Muhammadiyah, Muslim dan Minangkabau, yang merupakan satu nafas. Ketiganya tak terpisahkan sebagai tiga pilar kekuatan yang saling menguatkan, di mana seorang Muhammadiyah adalah orang Minangkabau yang beragama Islam, begitu juga Minangkabau karena Muhammadiyah dibesarkan oleh orang Minang. Muhammadiyah juga sebagai sentral Muhammadiyah di Indonesai stelah Yogyakarta. "Lebih dari 80 persen warga Muslim Sumatera Barat adalah warga Muhammadiyah, 800 ribu memilki kartu tanda anggoat dan 2,5 juta belum memilik sudah memiliki kartu tanda anggota," ujarnya. Tambahnya, Muhammadiyah Sumbar sudah memilki amal usaha dari perguruan tinggi hingga pada tingkat taman kanak-kanak. "Terima kasih atas kedatangannya, mudah-mudahan kunjungan ini akan berbalas pantun Muhammadiyah Sumbar akan datang berkunjung ke Masjid Muhammadiyah Singapura," tutupnya.

Kader Katolik Politik mesti perkuat konsolidasi internal

Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) mengajak para kader Katolik untuk lebih berperan aktif dalam kehidupan berpolitik dan meminta mereka membangun konsolidasi agar bisa selalu menampilkan nilai-nilai Kristiani. Berlandaskan pada laman indonesia.ucanews.com, hal itu disampaikan Mgr Uskup Vinsensius Sensi Potokota, Ketua Komisi Kerasulan Awam (Kerawam) KWI dalam sebuah pertemuan yang dihadiri sekitar 200 politisi, akademisi dan dari kalangan organisasi Katolik di Jakarta, 25 Februari. “Betapa pentingnya konsolidasi. Kita mesti bekerja sama untuk mewujudkan kesejahteraan bersama,” kata Mgr Sensi. Ia menyatakan, beberapa tahun belakangan mereka melihat orang-orang Katolik yang terlibat dalam dunia politik sulit untuk bersatu. Dan, kata dia, banyak nilai-nilai kekatolikan yang bertujuan mewudukan kesejahteraan bersama tidak terealisasi. KWI mengakui, di masa lalu, Katolik memiliki sejumlah tokoh yang disegani, dan kemudian menjadi pahlawan nasional karena mereka mampu menghayati spirit kekatolikan. Beberapa di antaranya adalah IJ Kasimo, salah satu pahlawan nasional dan juga Frans Seda, seorang yang disegani karena kiprahnya sebagai menteri selama era Presiden Soeharto. Akan diadakan juga pertemuan, untuk anggota DPR beragama Katolik, juga para gubernur, bupati dan walikota. Joseph Kristiadi, pengamat politik senior mengatakan, menyebut kegagalan persiapan kader yang membuat banyak orang katolik yang terlibat dalam praktek jahat seperti korupsi. “Di Provinsi Nusa Tenggara Timur misalnya, dimana 80 persen penduduknya adalah Katolik, justeru menempati ranking satu untuk korupsi,” katanya.

Kunjungan resmi Grand SYEKH AL-AZHAR ke Wakil Presiden Indonesia

Syeikhul Akbar (Grand Syekh) Al-Azhar Mesir, Prof Dr Ahmed Mohamed Al-Thayeb, pada malam 23/2 melakukan kunjungan resmi ke Wakil Presiden (Wapres) HM. Jusuf Kalla. Kunjungan Grand Syekh itu sebagai rangkaian kunjungan pimpinan tertinggi Al-Azhar selama enam hari ke Indonesia. Dari pantauan laman dmi.or.id, Wapres yang juga Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu menerima Grand Syekh di Istana Wapres, Merdeka Selatan dalam suasana penuh keakraban dan kekeluargaan. Bahkan Grand Syekh mengaku jika kunjungannya ke Indonesia ini mendapat sambutan yang luar biasa, baik dari pemerintah maupun masyarakat Indonesia.
 “Saya merasa bahagia sekali, disambut pemerintah dan masyarakat Indonesia dengan penuh suka cita. Ini sambutan yang sangat hangat dan penuh kekeluargaan,” ujar Syekh Thayeb dalam sambutannya. Grand Syekh menegaskan, bahwa hubungan antara Indonesia dan Mesir sangat erat dan panjang. Menurutnya, sudah sejak lama orang Indonesia belajar menuntut ilmu di Al-Azhar, dan semakin banyak hingga saat ini. “Saat ini ada sekitar 5000 pelajar dan mahasiswa Indonesia yang belajar di Al-Azhar di antara mereka ada yang menapatkan beasiswa. Saat ini setiap tahun Al-Azhar memberikan 20 beasiswa kepada mahasiswa Indonesia selain itu setiap tahun Al-Azhar mengirim guru bahasa Arab ke sekolah sekolah di Indonesia dengan jumlah 31 orang,” lanjut dia. Grand Syekh juga menyebut posisi Indonesia sangat penting dalam kancah dakwah dan pergaulan internasional. Untuk itu, di hadapan Wapres JK dan sekitar 50 tamu undangan, Grand Syekh Thayeb berjanji memberikan perhatian khusus terhadap mahasiswa Indonesia di Mesir. Ia juga berjanji akan memberikan tambahan beasiswa bagi Indonesia agar lebih banyak yang dapat menuntut ilmu di Al-Azhar, dan ikut menyiapkan mereka menjadi calon-calon pemimpin yang sukses di bidangnya kelak.
 Hadir dalam kesempatan kunjungan yang dibalut jamuan makan malam tersebut antara lain Menko Pembangunan Manusia dan Kebuidayaan (PMK) Puan Maharani, Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin, Wamenlu AM Fachir, perwakilan kedubes asing, dan tokoh-tokoh Islam seperti Din Syamsuddin, Hasyim Muzadi, Nasaruddin Umar, Quraish Shihab, Alwi Shihab, dan lainnya. Wapres Kalla meminta dan mengajak Al-Azhar dan Mesir secara keseluruhan, dengan kesamaan pemikiran dan pentingnya membumikan ajaran Islam yang wasathiyah (moderat), kedua negara dapat mempelopori gerakan dan dakwah yang moderat tersebut. Upaya ini, kata JK, penting dilakukan untuk menunjukkan kepada dunia bahwa wajah Islam yang ramah dan moderat itulah sejatinya yang benar dan dianut oleh mayoritas muslim dunia. Tudingan Islam sebagai agama yang mengajarkan kekerasan, katanya, jelas salah dan tak berdasar.