Manado membuka Tahun Yubileum Kembalinya Gereja Katolik dengan defile dan Misa

Uskup Manado Mgr Rolly Untu diapit oleh Uskup Emeritus Manado Mgr Suwatan dan Walikota Manado GVS Lumentut serta para imam, wakil rakyat, keamanan, FKUB dan pimpinan kelompok teritorial dan kategorial membuka Tahun Yubelium 150 Tahun Gereja Katolik Bertumbuh Kembali di Keuskupan Manado
dengan memukul tetengkoran Sekitar 5000 umat dari paroki-paroki di Kevikepan Manado mengikuti defile dan rally Rosario sekitar dua kilometer seraya berdoa Rosario untuk merayakan Pembukaan Tahun Yubileum 150 Tahun Gereja Katolik Bertumbuh Kembali di Keuskupan Manado dan Pembukaan Bulan Maria 2018 di Kompleks Megasmas Manado 30 April 2018. Mengikut pemberitaan dari laman "Penakatolik.com", ketika semua suster, bruder, dan frater, serta umat, ada yang mengenakan pakaian Bunda Maria, ada juga membawa patung dan gambar Bunda Maria, lilin bernyala, gambar-gambar para rasul, bendera-bendera Merah Putih dan Kuning dan Putih, lambang Garuda Pancasila serta lambang Keuskupan Manado, menyelesaikan defile, mereka merayakan Misa yang dipimpin oleh Uskup Manado Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC dengan konselebran Emeritus Uskup Manado Mgr Josef Suwatan MSC dan 18 imam. Dalam homili, Mgr Rolly Untu menegaskan tentang peran Bunda Maria yang begitu hebat dalam karya penyelamatan umat manusia serta tentang makna kehadiran umat pada acara pembukaan itu. “Kehadiran begitu banyak umat di sini karena digerakkan oleh kepercayaan umat sendiri,” kata uskup seraya mengharapkan iman umat semakin dikuatkan dengan devosi kepada Bunda Maria. Secara khusus uskup meminta umatnya untuk meneladani Santa Perawan Maria, Bunda Tuhan, yang merupakan sosok yang rendah hati dan mau menerima perintah Allah untuk mengandung Putra Allah yang menjadi manusia dan menjadi penebus dosa umat manusia dengan mengatakan, “Aku ini hamba Tuhan terjadilah padaku menurut perkataan-Mu.” Sikap demikian, menurut mantan Provinsial MSC Indonesia ini, menjadi contoh dan teladan bagi umat.
 Misa yang dimulai pukul 17:00 itu diawali perarakan dengan sekitar 100 Putra Putri Altar, 1000 Remaja Rasul Rosario dari masing-masing Wilayah Rohani yang dilantik, diberkati dan diutus oleh uskup agar menjadi para rasul yang mampu memimpin ibadat Rosario di wilayahnya dan pewarta kabar baik, serta kontingen dari 10 paroki di kevikepan itu yang berjalan sambil mendaraskan doa Rosario serta litani dan lagu-lagu pujian kepada Maria. Dalam sambutan seusai Misa, Walikota Manado GVS Lumentut mengapresiasi pelaksanaan pembukaan kegiatan menyambut 150 Tahun Kembalinya Gereja Katolik di Keuskupan Manado itu dan berharap kegiatan yang akan berpuncak pada 14 September 2018 itu menjadi salah satu agenda kegiatan Manado Fiesta 2018, program Pemerintah Kota Manado yang akan dibuka 30 Agustus dan berpuncak 9 September 2018 dalam acara Thanksgiving Kota Manado dengan mendorong wisata religi sebagai salah satu suguhan umat di Kota Manado. Walikota Manado terkesan dengan umat Katolik, karena biasanya pawai meninggalkan pekerjaan rumah bagi pemerintah Kota Manado untuk mengangkat sampah, tapi walikota yang sudah berada di lokasi acara itu sejak sore melihat sampahnya kurang maka dia bersyukur bahwa umat Katolik sudah memberi teladan dengan mengangkat sampah sambil berjalan. “Terima kasih sudah memberikan teladan. Ini menjadi cerita baru dalam upaya kami untuk menghadirkan Manado, bukan hanya paling toleran, melainkan semakin bersih dan memiliki lingkungan yang semakin berkualitas,” kata walikota. Untuk menandai pembukaan tahun yubileum  itu, di akhir sambutan Walikota Lumentut, terdengar pekikan “Ave Maria” oleh MC yang diikuti dengan pemukulan tetengkoren (gong khas Minahasa yang terbuat ari bambu) oleh Mgr Rolly Untu, Mgr Josef Suwatan MSC, beberapa pastor, serta walikota, Kepala SPN Polda Sulut  Kombes Pol Henny Posumah, Danrem 131/Santiago Brigjen Tonny R Giri, Kapolres Manado Kombes Pol Surya Kumara, ketua FKUB, dan beberapa ketua kelompok kategorial, serta atraksi kembang api.
 Menurut catatan sejarah Gereja, di tahun 1563, Pastor Magelhaes sudah membaptis Raja Siau, Raja Manado dan 1,500 orang lainnya. Namun, pelayanan Gereja Katolik berhenti di antara tahun 1677 hingga 1868 persoalan dengan VOC. Kemudian tanggal 14 September 1868, Pastor Johanes de Vries SJ membaptis 24 orang di Kema dan ini menjadi awal bertumbuh kembalinya Gereja Katolik di Keuskupan Manado. Tahun Yubileum itu bertema “Betapa mulia nama-Mu, ya Tuhan, di seluruh bumi (Mzm 8:10)” dan sub tema “Dengan semangat Yubileum 150 Tahun Gereja Katolik Keuskupan Manado berjalan bersama semua orang dalam terang Yesus Kristus.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar