Rabithah Alawiyah Terjun Bantu Korban Bencana Garut

Seperti dilagsir di laman republika.co.id, sebagai bagian dari upaya meringankan beban korban bencana di Garut, organisasi Rabithah Alawiyah terjun langsung ke lokasi bencana (Rabithah Alawiyah adalah organisasi kemasyarakatan terdiri dari keturunan Arab, khususnya yang memiliki keturunan Nabi Muhammad, didirikan pada th 1928 di Jakarta oleh Said Ahmad bin Abdullah Assegaf, dll. - catatan oleh Dr. Igor Popov). Ormas Islam  menerjunkan satu tim khusus yang diinisiasi oleh pengurus Rabithah DPC Bandung. Ketua Rabithah DPC Bandung, Habib Faishol Shahab menyatakan, sebagai bagian dari anak bangsa, Ar-Rabithah merasa terpanggil untuk bahu membahu dalam proses pemulihan pascabencana. "Sebagai bagian kepedulian kita sebagai anak bangsa, kami merasa ikut terpanggil. Sebab ini adalah musibah yang cukup besar bagi saudara-saudara kita di Garut," ujar Faishol, Jumat (23/9). Menurutnya, saat ini perwakilan Rabithah di Garut terus memantau kondisi para pengungsi dan korban. Kondisi pascabencana, kata dia, masih mengkhawatirkan. Sebab hujan masih mengguyur Kota Garut. Di sisi lain, para pengungsi membutuhkan bahan bantuan yanng tak sedikit. Ar-Rabithah pun telah mengirimkan satu mobil box berisi obat-obatan, pempers untuk bayi, pembalut wanita, hingga kompor. Karenanya, dia pun mengimbau kepada masyarakat untuk terjun membantu korban. "Yang dibutuhkan (pengungsi) saat ini adalah pembalut wanita, pempers bayi, dan kompor. Untuk baju sudah menumpuk dan uang tunai jika diberikan langsung agak sulit untuk menjangkau seluruh pengungsi secara tepat," ujarnya. Faishol merasa, atensi sejauh ini dari keluarga besar Rabithah cukup besar. Sebab bantuan datang dari hampir seluruh DPC Rabithah se-Indonesia. "Usaha ini bukan program kami saja, melainkan dari Pekalongan, Pontianak, dan sejumlah daerah lain. Ini adalah usaha Rabithah secara umum sebagai bagian dari anak bangsa melalui program Rabithah Peduli," ujar Habib Faishol Shahab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar