Muhammadiyah dan Aisyiyah Targetkan 1.000 Klinik PPK I

Muhammadiyah dan Aisyiyah, sesuai dengan laman republika.co.id, akan bersinergi dengan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) bidang kesehatan dengan menyiapkan klinik sebagai PPK I (Pusat Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama). ‘’Kami menargetkan dalam satu periode ini ada 1000 klinik sebagai PPK I,’’kata Ketua Umum PP Aisyiyah Noordjannah Djohantini pada saat republika.co.id usai menghadiri acara Wisuda Pascasarjana, Sarjana, dan Diploma serta Pelantikan dan Pengambilan Sumpah  Lulusan Universitas Aisyiyah (Unisa) Periode Tahun Akademik 2016/2017, di Auditorium Kampus Terpadu Unisa , Kamis (22/9). Dia berharap para lulusan UNISA (Universitas Aisyiyah) bisa menjadi kader Muhammadiyah dan Aisyiyah ddengan memanfaatkan ilmu yang dimilik bersama institusi persyarikatan bergerak di masyarakat. Lebih lanjut  dia mengatakan sebelum ada Puskesmas di Indonesia, Muhammadiyah dan Aisyiyah sudah mempunyai klinik. ‘’Klinik ini akan diperkuat dan dikembangkan supaya dakwah Aisyiyah dan Muhammadiyah di tingkat komunitas bisa dilayani,’’tuturnya. Noordjannah mengungkapkan saat ini di Indonesia diperkirakan ada sekitar 500 pelayanan kesehatan baik berupa rumah sakit , Balai Kesehatan Ibu dan Anak yang nantinya ditargetkan bisa mencapai 1000 klinik sebagai PPK I.  Karena layanan kesehatan BPJS harus lewat PPK I. ‘’Klinik ini menjadi lahab bagi dakwah kesehatan kita untuk lebih ke preventif. Jadi di klinik ini ada berbagai layanan yang sifatnya preventif seperti pelayanan gizi, kesehatan reproduksi bagi remaja yang ada di komunitas ,’’ungkap dia. Jadi, kata Noordjannah menambahkan, PPK I ini penting karena di situ area dakah langsung di komunitas Aisyiyah dan Muhammadiyah.  Selama ini di Klinik Aisyiyah  ada dokter,  dan bisa sosialisasi tentang kesehatan, Air Susu Ibu (ASI),  kespro (kesehatan produksi), gizi, Tuberkulosis dan lain-lain. ‘’Kalau punya pusat layanan kesehatan semakin mempermudah berhimpunmya para kader lewat klinik.  Sehingga kiprah kita untuk pemberdayaan masyarakat bisa sinergi. Klinik ini tersebar di 34 provinsi di seluruh Indonesia dan akan diperbanyak di Pulau Jaa karena penduduknya terbanyak,’’ujar isteri Ketua PP Muhammadiyah ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar