BPCB Bali Konservasi Empat Sarkofagus

Sebanyak empat sarkofagus (peti jenzah kuno) di Banjar Dinas Laba Nangga, Desa Pangkungparuk, Kecamatan Seririt, Buleleng dikonservasi Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Bali. Konservasi dilakukan untuk menyatukan kembali bagian-bagian peti yang pecah serta membersihkan noda debu.

Ditemui Rabu (21/8/2019), Ketua Tim Konservasi BPCB Bali, I Wayan  Widiarta mengatakan, sarkofagus ini ditemukan tahun 2009 di lahan milik Wayan Sudiarjana lengkap dengan tulang belulangnya. Saat ditemukan, kondisi sarkofagus rusak parah. "Banyak yang pecah sehingga perlu dilakukan rekontruksi. Kerusakannya mencapai 90 persen, mungkin disebabkan oleh gempa bumi," kata Widiarta. Setelah bagian peti disatukan kembali, bekas pecahannya kemudian ditutup menggunakan campuran bubuk batu padas dan semen dengan ukuran 6 berbanding 1. Konservasi ini akan dilakukan BPCB Bali selama delapan hari. "Butuh waktu lama untuk melakukan konservasi. Harus studi dulu, menentukan bahan yang digunakan apa," jelasnya. Mengenai kerangka manusia di dalam sarkofagus yang disemayamkan Wayan Sudiarjana di sebuah peti dari bahan keramik di kamar suci. BCPB Bali menyerahkan kepada Sudiarjana. Apakah tulang belulang itu akan dikembalikan lagi ke dalam sarkofagus atau tetap disimpan di dalam kamar suci. "Tes DNA tidak kami lakukan. Sementara untuk usia sarkofagus itu menjadi penelitian Balai Arkeolog. Setelah dikonservasi, kami menyerahkan sarkofagus ini kepada Sudiarjana. Harapannya agar tetap dilestarikan," demikian Widiarta.

Sumber: laman "tribun-bali.com"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar