Penutupan Sidang MPL Persekutuan Gereja-gereja 2016

Dengan ditandai pemukulan gong oleh Pdt. Dr. Henriette Hutabarat-Lebang, Ketua Umum PGI, pada tanggal 26/1, Sidang MPL-PGI (Majelis Pekerja Lengkap Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia. - Kami) 2016 yang berlangsung sejak 22-26 Januari 2016 di Wisma GMI, Bangun Dolok, Parapat, Sumatera Utara, resmi ditutup. Mengikuti laman pgi.or.id, sebelumnya dilakukan ibadah penutupan, serta perjamuan kudus. Dalam kata penutupnya, Pdt. Henriette mengucapkan terimakasih kepada Sinode Gereja Methodist Indonesia (GMI) yang telah menjadi tuan dan nyonya rumah persidangan, muspida setempat, panitia, juga para pandu yang turut berpartisipasi sehingga acara dapat berjalan dengan baik. “Terimakasih karena telah mempersiapkan acara dengan baik, juga kepada para pandu, semoga kalian banyak mendapat pengalaman dari kegiatan ini, dan dapat menjadi kader-kader oikoumene di kemudian hari. Juga kepada tim ibadah yang telah membuat suasana ibadah dalam persidangan begitu hikmat,” tandasnya. Untuk penyelenggaraan sidang MPL-PGI berikutnya, telah ditetapkan yang menjadi tuan dan nyonya rumah adalah sinode-sinode gereja di Jawa Tengah yang dikoordinasikan oleh Sinode Gereja Kristen Jawa (GKJ). Sedangkan waktu pelaksanaan yaitu pada tanggal 27-31 Januari 2017.

70 Tahun Kementarian Agama

Didirikan pada 3 Januari 1946, kementerian ini bertugas membina, melindungi, dan melayani kehidupan beragama. Menteri Agama pertama dijabat HM Rasyidi. Sedangkan Lukman Hakim Saifuddin adalah Menteri Agama ke-20.
 “Usai 70 tahun telah cukup menjadi pelajaran agar Kementerian Agama ini mampu tampil sebagai teladan terbaik bagi kementerian lain,” kata Lukman Hakim Saifuddin, berlandaskan pada laman kemenag.go.id, saat memberikan sambutan dalam Tasyakkur & Pagelaran Seni Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama ke-70, di Auditorium Taman Ismail Marzuki, Kuningan Jakarta, Jumat (22/1) malam. Selain ribuan aparatur Kemenag pusat yang hadir, kegiatan ini juga diikuti oleh para pegawai Kanwil Kemenag Provinsi se Indonesia melalui live streaming. Hadir juga pimpinan Mantan Menag Maftuh Basyuni, Komisi VIII DPR RI, Komite 3 DPD RI, Direksi Bank mitra kerja Kemenag, tokoh agama, serta pimpinan majelis dan ormas keagamaan. Adapun kelima langkah yang disebutkan Lukman antara lain, pertama, membenahi administrasi dan meningkatkan transparansi. Kedua, memperbesar dampak program kementerian bagi pemangku kepentingan. Ketiga, mengimplementasikan layanan prima. Keempat, memperkuat kerjasama. Kelima, meningkatkan kepekaan sosial. Supaya target-target dapat terpenuhi melalui langkah-langkah itu, Lukman juga mengingatkan agar setiap satuan kerja di kementeriannya meningkatkan sinergi dan integrasi. “Ibarat sapu lidi, ia akan berfungsi optimal jika bersatu erat dan bergerak beriringan,” katanya berfilosofi. Tahun 2015 lalu, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen-PAN RB) memberikan predikat B kepada Kementerian Agama dalam penilaian akuntabilitas kinerja. Atas prestasi itu, pegawai instansi ini berhak mendapatkan kenaikan tunjangan dari 40 persen menjadi 60 persen. Dalam beberapa survei, kementerian ini juga dinilai memiliki kinerja yang bagus.

Struktur Kemenag

Kelenteng Kim Tek Ie di Jakarta mulai dibangun lagi

Sumber foto: wikimedia.org

Setelah mengalami kebakaran setahun yang lalu, Kelenteng Kim Tek Ie atau Jin De Yuan di JL. Kemenangan III, No. 19 yang merupakan kelenteng tertua di Jakarta (tempat ibadah aliran Buddha Tridharma Tionghoa. - Kami), ditetapkan akan segera dibangun kembali tahun ini, demikian kata pengelola kelenteng yang juga disebut “Vihara Dharma Bhakti”. Mengikuti laman bhagavant.com, Tan Adipranata, Ketua Umum Yayasan Dharma Bhakti, yayasan yang mengelola Kelenteng Kim Tek Ie, mengatakan renovasi kelenteng dimulai pada 18 Januari 2016 dan akan sepenuhnya didanai oleh para umat. “Segera, karena kami termasuk cagar budaya yang dilindungi. Kami boleh segera membangun pondasi dan lain-lain,” kata Tan kepada para wartawan setelah bertemu Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, di Balai Kota, Selasa (5/1/2016). Pertemuan Tan dengan Gubernur tersebut terkait mengenai izin pembangunan kembali kelenteng. Tan mengatakan bahwa menurut Gubernur pembangunan kembali “Vihara Dharma Bakti” terbebas dari aturan tata kota perihal pelebaran jalan. “Awalnya, ada perencanaan tata kota, dari jalan sampai bangunan sekitar 9 meter. Tapi sekarang kami terkecuali dan bebas tidak membangun jalan,” kata Tan.
 Hal tersebut dibenarkan oleh Gubernur Basuki yang mengatakan bahwa kelenteng tersebut sudah menjadi cagar budaya sejak tahun 1972. Tan mengatakan, kelenteng akan dibangun kembali sesuai bentuk serta desain semula. Hanya saja, di sisi belakang kelenteng akan dibangun bertingkat. Hal ini dikarenakan jumlah umatnya yang sudah semakin banyak dan kegiatannya juga lebih padat. Meskipun sejauh ini tidak ada permintaan bantuan dari pihak yayasan kepada Pemerintah Provinsi DKI, namun pemerintah seharusnya bisa lebih proaktif terlibat dalam renovasi atau pembangunan kembali kelenteng yang sudah menjadi cagar budaya tersebut, meskipun tidak diminta.
 Sesuai Undang-Undang No. 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya, Pasal 98 ayat 1 mengatakan bahwa pendanaan pelestarian cagar budaya menjadi tanggung jawab bersama antara Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan masyarakat. Sedangkan Pasal 98 ayat 4 mengatakan, Pemerintah dan Pemerintah Daerah menyediakan dana cadangan untuk penyelamatan cagar budaya dalam keadaan darurat dan penemuan yang telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya.

Miss Indonesia membuat tanda Salib di panggung Miss World


Seraya berjalan Maria Harfanti membuat tanda salib begitu nama Indonesia diumumkan di panggung pemilihan Miss World 2015, memberitahu laman hidupkatolik.com. Mengenakan gaun panjang berwarna silver, Fanti – sapaannya – maju sebagai runner-up kedua dalam kontes Ratu Sejagat yang digelar di kota Sanya China pada 19/12 lalu. Sebagai juara ketiga, ia bersyukur bisa meraih peringkat tertinggi yang pernah diraih peserta dari Indonesia selama ini. Fanti dan keluarganya warga paroki Katolik Sanbarto, Taman Galaxy, Bekasi, selalu berdoa ketika memulai atau mengakhiri sesuatu. “Ketika nama Indonesia dipanggil, Tuhan sepertinya membayar semua perjuangan itu. Saya pun mengembalikan semua untuk kemuliaan Tuhan,” ujarnya kepada HIDUP (28/12). Selama karantina, 21 November sampai 19 Desember, ia rutin berdoa NovenaTiga Salam Maria, Novena Hati Kudus Yesus dan Novena Medali Wasiat. “Karena dari pagi sampai malam sibuk, saya baru bisa berdoa pada pukul 00. 30 setiap hari,” katanya. Intensi Novenanya memohon berkat dalam setiap tahap perlombaan atau fast track dalam pemilihan Miss World 2015 itu. Dalam kontes itu, Fanti juga meraih gelar Miss Beauty with a Purpose. Gelar ini ia peroleh karena kegiatan sosial bagi masyarakat Kampung Kamancing, Tanjung Jaya, Kecamatan Panimbang, Pandeglang, Banten. Ia mengadakan program sanitasi air bersih selama lima bulan. “Setiap minggu saya meluangkan tiga hari untuk pergi ke sana dan kerja bareng dengan tim pembuat sanitasi,” ujarnya.

Ujian Nasional Sekolah Menengah Teologi Kristen 2016

Berkaitan dengan pelaksanaan Ujian Nasional Sekolah Menengah Teologi Kristen (UN SMTK) th 2016, Direktur Pendidikan Kristen mengeluarkan Surat Edaran No Dt.III.II/PP.01.1/2/2016 yang ditujukan kepada SMTK seluruh Indonesia (sumber: kemenag.go.id). Adapun isi surat tersebut menytakan bahwa UN SMTK th 2016 akan dilaksanakan pada 4-6 April untuk UN berbasis kertas, dan dari tanggal 4-12 April untuk UN berbasis komputer. Karena itu pendaftaran peserta UN sudah harus didaftarkan melalui Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Dinas Pendidikan Propinsi. Kemudian buktinya dikirim atau diberitahukan kepada Direktur Pendidikan Kristen di Jakarta.

Menag: Dakwah di Masjid Harus Tidak Memprovokasi

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menegaskan bahwa seorang pendakwah (dai) dalam menyampaikan dakwahnya tidak semata menerangkan, tapi  harus mencerahkan dan tidak memprovokasi, kabarnya laman kemenag.go.id. Artinya, pendakwah tidak cukup hanya menjelaskan ajaran, tapi juga harus mampu mengurai keragaman pandangan terkait sebuah ajaran dengan baik.
 “Dakwah yang mencerahkan tidak hanya menerangkan, tapi mampu menjelaskan keragaman pandangan, mengapa ada yang membolehkan dan ada yang tidak membolehkan. Masing-masing dijelaskan sehingga umat tercerahkan,” tegas Menag  dalam sambutannya saat peletakan batu pertama pembangunan Masjid Agung Medan, Jumat (15/01/2016). “(Dari situ) lalu muncul kearifan, bahwa ternyata di internal umat Islam ada beragam  pandangan terkait sebuah persoalan,” tambahnya. Selain itu, dakwah juga tidak boleh memprovokasi. Menurut Menag, dakwah provokatif adalah seruan pendakwah yang menilai hanya pandangannya sajalah yang paling benar sehingga pandangan yang lain salah, bahkan dijelek-jelekkan dan dikafir-kafirkan. “Inilah bentuk dakwah yang harus kita hindari karena dakwah seperti itulah yang menyebabkan Islam di Indonesia selalu disibukkan dengan hal-hal yang tidak produktif,” kata Menag. Menag berharap, pengurus Masjid Agung Medan nantinya dapat menyeleksi dengan baik para da’i, muballigh, dan khatib yang akan bertugas. Pasalnya, banyak masukan dari ormas-ormas Islam, MUI, dan tokoh agama yang menilai bahwa masjid, surau, dan langgar sekarang ini mudah dimasuki orang-orang yang tidak dikenal. Terlebih belakangan para pendakwah di masjid terlalu leluasa menyampaikan ceramah-ceramah, khutbah-khutbah yang bertolak belakang dengan esensi ajaran Islam yang damai.

NU: Gafatar kelompok Muslim baru dan berbahaya

Mengikut laman ANTARA News, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menyebut kelompok Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara. - Kami) yang ramai dibicarakan saat ini merupakan kelompok baru dan sangat berbahaya, sehingga perlu diwaspadai. "Gafatar secara langsung tidak ada keterkaitan dengan ISIS, sebab yang terkait seperti Anshor Tauhid, Jamaah Islam, dan Majelis Mujahidin," ucap Said seusai bersilaturahmi dengan warga NU Kabupaten Gresik, Jatim, Selasa (12/01). Said mengaku belum mengetahui secara jelas garis organisasi Gafatar, namun dia menduga merupakan organisasi yang perlu diwaspadai, dan sebuah aliran yang ekslusif serta ekstrim. "Ini kelompok berbahaya yang bisa menyesatkan saudara-saudara kita. Oleh karena itu, kita selalu menjaga warga NU dari berbagai ancaman jenis teroris, dan kyai-kyai NU juga selalu membimbing masyarakat agar mengarahkan kepada Islam yang berakhlak, beradab dan berbudaya," katanya. Ia menegaskan sikap secara pribadi dan organisasi NU sudah jelas, yakni anti kekerasan dan anti radikalisme.
 Pada kesempatan berbeda, Kadivhumas Polri Irjen Anton Charliyan di Mabes Polri Jakarta menduga organisasi Gafatar mengandalkan prinsip kasih sayang dan anti kekerasan untuk menarik minat masyarakat agar bergabung dengan organisasi mereka. "Mereka menggunakan asas kasih sayang dan anti kekerasan. Ini kedok mereka dengan menawarkan keringanan-keringanan dalam melaksanakan ibadah sehingga menarik bagi mereka yang enggan beribadah sesuai syariat Islam," katanya.

Betawi, Islam Dan Shalawatan

Masyarakat Betawi dikenal sebagai masyarakat yang kental dengan tradisi keislamannya. Di antaranya tradisi pengagungan dan penghormatan kepada Baginda Nabi Muhammad saw melalui budaya lisan; Shalawatan.
 Menurut Alamatul Huda, sesepuh Hadrah Isbat Betawi, yang juga cucu tokoh besar Betawi, Datuk Abdul Mujib bin Sa’abah, pengarang Shalawat Dustur dan Rawi Melayu Betawi, Islam sangat kental dalam kehidupan masyarakat Betawi yang sangat menghormati Nabi. “Kakek saya, Datuk Mujib memesankan kepada kami agar tradisi Risalah atau Rawi ini dilestarikan. Jangan sampai hilang,” ujar Huda, dalam diskusi Betawi & Islam yang diselenggarakan oleh Komunitas Rumah Bambu pada 10 Januari y.b.l. di Depok, memberitahu laman ahlulbaitindonesia.or.id.
 Menurutnya, meski ada kelompok yang menyerang dan membid’ahkan tradisi lisan berupa pembacaan shalawat ini, mereka akan terus melestarikannya sebagai tanda kecintaan dan penghormatan kepada Rasulullah saw. “Abaikan saja yang tak setuju. Kita shalawatan dan Maulidan seperti ini untuk menghormati Rasulullah saw,” terang Huda. “Sedangkan orangtua saja kita hormati. Apalagi ini Nabi Muhammad yang membawa keselamatan dunia dan akhirat. Makanya gak boleh kita mencela dan meremehkan Maulid.”
 Menurut Yahya A. Harahap dari Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB), dalam kultur Betawi, shalawatan itu tidak terbatas dalam bentuk lisan saja. Semua yang menunjukkan penghormatan dan kecintaan kepada Nabi Muhammad saw disebut shalawat dalam kultur Betawi. “Shalawatan itu semua yang menjunjung Nabi Muhammad saw. Bisa macem-macem caranya,” ujar Yahya. Yahya juga menyebutkan dulunya Maulid di kalangan masyarakat Betawi tidak pakai ceramah. Hanya dengan tradisi pesan lisan. “Maulid dulunya gak pake ceramah. Hanya pake lisan, baca barzanji, shalawatan,” tambahnya.

Warga Syiah di Indonesia Ikut-Ikutan Demo Kecam Saudi Pasca Kematian Al-Nimr

Eksekusi mati petinggi Syiah Nimr Al-Nimr juga membuat orang-orang pro Syiah dan pengikut Syiah di Indonesia geram. Hal ini ditunjukan dengan aksi demo yang dilakukan sekelompok pro Syiah di depan kedutaan besar Arab Saudi di Kuningan, Jakarta Selatan, kabarnya laman syiahindonesia.com. Hampir seratus orang yang menamai diri mereka Human Rights Alliance (HRA) dan Aliansi Anti Perang (A2P) mengecam eksekusi mati terhadap ulama Syiah terkemuka Arab Saudi, Sheikh Nimr al-Nimr. "Arab Saudi biadab... Arab Saudi biadab..." teriak para demonstran, Senin (04/01 y.b.l.) sore. Namun, desakan itu ditanggapi dingin oleh pemerintah Indonesia. "Apa itu, saya tak mau tanggapi," ujar Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
 Dalam wawancara kepada laman BBC Indonesia, Ahmad Hidayat, ketua Yayasan Ahlul Bait Indonesia - organisasi yang menaungi penganut Syiah di Indonesia - menilai tindakan Arab Saudi ini bisa berdampak kepada pengikut syiah di Indonesia. Dan Muhyidin Junaidi, Ketua MUI bidang Hubungan Luar Negeri, juga mengkhawatirkan hal yang sama, bahwa masyarakat tidak bisa membedakan masalah politik dan agama sehingga bisa muncul ketegangan lebih lanjut antara
kaum Sunni dan Syiah Indonesia yang, menurutnya, makin sering terjadi sejak 2013 beriringan dengan konflik di Suriah.  "Bahkan kami di MUI merasakan ada tekanan dari kelompok tertentu yang menginginkan fatwa akan kesesatan syiah segera dikeluarkan. Nah kita tidak mau itu terjadi. Saya khawatir tekanan makin menjadi-jadi," kata Muhyidin.

Masjid Syiah di Bekasi (sumber foto: almahdymosque.blogspot.co.id)

Anggota MUI Protes HUT Kemenag Penari Injak-injak Karpet Sholat

Kementrian Agama RI memperingati Hari Ulang Tahun atau Hari Amal Bakti ke-70 yang jatuh pada tanggal 3 Januari 2016. Upacara peringatan Hari Amal Bakti ke-70 tersebut digelar di halaman Kantor Kementerian Agama (Kemenag) di Jl. Lapangan Banteng Barat, Pasarbaru, Jakarta Pusat, pada 3 Januari 2016. Namun perayaan ini dinodai dengan aksi para penari yang menari di atas sajadah sholat. Sontak pemandangan ini mendapatkan sorotan dari sejumlah ulama, termasuk Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia. Menag telah mohon maaf sebesar-besarnya atas kekhilafan tersebut, beralaskan pada laman NBCIndonesia.com.

Ketum DMI: Program Akustik Masjid Harus Terus Digalakkan

Ketua Umum Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (PP DMI) yang juga Wakil Presiden, HM Jusuf Kalla menilai program penataan dan perbaikan akustik yang telah berjalan selama kurang lebih dua tahun, berlangsung dengan baik, memberitahu laman dmi.or.id. Dalam penilaian JK, jika kualitas soundsystem masjid semakin baik, maka kualitas ibadah akan lebih baik dan khusyuk. Karena itulah, kata JK, DMI berinisiatif mengambil peran peningkatan ibadah umat melalui perbaikan kualitas akustik masjid.
 Seperti diketahui, melalui program penataan kualitas akustik masjid, DMI membeli dan mengoperasikan 100 mobil pemelihara masjid. Untuk sementara baru beroperasi 50 unit mobil, sisanya dalam waktu dekat bersamaan siapnya tenaga teknisi perbaikan akustik masjid tersebar di seluruh pulau Jawa, sebagian Sumatera dan Bali.

Misa berbahasa Indonesia hadir di Jepang

Satu lagi Misa berbahasa Indonesia muncul di Jepang, di paroki Gereja Santa Theresia, Shin Koyasu Yokohama yang hanya 5 menit jalan kaki dari stasiun JR Sin Koyasu ataupun stasiun Shin Koyasu jalur Keikyu, memberitahu Tribunnews.com. Misa diadakan setiap Sabtu jam 5 sore dengan alamat di 1-19-13 Irie Kanagawa-ku Yokohama-shi Kanagawa-Ken. Sedangkan pastornya adalah Romo Ardi dan Romo Giovanni Don Bosco Wora CSsR yang semuanya adalah warga Indonesia yang berada di Jepang. Romo Don Bosco rencananya akan mengabdikan dirinya ke Kagoshima Jepang mulai 18 Januari 2016. Gereja ini adalah gereja dengan Misa ketiga dalam bahasa Indonesia setiap minggu. Lainnya adalah Misa berbahasa Indonesia di Gereja Anselmo di Meguro setiap Sabtu jam 5 sore (dibuat sekitar 30 tahun lalu) dan Misa berbahasa Indonesia di Gereja Santo Ignatius Kojimachi setiap hari Minggu jam 4 sore (dibuat sekitar 20 tahun lalu).

Anggota Jamaah Muslim Ahmadiyah membersihkan sampah sisa perayaan Tahun Baru 2016 di 42 Kota

Sekitar 3000 anggota Jamaah Muslim Ahmadiyah Indonesia ikut terlibat dalam Clean The City yang diselenggarakan serentak di 42 Kota/Kabupaten, sebagai wujud kecintaan kepada kota dan lingkungannya sekaligus mengamalkan ajaran Islam untuk menjaga kebersihan. Bersandarkan pada lamannya warta-ahmadiyah.org, program Clean The City berhasil diselenggarakan untuk kedua kalinya. Setelah gelaran serupa sukses diadakan pertama kali pada 1 Januari 2015 di 4 Kota besar. Kini program yang diselenggarakan oleh Jamaah Islam Ahmadiyah Indonesia melalui organisasi sayap pemudanya, Majelis Khuddamul Ahmadiyah Indonesia berhasil diselenggarakan serentak di 42 kota (Jakarta, Bogor, Bekasi, Makassar, Pontianak, dll), pada Jumat 1 Januari 2016.
 “Biasanya tiap malam tahun baru banyak warga berkumpul untuk merayakan tahun baru dan memproduksi sampah lalu kami dari pemuda Ahmadiyah giliran membersihkan sampah yang diproduksi tiap orang pada malam pergantian tahun baru,” kata Ketua Pemuda Ahmadiyah atau Sadr Majelis Khuddamul Ahmadiyah Indonesia, Zaki Firdaus Syahid.
 Clean The City yang diadakan oleh Jamaah Ahmadiyah Pontianak di antarnya mendapat apresiasi dari pemerintah. Sri Sujiarti selaku Kepala Dinas Kebersihan Kota Pontianak mengundang Jamaah Ahmadiyah Pontianak untuk hadir dalam acara Hari Sampah Nasional yang jatuh pada tanggal 21 Februari 2016.