Siswa Sekolah Negeri Keluhkan Tidak Ada Guru Agama Kristen

Sejumlah siswa beragama Kristen SD Negeri 008 Paladangan Serangge Tiga, Kecamatan Batang Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau, mengeluh bahwa guru agama Kristen belum ada di sekolah mereka. Seperti dilansir di netralitas.com, siswa-siswa itu menceritakan, bahwa untuk mengisi nilai agama di rapor mereka harus meminta nilai dari pendeta dari gereja masing-masing. Jadi, tidak ada mata pelajaran formal agama Kristen di sekolahan, padahal menjadi salah satu yang menentukan nilai di rapor setiap siswa. Risky Fernando Sianipar kelas V salah satu siswa SD Negeri 008 Peladangan berharap pihak sekolah memfasilitasi tenaga pendidik guru agama Kristen. "Di sekolah kami tak ada guru agama Kristen, saya berharap supaya ada guru agama Kristen dan kami dapat belajar agama Kristen di sekolah," ujarnya Senin (23/1). Nehsya Panjaitan siswa kelas 2 SD Negeri 008 juga mengakui bahwa mereka tak punya guru agama Kristen. "Kami tak pernah belajar agama Kristen di sekolah. Padahal sekolah kami sekolah negeri," katanya.
 Ditemui di kantornya, Senin (23/1) Hasrianto, SPd Kepala Sekolah SD Negeri 008 menyatakan bahwa ia membenarkan guru agama Kristen belum ada hingga kini. "Saat ini guru agama Kristen tak ada. Saya rasa guru agama Kristen tak begitu penting, prioritas saya adalah mencari guru olahraga,”ujarnya. Ditambahkannya, jikalau dirinya mengutamakan guru agama Kristen sementara guru olahraga tak ada, maka dinas pendidikan bisa menertawai kepala sekolah. "Kalau saya mengutamakan guru agama Kristen daripada guru olahraga misalnya, dinas pendidikan nanti bisa menertawakan saya. Siswa beragama kristen tercatat 36 orang, 26 Protestan dan 10 Katolik," katanya.
 Sementara itu penjelasan dari Pdt. Lasria Panjaitan menyatakan bahwa siswa Kristen yang memperoleh nilai dari Gereja Bethel Indonesia sebanyak 20 orang. Sedangkan Ny.Pendeta Lamhot Manalu menjelaskan dari GPDI (Gereja Pentakosta Di Indonesia) siswa Kristen 7 orang dan dari HKBP berjumlah 24 orang.

2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus