Gema 212 Gelar Aksi Solidaritas Aleppo di Depan Kedubes Rusia

Ratusan umat Islam dari berbagai organisasi masyarakat Islam, wanita dan pria, pada Senin (19/12) menggelar aksi solidaritas untuk Aleppo, Suriah, di depan Kedutaan Besar Rusia, Jakarta Selatan. Dalam orasinya, para orator menuntut pemerintah Rusia agar menghentikan dukungan militernya kepada Presiden Suriah Bashar Al-Assad, demikian Mi’raj Islamic News Agency (mirajnews.com) memberitakan. Berdasarkan data yang dirilis OCHA (Office for the Coordination of Humanitarian Affairs) yang merupakan salah satu badan koordinasi kemanusiaan yang berada di bawah naungan PBB, sebanyak 37.000 orang telah terekstradisi dari Aleppo Timur, 14.700 orang berlindung di shelter dan 19.000 pengungsi dari Aleppo Timur telah terdata di Aleppo Barat, sementara 3.420 orang belum diketahui nasibnya. “Pembantaian rakyat sipil yang dilakukan oleh pemerintah Suriah berikut sekutunya Rusia dan Iran harus dihentikan. Kita sebagai sesama saudara Muslim harus angkat bicara dan usir Dubes Rusia,” teriak Nurdin, koordinator massa dari Gerakan Kemanusiaan (Gema) 212. Nurdin mengatakan, berdasarkan laporan terakhir yang dimilikinya, 93 persen daerah di Kota Aleppo,  Suriah Utara telah dikuasai oleh pasukan pemerintah Suriah.  Hal itu semakin menyiksa warga Aleppo dan jauh dari kata HAM. “Sampai saat ini kami belum mendengar pernyataan tegas dari pemerintan Indonesia, oleh karena itu kami turun,” tegasnya. Massa yang tergabung dalam Gema 212 ini melakukan aksi unjuk rasa di depan pagar Kedubes Rusia, sejak jam 10.30 WIB, dengan membawa berbagai poster dan spanduk yang bergambarkan warga Aleppo yang menjadi korban pengeboman. Salah satu spanduk besar yang dibentangkan bertuliskan ‘Stop genocide #WeStandWithAleppo Aksi Solidaritas Aleppo’. Ratusan polisi bersiaga di depan gedung Kedubes Rusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar