Persidangan Sinode Tahunan GPIB 2018: Ciptakan Perdamaian di Tahun Politik

"Membangun Spiritual Damai yang Menciptakan Perdamaian", menjadi tema Persidangan Sinode Tahunan Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB) 2018.
“GPIB akan menjadi komunitas damai melalui pelayanan dan kesaksian di tengah masyarakat  dalam rangka menyongsong tahun politik pilkada 2018,“ kata Ketua Umum Majelis Sinode GPIB Pdt Paulus Kariso Rumambi, dalam keterangan pers, pada pembukaan Persidangan Sinode Tahunan GPIB 2018, kabarnya laman "satuharapan.com". Acara itu diselenggarakan di Hotel Horison Bekasi pada Senin (18/2). Pdt Paulus Rumambi mengatakan, Majelis Sinode GPIB menganjurkan jemaatnya, seluruh warga GPIB, untuk turut serta secara aktif dalam pemilihan kepala daerah (pilkada), dan ambil bagian dalam berbagai aktivitas sosial yang dilakukan oleh komunitas-komunitas yang lain, dan tidak mengisolasi diri dari berbagai komunitas yang ada di sekitarnya. Namun, tetap menganjurkan jemaat GPIB agar memohon tuntunan Roh Kudus dan meminta hikmat Tuhan, “Hindarilah untuk mengikuti tuntunan dan hikmat manusia.” Mangara Pangaribuan, Ketua Litbang Dept Infokom GPIB, mengatakan, bahkan telah melakukan beberapa kegiatan berkaitan dengan pembelajaran bagi seluruh jemaat dalam menggunakan media sosial, termasuk pengetahuan cyber crime, UU ITE, juga telah melakukan study meeting dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Menkominfo). Persidangan Sinode Tahunan yang digelar setiap tahun, digelar untuk mengevaluasi Program Kerja dan Anggaran tahun 2017- 2018 dan menyusun Program Kerja dan Anggaran 2018-2019. Kegiatan itu dilaksanakan mulai Selasa (19/2) – Kamis (22/2) di Hotel Horison Bekasi. Pdt Paulus Rumambi mengatakan, Persidangan Sinode Tahunan (PST) GPIB 2018, tahun ini bertepatan 70 tahun Sinode GPIB. Program kerja Sinode GPIB tahun 2017 ditekankan pada ekonomi dan pelayanan kesehatan, sedangkan untuk program kerja untuk tahun 2018, penekananya pada penambahan studi lanjutan bagi pendeta ke jenjang S2. Untuk tahun ini, Musyawarah Pelayanan (Mupel) Bekasi ditetapkan sebagai penyelenggara PST 2018. Pdt Meinita ME Wungo Dampingi STh MM ditetapkan sebagai Ketua Umum Penyelenggara. Pdt Meinita mengatakan, PST kali ini dihadiri sekitar 1.000 peserta termasuk panitia, sebanyak 750 orang utusan jemaat dari 323 jemaat dan dari 25 Mupel yang tersebar di seluruh Indonesia. Setiap gereja mengutus dua orang yang terdiri atas pendeta dan majelis jemaat (penatua atau diaken).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar