Organisasi Kerja Sama Islam - menunggu implementasi Deklarasi Jakarta

Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam yang berlangsung di Jakarta selama dua hari menghasilkan sejumlah kesepakatan dan juga seruan serta rencana tindakan untuk mendukung terwujudnya negara Palestina yang berdaulat. Berlandaskan pada laman Antaranews.com, Presiden Joko Widodo menyampaikan sejumlah langkah konkret yang dicapai dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) tentang Palestina dan Al-Quds Al Sharif. "Melalui KTT ini, sejarah akan mencatat bahwa para pemimpin dunia Islam telah mengirimkan pesan kuat kepada seluruh pihak yang terlibat dalam konflik di Palestina," kata Presiden Jokowi dalam pidato penutupan KTT OKI ke-5 di Balai Sidang Jakarta, kemarin 7 Maret. Untuk itu, Presiden Jokowi mengatakan ada urgensi bagi OKI untuk meningkatkan dukungan terhadap Palestina melalui sejumlah langkah konkret, yakni pertama penguatan dukungan politis untuk hidupkan kembali proses perdamaian. Dia menekankan perlunya peninjauan kembali Kuartet dengan kemungkinan penambahan anggotanya. "Indonesia siap untuk berpartisipasi dan mendukung mekanisme ini," tuturnya. Kedua, penguatan tekanan kepada Israel termasuk boikot terhadap produk Israel yang dihasilkan di wilayah pendudukan. Ketiga, peningkatan tekanan pada DK PBB untuk memberikan perlindungan internasional bagi Palestina dan penetapan batas waktu pengakhiran pendudukan Israel. Keempat, penolakan tegas atas pembatasan akses beribadah ke Masjid Al-Aqsa serta tindakan Israel mengubah status-quo dan demografi Al-Quds Al-Sharif. Kelima, pemenuhan kebutuhan kemanusiaan yang mendesak. Selain itu, KTT OKI juga mengadopsi dua dokumen penting, yakni pertama, Resolusi yang menegaskan kembali posisi prinsip dan komitmen OKI terhadap Palestina dan Al-Quds Al-Sharif. "Resolusi ini diharapkan sejalan dengan kehendak rakyat Palestina," katanya. Dokumen kedua adalah Jakarta Declaration sebagai inisiatif Indonesia, yang memuat rencana aksi konkrit para pemimpin OKI untuk penyelesaian isu Palestina dan Al-Quds Al-Sharif.
 KTT-LB OKI dihadiri 605 anggota delegasi dari 55 negara, termasuk 49 negara anggota OKI (berpartisipasi Suriah sementara dibekukan. - Nota kami), dua negara peninjau, lima anggota permanen Dewan Keamanan PBB, dua negara kuartet, dan dua organisasi internasional (PBB dan Uni Eropa).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar