Menag Resmikan Buddhist Center Samarinda

Bersandarkan pada laman kemenag.go.id, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang diwakili Sekjen Kementerian Agama Nur Syam meresmikan Buddhist Centre (Pusdiklat & Maha Vihara Sejahtera Maitreya Samarinda). Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita oleh Sekjen bersama Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek pada 7 Maret. Peresmian dihadiri Pangdam VI Mulawarman Mayor Jenderal TNI Benny Indra Pujihastono, Kapolda Provinsi Kalimantan Timur, President of World Maitreya International, pimpinan Walubi, Maha Sesepuh Wang Tzu Guang (beraliran Yiguandao (Maitreya) dalam agama Tionghoa, - nota kami), Dirjen Bimas Buddha Dasikin, Kakanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Timur Saifi, pimpinan DPRD, dan pemuka agama Buddha  dari sejumlah negara; Korea, Brasil, Myanmar, Taiwan, Singapura, dan Kamboja. Dalam sambutannya yang dibacakan Sekjen Nur Syam, Menag menyampaikan apresiasi atas berdirinya gedung Buddhist Centre di Provinsi Kalimantan Timur yang memiliki misi yang mulia, yaitu tertanamnya nilai-nilai budhisme dalam membentuk keluhuran budi yang terbebas dari penderitaan dengan melenyapkan kebodohan atau kegelapan batin (moha), keserakahan (lobha), dan kebencian atau kemarahan (dosa). Dikatakan Menag, Buddhist Centre selain merupakan tempat peribadatan umat Buddha, juga memiliki fungsi untuk meningkatkan kualitas keyakinan (Saddha) terhadap ajaran Agama Buddha. Dalam acara yang dihadiri umat Buddha dari sejumlah wilayah di Kalimanan Timur dan kaltara, Menag menghimbau agar umat Buddha, khususnya di Samarinda, Kalimantan Timur, dapat menjadikan Buddhist Centre sebagai: Pertama, tempat untuk kegiatan ritual agama Buddha untuk meningkatkan keyakinan (saddha), moralitas (sila) dan bhakti terhadap ajaran Buddha Dharma dalam berbagai bentuk kegiatan yang relevan, seperti: Puja Bhakti, Dhammadesana dan Meditasi. Buddhist Center yang mempunyai luas bangunan 10.600 meter persegi tersebut dibangun sejak tahun 2008 atau kurang lebih delapan tahun.  Buddhist Center juga akan menjadi pusat pendidikan dan latihan (Pusdiklat) calon para biarawan dan biarawati untuk Indonesia Wilayah Timur, akan menjadi rujukan umat Buddha untuk wilayah Indonesia Timur, menjadi wahana wisata religi dan wisata budaya sekaligus akan menjadi bagian silaturahmi umat Buddha kepada seluruh lapisan masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar