Pembangunan Gedung Rektorat STAHN Mpu Kuturan Tunggu Tahap II

Pembanguan gedung rektorat Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan kini memasuki tahap finishing. Pihak lembaga ini kini sedang menunggu hibah anggaran untuk pembanguann tahap II, berupapemenuhan sarana-prasana pekuliahan. Gubernur Made Mangku Pastika, Selasa (21/8), di sela-sela pengisian kuliah umum, mengaku akan berkoordinasi dengan gubernur terpilih Wayan Koster untuk dukungan dana pembangunan lanjutan.

Mengikut pemberitaan dari laman "nusabali.com", sebelumnya, tahun 2017, STAHN Mpu Kuturan mendapat kucuran dana hibah dari Pemprov Bali Rp 6,5 miliar. Dana ini untuk membangun rektorat berlantai empat di wilayah Kelurahan Banyuning. Ratusan mahasiswa STAHN Mpu Kuturan yang sudah terlepas dari Institut Hindu Dharma (IHDN) kampus Singaraja masih menggunakan gedung lama di Jalan Kresna, Kelurahan Kendran Buleleng. Menurut Gubernur Pastika STAHN Mpu Kuturan merupakan lembaga pendidikan yang sangat penting dalam membentuk manusia Indonesia yang memiliki semangat menjadi orang baik. Khususnya untuk Bali dan Buleleng, STAHN Mpu Kuturan memegang peranan penting untuk memmbentuk Sumber Daya Manusia (SDM). “Bali dan Buleleng khususnya, harus fokus kepada pemberdayaan sumber daya manusia. Jadi SDM harus betul-betul dididik dengan tepat dan terarah,” kata dia. Pihaknya pun secara konsisten mengaku mendukung penuh eksistensi STAHN Mpu Kuturan. Pastika yang segera akan mengakhiri masa jabatannya pun mengaku akan berkoordinasi dengan Gubernur Bali terpilih Wayan Koster untuk melanjutkan membantu pendanaan pembangunan lanjutan gedung rektorat. “Beliau orang pendidikan. Saya kira tidak ada alasan untuk tidak ngurusin. Pasti akan memperhatikan (STAHN, Red),” imbuh dia. Sementara itu, Ketua STAHN Mpu Kuturan Singaraja Prof Dr Drs I Made Suweta MSi, menjelaskan bahwa kedatangan Gubernur Bali selain memberikan kuliah umum kepada mahasiswa baru, juga menyerahkan bantuan hibah gedung rektorat STAHN yang telah dibangun di wilayah Desa Banyuning seluas satu hektare itu. “Jika kami harus menunggu kucuran anggaran dari Kementerian Agama, mungkin lama baru terwujud. Selain memang DIPA kita memang terlalu kecil,” ungkap dia. Bantuan hibah Pemprov Bali, menurutnya, memberikan harapan besar pada kemajuan Agama Hindu, terutama dalam bidang pendidikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar